Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menikmati Pameran Fotografi dalam Acara "Senandika" di Yogyakarta
27 Agustus 2024 17:59 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari farhan akbar anbya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Senandika, adalah sebuah event pameran yang dilakukan oleh UKM Fotografi Lens Club USD atau Lens Club. Pada saat ini, Senandika menghadirkan tema "Masa Kelam" sebagai tema dalam karya-karya fotografi yang di pamerkan, wah "Masa Kelam" ternyata bisa dijadikan karya ya?. Yap, betul sekali, Lens Klub mengkonversi "Masa Kelam" menjadi karya yang dapat dinikmati oleh khalayak. Tema yang diangkat memiliki pesan agar semua orang dapat menghadapi sisi tergelap manusia hingga menelusuri trauma atau luka batin yang seringkali disembunyikan, wow keren banget ya!.
ADVERTISEMENT
Dalam pameran ini terdapat banyak karya-karya fotografi yang dipamerkan. Terdapat 49 karya fotografi dari 21 pameris dalam acara ini. Dari banyaknya pameris yang memamerkan karyanya, mari kita berinteraksi lebih dalam kepada salah satu pameris dalam pameran fotografi Senandika.
Dominica Augusta Prestasia Dami, salah satu pameris yang memamerkan karyanya pada pameran Senandika. Ia memberikan karya fotografi dengan tema "Masa Kelam" melalui konsep Toxic Relationship. "Saya ingin menunjukkan bahwa hidup pasti memiliki masa sulit, saya ingin semua orang agar tidak merasa sendirian dan bangkit atas segala kesulitan yang ada" ujar Retta. Mostly, karya yang dipamerkan adalah cerita dari pengalaman pribadi dari pameris, lho. Menurut Retta, pameran yang diadakan memberikan ruang kepada pameris untuk menceritakan terhadap "pil pahit" yang pameris pernah rasakan melalui konsep visual yang mendalam.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan temanya yakni "Masa Kelam" pameran ini bertujuan untuk memicu diskusi tentang kesehatan mental, ketangguhan diri seorang manusia, dan pentingnya mengakui serta menghadapi masa-masa sulit dalam hidup. "Pameris ingin menunjukkan bahwa hidup pasti ada masa-masa sulit, pameris ingin semua orang agar tidak merasa sendirian dan bangkit atas segala kesulitan yang ada" ungkap Retta.
Besar harapan penulis, agar terciptanya wadah ekspresi melalui visual fotografi untuk tempat pameris dan audiens dalam mengekspresikan dirinya. Berkembang dan mengudara selalu Lens Club USD!.