Konten dari Pengguna

Obral "Sapu Jagat"

Farhan Nugraha
Netfid Indonesia, PB PMII
6 Oktober 2020 12:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farhan Nugraha tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Suatu hari di Pasar Senayan.
Obral "Sapu Jagat"
zoom-in-whitePerbesar
“Ayo Ibu, sini Bu lihat-lihat dulu”
ADVERTISEMENT
“Pak, Bu, sini mampir”
“Cepet Bu, sini… Ayo dibeli”
Pasar Senayan mendadak riuh. Para pedagang bersahutan menjajakan barang dagangan. Di depan Pasar, berbaris rapih sekelompok orang berbaju coklat menjaga jalannya perdagangan. Tidak sedikit, cukup banyak. Entah sekelompok aparat keamanan atau rombongan anak pramuka.
Selamat datang di Pasar Senayan. Konon, apapun tersedia di Pasar ini. Dan apapun, bisa dilakukan di tempat ini. Begitu multifungsi nya, pagi hari di Pasar Senayan adalah ruang aktifitas bagi kelompok bermain Taman Anak-Anak. Malam hari nya, Pasar Senayan berubah menjadi toko sulap kelontong yang dengan ketukan sihir nya bisa menjadikan apapun.
Namun hari itu, suasana agak berbeda. Ketika biasanya di Pasar tersebut banyak menjajakan berbagai jenis kebutuhan, hari itu seluruh pedagang hanya menjual satu barang. Penasaran dengan apa yang dijual, aku coba mendekat.
ADVERTISEMENT
Total ada sebanyak 10 orang pedagang yang menggantungkan hidup di Pasar tersebut. Apapun dijual oleh para pedagang. Ada yang menjual satwa seperti burung garuda, ada pula yang menjual sesuatu yang sensitif seperti agama. Apapun ada, tergantung pesanan mana yang menguntungkan.
Ada pedagang berbaju merah, spesialis menjual satwa langka yaitu burung garuda. Ada pedagang berbaju hijau, biasanya penyuplai tetap kebutuhan pesantren-pesantren di berbagai daerah. Mungkin yang dimaksud adalah shampo dan sabun mandi. Ada juga pedagang berbaju kuning, yang bersandar pada sebuah beringin besar. Konon, beringin tersebut sudah mengakar selama 56 tahun. Alih-alih ditebang, beringin tersebut justru dijadikan sandaran hidup dari generasi ke generasi. Entah apa yang dijual oleh Pedagang berbaju kuning, yang jelas dagangannya selalu ludes.
ADVERTISEMENT
Namun hari itu, seluruh pedagang serentak menjual sebuah barang. "Sapu Jagat" namanya. Pedagang disini memang lihai. Bahkan sekadar Sapu pun, bisa dijual sangat laris kepada pembeli. Sungguh, Sapu yang sangat luar biasa. Bahkan jauh lebih ajaib ketimbang Sapu Terbang properti Akademi Hogwarts.
Konon dengan Sapu tersebut, sekali kibas saja bisa mengalih fungsikan hutan menjadi lahan sawit dan tambang. Konon dengan Sapu tersebut, sekali kibas saja bisa membuat banyak orang kehilangan pekerjaan. Dan konon dengan sapu tersebut, sekali kibas saja bisa kita pekerjakan orang lain dengan bayaran yang murah.
Tetapi saat itu, ada dua orang pedagang yang tidak berjualan. Pedagang berbaju putih dan satu nya lagi berbaju biru. Pedagang berbaju putih biasanya terkenal menjual sesuatu yang cukup keras, agama misalnya. Memang, Pedagang ini selalu menjajakan dagangan yang berbeda ketimbang Pedagang berbaju merah. Tetapi aneh nya, di Pasar yang lebih kecil, Pedagang berbaju merah dan Pedagang berbaju putih kerap menjual dagangan yang sama. Sementara Pedagang berbaju biru, belum jelas kenapa tidak menjual Sapu tersebut.
ADVERTISEMENT
Tidak sempat melihat lebih dalam, Sapu Jagat yang dijual oleh seluruh Pedagang telah laris terjual. Hari itu, transaksi Obral Sapu Jagat berlangsung cukup singkat dan sangat terburu-buru. Entah apa alasannya. Jika melihat apa yang terjadi hari itu, tinggal menunggu waktu apa lagi yang akan di Obral di Pasar Senayan.