Konten dari Pengguna

Pornografi: Bahaya Tersembunyi yang Lebih Dahsyat Dibandingkan Narkoba

Farhan Nofandia
Study at SMA Pribadi Depok, Status : Student
21 Juli 2024 8:26 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farhan Nofandia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Gambar, Sumber gambar: leonardo.ai/seed 9056124386
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gambar, Sumber gambar: leonardo.ai/seed 9056124386
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di era modern ini, pornografi bagaikan virus yang mudah diakses dan menjangkiti berbagai kalangan. Dampaknya pun tak kalah berbahaya dibandingkan narkoba, bahkan beberapa pakar menyatakan bahwa pornografi memiliki efek yang jauh lebih merusak.
ADVERTISEMENT
Lantas hal apa yang membuat pornografi jauh lebih merusak dibandingkan dengan narkoba?
Simak penjelasan berikut ini.
Otak merupakan salah satu bagian penting bagi manusia. Di dalamnya terdapat bagian yang kita sebut dengan Pre Frontal Cortex (PFC). Menurut seorang peneliti otak Jordan Grafman, ia berkata bahwa bagian ini hanya ada pada manusia, sehingga hal inilah yang membedakan kita dengan hewan.
Bagian PFC, Sumber gambar: leonardo.ai/seed 8258295234
PFC ini berperan penting dalam berbagai fungsi, seperti konsentrasi, kontrol diri, moralitas, dan perencanaan masa depan. Sayangnya, PFC sangat rapuh sehingga ketika adanya benturan fisik, pengaruh pornografi atau semacam zat kimia yang masuk seperti narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA), hal ini dapat merusak bagian tersebut.
Pornografi Mempengaruhi Otak dan Pikiran Seseorang
ADVERTISEMENT
Ketika kita melihat suatu hal yang bersifat porno pada pertama kali, kita mungkin akan merasakan hal yang tidak enak seperti jijik dan kaget terhadapnya. Hal tersebut disebabkan karena aktifnya sistem limbik pada otak kita (sistem yang mengatur emosi, memori dan perilaku seseorang), dengan aktifnya sistem ini, otak kita akan menghasilkan zat kimia otak yang bernama dopamin, zat ini memberikan rasa senang, penasaran, sekaligus kecanduan. Zat ini juga akan aktif ketika kita mengkonsumsi NAPZA.
Kerusakan PFC ini disebabkan karena aliran dopamin yang diterima secara berlebihan yang disebabkan kecanduan, sehingga PFC menjadi tidak aktif karena terendam oleh dopamin, semakin sering hal ini terjadi, maka fungsinya juga akan menjadi terganggu. Selanjutnya sistem limbik akan semakin membesar karena adanya aliran dari dopamin secara terus menerus yang pada akhirnya akan membuat kita terus mencari kesenangan lewat pornografi tersebut tanpa takut akan akibatnya.
ADVERTISEMENT
Kecanduan pornografi tak hanya merusak otak, tetapi juga membawa dampak negatif lainnya seperti:
Jika kita tidak berniat untuk mengubahnya, hal ini akan terus bertambah buruk dan membuat derajat kita akan sama saja seperti hewan.
Pornografi vs Narkoba: Mana yang Lebih Berbahaya?
Menurut Donald Hilton Jr., seorang ahli bedah otak, mengatakan jika kerusakan akibat pornografi jauh lebih parah dibandingkan narkoba. Pecandu pornografi mengalami kerusakan di 5 bagian otak, sedangkan pecandu narkoba hanya di 3 bagian. Ia juga berkata bahwa otak yang rusak akibat pornografi memiliki kerusakan yang sama seperti otak yang rusak akibat kecelakaan.
ADVERTISEMENT
Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan bagi kita untuk bisa kembali kepada jalan yang benar. Mulailah dengan melakukan hal yang lebih bermanfaat seperti berolahraga, menambah ilmu wawasan, banyak menghabiskan waktu bersama orang tua, dan yang terakhir dengan menguatkan hubungan kita dengan sang pencipta.
Mari bersama-sama jaga diri dan orang-orang di sekitar kita dari bahaya pornografi. Ingatlah, kesehatan mental dan moral jauh lebih berharga daripada kesenangan yang sesaat.