Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Konten dari Pengguna
Mengulik Sistem Pemerintahan Presidensial di Era Jokowi: Kemajuan/Kemunduran?
25 Juni 2024 9:56 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Faren Aditya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pemerintahan presidensial di Indonesia telah menjadi sistem pemerintahan yang digunakan sejak tahun 2004. Presiden Joko Widodo, yang menjabat sejak Oktober 2014, telah menunjukkan gaya kepemimpinan yang unik dalam mengelola sistem pemerintahan presidensial. Dalam artikel ini, kita akan mengkaji analisis dan dampak pemerintahan presidensial di bawah Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Analisis Pemerintahan Presidensial
Pemerintahan presidensial di Indonesia didasarkan pada Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Presiden memiliki kekuasaan eksekutif yang luas dan dapat mengambil keputusan tanpa perlu persetujuan DPR. Dalam masa pemerintahannya, Presiden Jokowi telah menunjukkan kekuatan eksekutif yang kuat dalam mengelola sistem pemerintahan.
Dampak Pemerintahan Presidensial
Kekuatan Eksekutif
Presiden Jokowi telah menunjukkan kekuatan eksekutif yang kuat dalam mengelola sistem pemerintahan. Kekuatan ini terlihat dalam pengambilan keputusan tanpa perlu persetujuan DPR.
Dominasi Partai Pendukung Pemerintah
Partai pendukung pemerintah telah mendominasi DPR, sehingga pemerintah dapat menguasai parlemen dengan mudah. Dampaknya adalah melemahnya sistem checks and balances antara eksekutif dan legislatif.
Pengawasan Status Kewarganegaraan
Presiden Jokowi telah menunjukkan kepedulian terhadap status kewarganegaraan. Pemahaman dan pengawasan hukum kewarganegaraan sangat penting untuk memastikan status kewarganegaraan WNI tetap berada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pengawasan Status Kewarganegaraan Pemain Sepak Bola
Pemain sepak bola yang ingin bergabung dengan Timnas Indonesia harus memahami hukum kewarganegaraan yang berlaku. Mereka harus memenuhi syarat dasar, mengajukan permohonan kewarganegaraan, dan tetap tercatat di Kedutaan Besar Republik Indonesia.
Ke depan, penting bagi pemerintahan untuk terus memperkuat transparansi dan akuntabilitas. Pengawasan yang efektif dan kerjasama yang baik antara eksekutif, legislatif, serta yudikatif akan menjadi kunci untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Partisipasi aktif masyarakat dan organisasi sipil juga penting untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil benar-benar mencerminkan kepentingan rakyat.