Konten dari Pengguna

Psikologi Pendidikan: Pertumbuhan dan Perkembangan Psikomotorik

Faranida Aulia Rahmah
Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
16 Oktober 2024 7:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faranida Aulia Rahmah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ilustrasi anak sedang bermain. sumber: hasil edit sendiri dicanva
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi anak sedang bermain. sumber: hasil edit sendiri dicanva
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertumbuhan
Menurut A. E. Sinolung (1997), pertumbuhan merujuk pada perubahan kuantitas, yaitu perubahan yang dapat dihitung atau diukur, seperti tinggi dan berat badan.
ADVERTISEMENT
Perkembangan
Werner (1969) dalam Monks, dkk (1999) menyatakan bahwa perkembangan menunjuk pada suatu proses yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali. Perkembangan menunjuk pada perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat diputar kembali.
Contoh perkembangan:
a. Bayi belum bisa jalan > berjalan tertatih-tatih 2 - 3 langkah > lancar sampai beberapa langkah.
b. Anak kecil mula-mula baru bisa pegang bola memantulkan bola sekali dua kali ke lantai > menggunakan 2 atau 1 tangan berulang kali.
Perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan adalah Pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya. Sedangakan perkembangan menunjuk pada perubahan perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi berbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung
ADVERTISEMENT
Psikomotorik
Psikomotorik adalah ranah yang menitikberatkan pada kemampuan fisik dan kerja otot. Ranah ini membedakan antara ranah motorik kasar dan motorik halus.Motorik kasar antara lain adalah berlari, melompat, dan menendang. Sementara itu, motorik halus berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata dan tangan. Saraf motorik halus dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan rangsangan secara rutin, seperti bermain puzzle, menyusun balok, memasukkan benda ke dalam lubang sesuai bentuknya, dan lain-lain.
Faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan psikomotorik anak:
> Keluarga dan lingkungan
> Nutrisi
> Gangguan emosional
> Jenis kelamin
> Kesehatan
> Pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf
> Pertumbuhan otot
Karakteristik perkembangan psikomotorik dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Usia 3 tahun. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa ini ditandai dengan gerakan tubuh yang selalu aktif, baik melompat, berlari maupun berputar.
ADVERTISEMENT
2. Usia 4 tahun. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa ini ditandai dengan dapat mengontrol gerakan berhenti, berputar, turun dari tangga dapat berjingkrak dan lain-lain.
3. Usia 5 tahun. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa ini ditandai dengan dapat melakukan memulai dan berhenti dengan efektif, gerakan berputar dan lain-lain.
4. Usia 6 12 tahun. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa ini ditandai dengan:
a. trampil dalam membantu diri sendiri, seperti makan dan minum sendiri, mandi sendiri, mengenakan pakaian sendiri. Artinya pada masa ini anak lebih mandiri,
b. trampil membantu orang lain, seperti: membereskan tempat tidur, menyapu rumah, menyiram dan lain-lain. Keterampilan dalam menolong orang; seperti menyapu, membersihkan debu, dan membersihkan ruang tidur, dan lain-lain,
ADVERTISEMENT
c. trampil dalam berhubungan dengan pembelajaran di sekolah, seperti menulis, menari, menggambar dan lain-lain,
d. Trampil dalam bermain, seperti: melempar dan menagkap bola, berenang, memanjat dan lain-lain.
5. Usia remaja. Karakteristik Perkembangan Psikomotorik pada usia ini ditandai dengan perkembangan psikomotorik laki-laki lebih baik dari perkembangan psikomotorik perempuan, dalam hal kekuatan dan ketangkasan terus meningkat, pada saat menstruasi perkembangan psikomotorik pada wanita terhenti. Dengan demikian, kemampuan psikomotorik anak laki- laki lebih tinggi dari pada kemampaun psikomotorik anak perempuan.
6. Usia dewasa. Karakteristik perkembangan psikomotorik pada masa ini ditandai dengan masih bisa ditingkatkannya ketrampilan tertentu, masa ini juga sebagai masa puncak perkembangan psikomotorik. Untuk mempertahankan dan meningkatkan perkembangan psikomotorik pada usia ini perlu di dukung dengan latihan yang teratur.
ADVERTISEMENT
Sumber:
Makalah kelompok 1 (Pertumbuhan, Perkembangan dan Perkembangan Psikomotorik)
Jalal, N. M., Safiah, I., Dhiu, K. D., Sanjayanti, N. P. A. H., Akbar, A., Rame, T., ... & Tabroni, I. (2022). Teori Perkembangan Peserta Didik. Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.