Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Sekelompok Orang Lakukan Unjuk Rasa di Kantor PTPN 2 Bekala, Ini Tanggapan SPSB
11 Agustus 2020 2:04 WIB
Tulisan dari Farhan Abdillah Dalimunthe tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Deli Serdang - Dewan Pembina Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) Aris Wiyono menanggapi aksi unjuk rasa sekelompok orang yang mengatasnamakan petani di depan kantor PTPN II Bekala yang juga menjadi kantor sementara PT. Nusa Dua Bekala Senin (10/8/2020) pagi. Pihaknya merasa geli dan risih atas unjuk rasa yang dilakukan.
ADVERTISEMENT
Hal ini diungkapkan Aris kepada Awak Media melalui layanan pesan singkat Whatsapp pada Senin (10/8) siang.
"Kami petani yang berada di lokasi desa Simalingkar A merasa geli dan risih melihat aksi unjuk rasa tadi karena kelihatan kali kalau itu aksi bayaran dan sarat kepentingan PTPN II maupun PT. Nusa Dua Bekala.", ungkapnya.
Lebih lanjut, Aris juga mengatakan bahwa di hari sebelumnya, salah seorang peserta aksi yang bernama Ramlan Purba telah mengadakan pertemuan dengan pihak PTPN II.
"Kami curiga melihat aksi tadi ini, karena setau kami dari pemberitaan yang ada di Harian SIB kalau Ramlan Purba yang mengaku sebagai petani penggarap dari Lau Cih, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan kemarin baru bertemu dengan pihak PTPN II pada tanggal 7 Agustus 2020. Katanya untuk mengembalikan lahan garapannya dan mendukung pembangunan Perum Perumnas.", ujar Aris.
ADVERTISEMENT
Rencananya PTPN II melalui anak usahanya yaitu PT. Nusa Dua Bekala akan membangun 30.000 unit rumah diatas lahan HGU No. 171/2009 yang sedang berkonflik dengan para petani di Desa Simalingkar A, Desa Durin Tunggal dan Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Dan yang lebih memilukan seolah-olah para pendemo diterima perwakilannya dan diselesaikan dengan skema pemberian tali asih serta dipermudah untuk mendapatkan rumah dengan subsidi.", tambah Aris.
Aris menilai, praktik-praktik serupa sering dan kerap terjadi pada area-area konflik yang dilakukan oleh PTPN II untuk merampas tanah rakyat di semua lokasi konflik yang ada di Sumatera Utara.
"Dengan kenyataan-kenyataan seperti ini justru seharusnya pemerintah pusat melek dan peka terhadap apa yang sudah dilakukan oleh pihak perusahaan plat merahnya.", tutupnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, petani dari Serikat Petani Simalingkar Bersatu (SPSB) dan Serikat Tani Mencirim Bersatu (STMB) yang melakukan aksi jalan kaki untuk memperjuangkan haknya telah sampai di Jakarta setelah berjalan selama 48 hari. Rencananya mereka akan melakukan aksi di depan Istana Negara Jakarta pada hari Selasa (11/8) nanti.
Live Update