Konten dari Pengguna

Stabilitas dan Tantangan Sistem Pemerintahan Presidensial Selama Era Jokowi

Faren Aditya
Adalah Mahasiswa 2024 UNPAM jurusan Ilmu Komunikasi
25 Juni 2024 9:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faren Aditya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Momen Jokowi sedang berpidato (sumber https://www.instagram.com/jokowi)
zoom-in-whitePerbesar
Momen Jokowi sedang berpidato (sumber https://www.instagram.com/jokowi)
ADVERTISEMENT
Selama dua periode masa kepemimpinannya, Presiden Joko Widodo, yang akrab disapa Jokowi, telah memainkan peran penting dalam menjalankan sistem pemerintahan presidensial di Indonesia. Sistem presidensial, yang memberikan kekuasaan eksekutif penuh kepada presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, telah memungkinkan Jokowi untuk menerapkan berbagai kebijakan dan reformasi yang signifikan. Artikel ini mengkaji bagaimana sistem pemerintahan presidensial dijalankan selama era Jokowi, keberhasilan yang dicapai, serta tantangan yang dihadapi.
ADVERTISEMENT
Karakteristik Sistem Pemerintahan Presidensial
Sistem pemerintahan presidensial di Indonesia menetapkan bahwa presiden memegang kekuasaan eksekutif penuh, yang mencakup tugas-tugas administrasi dan pengambilan keputusan penting dalam pemerintahan. Presiden juga memiliki hak untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri kabinet yang bertanggung jawab langsung kepada presiden, bukan kepada legislatif. Dalam konteks ini, presiden memiliki peran yang sangat menentukan dalam arah kebijakan nasional dan implementasinya.
Keberhasilan di Era Jokowi
Pembangunan Infrastruktur: Di bawah pemerintahan Jokowi, Indonesia telah melihat peningkatan signifikan dalam pembangunan infrastruktur. Proyek-proyek besar seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, dan kereta api cepat telah berhasil diselesaikan atau sedang dalam proses. Pembangunan ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Reformasi Birokrasi dan Digitalisasi: Jokowi berkomitmen untuk menyederhanakan birokrasi dan meningkatkan efisiensi pemerintahan. Melalui digitalisasi layanan publik dan penerapan e-government, pemerintah berhasil mengurangi waktu dan biaya dalam pengurusan administrasi publik.
ADVERTISEMENT
Program Sosial dan Kesejahteraan: Jokowi meluncurkan berbagai program sosial seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk meningkatkan akses pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat miskin. Program ini telah memberikan manfaat nyata bagi jutaan rakyat Indonesia.
Tantangan yang Dihadapi
Hubungan Eksekutif dan Legislatif: Meskipun sistem presidensial memberikan kekuasaan besar kepada presiden, hubungan antara eksekutif dan legislatif tidak selalu mulus. Beberapa kebijakan Jokowi menghadapi hambatan di DPR, yang mencerminkan dinamika politik yang kompleks.
Korupsi dan Reformasi KPK: Isu korupsi tetap menjadi tantangan besar. Meskipun ada komitmen untuk memberantas korupsi, revisi UU KPK yang dianggap melemahkan lembaga antikorupsi ini memicu protes dan kritik dari berbagai pihak.
ADVERTISEMENT
Utang dan Pembiayaan Pembangunan: Pembangunan infrastruktur yang masif sebagian besar dibiayai oleh utang luar negeri, menimbulkan kekhawatiran tentang keberlanjutan fiskal dan beban utang yang harus ditanggung oleh generasi mendatang.
Penanganan Isu HAM dan Papua: Pemerintahan Jokowi menghadapi kritik terkait penanganan isu hak asasi manusia dan konflik di Papua. Kebijakan yang dianggap keras dalam menangani demonstrasi dan isu-isu separatisme menimbulkan kontroversi.
Implementasi Kebijakan dan Efektivitas Pemerintahan
Dalam sistem presidensial, efektivitas pemerintahan sangat bergantung pada kepemimpinan presiden dan koordinasi antar kementerian. Jokowi menunjukkan gaya kepemimpinan yang proaktif dan hands-on, sering terjun langsung ke lapangan untuk memantau proyek dan mendengarkan aspirasi masyarakat. Pendekatan ini membantu dalam memastikan kebijakan berjalan sesuai rencana dan memberikan dampak yang diharapkan.
ADVERTISEMENT
Namun, tantangan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah masih sering terjadi, terutama dalam implementasi kebijakan yang memerlukan kerjasama lintas wilayah. Perbedaan kepentingan politik dan administrasi menjadi hambatan yang perlu diatasi untuk memastikan kebijakan nasional dapat diterapkan dengan efektif di seluruh wilayah Indonesia.
Sistem pemerintahan presidensial selama era Jokowi telah memberikan fondasi bagi berbagai kemajuan dan perubahan signifikan di Indonesia. Keberhasilan dalam pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, dan program sosial menunjukkan bahwa kepemimpinan presiden yang kuat dapat membawa dampak positif yang nyata. Namun, tantangan seperti hubungan eksekutif-legislatif, isu korupsi, dan penanganan HAM menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Presiden Jokowi telah menunjukkan visi dan komitmen yang jelas untuk memajukan Indonesia, namun keberlanjutan dari reformasi yang telah dimulai akan sangat bergantung pada penerusnya dan kerjasama lintas lembaga pemerintahan. Sistem presidensial memberikan kekuatan besar kepada presiden, tetapi juga memerlukan akuntabilitas dan transparansi yang tinggi untuk memastikan bahwa kekuasaan tersebut digunakan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.
ADVERTISEMENT