Konten dari Pengguna

Pentingnya Thaharah Pada Kesehatan Diri Bagi Seorang Muslim

Farhan Ramdani
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
17 Oktober 2024 16:11 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farhan Ramdani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
credit by pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
credit by pixabay.com
ADVERTISEMENT
Assalamualaikum wahai semua saudara seimanku. Kita mengakui dan menjalani sholat karena itu kewajiban bagi setiap orang muslim di seluruh dunia tetapi sholat yang sudah kita tunaikan selama ini bisa jadi tidak diterima amalannya karena hal sepele seperti tidak membersihkan diri dengan benar. Banyak muslim yang mengabaikan kebersihan diri padahal itu penting bagi dirinya sendiri. Lantas apa yang terjadi kepada mereka yang tidak membersihkan diri dengan benar? Mari kita bahas bersama dalam artikel ini!
ADVERTISEMENT
Ada sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra. yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:"Sesungguhnya dua orang ini sedang disiksa. Mereka disiksa bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena tidak menjaga diri dari kencing, dan yang satu lagi disiksa karena selalu mengadu domba (namimah)." (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kebersihan, terutama dalam hal thaharah (bersuci), dan bagaimana kelalaian dalam hal ini bisa menyebabkan siksaan di akhirat. Salah satu bentuk kebersihan yang dijelaskan adalah membersihkan diri setelah buang air kecil untuk mencegah najis dan menjaga kesucian tubuh.
Secara bahasa, thaharah berarti bersuci atau membersihkan diri dari segala bentuk najis dan kotoran. Dalam syariat Islam, thaharah terbagi menjadi dua kategori utama: thaharah lahiriah dan thaharah batiniah. Thaharah lahiriah adalah bersuci secara fisik dari hadas besar maupun kecil melalui wudhu atau mandi wajib. Sementara itu, thaharah batiniah berkaitan dengan pembersihan jiwa dan hati dari sifat buruk seperti iri, dengki, dan sombong.
ADVERTISEMENT
Kenali lebih dekat tentang Thaharah
Thaharah merupakan bagian dari ritual ibadah, seperti wudhu sebelum sholat, mandi junub setelah berhubungan suami-istri, dan menjaga kebersihan tubuh serta pakaian. Rasulullah SAW bersabda, “Kebersihan adalah sebagian dari iman” (HR. Muslim), yang menekankan pentingnya menjaga kebersihan sebagai bagian dari keimanan seorang Muslim.
Thaharah dibagi menjadi dua macam, Pertama Thaharah dari Hadas yang berarti Bersuci dari Hadas, hadas dibagi menjadi dua dan memiliki cara membersihkannya masing-masing, dimulai dari hadas kecil seperti Keluar sesuatu dari kemaluan dan dubur, seperti buang air kecil, buang air besar dan buang angin, menyentuh kemaluan sendiri atau orang lain dengan telapak tangan, hilang kesadaran karena pingsan, mabuk, dan tidur. Hadas kecil dapat dibersihkan dengan cara seperti menyiram area yang terkena hadas kecil dengan air, berwudhu atau tayamum. Dilanjutkan dengan hadas besar seperti jima' (hubungan intim), keluarnya Sperma, haid, dan nifas. Membersihkan diri dari hadas besar dilakukan dengan mandi wajib (mandi janabah), yang merupakan cara untuk kembali dalam keadaan suci setelah mengalami hadas besar.
ADVERTISEMENT
Thaharah yang kedua yaitu Thaharah dari najis yang berarti bersih dari najis. Dalam bahasa Arab, najis diperoleh dari akar kata al-qadzarah yang artinya adalah kotoran, jadi najis adalah kotoran yang harus dihilangkan dari tubuh, pakaian, dan tempat ibadah agar seseorang bisa melaksanakan ibadah dengan sah. Najis dibagi menjadi tiga jenis yakni, Najis Mukhaffafah, Mutawassitah, dan Mughallazah. Diawali dengan Najis Mukhaffafah yang bermakna Najis ringan, seperti air kencing bayi laki-laki yang belum makan makanan lain selain ASI. Selanjutnya Najis Mutawassitah yang berarti Najis sedang, seperti darah, air kencing, dan kotoran manusia atau hewan. Dan najis terakhir dan yang paling berat yaitu najis Mughallazah atau Najis berat, seperti air liur anjing. Tentunya cara membersihkannya pun berbeda-beda, seperti najis Mukhaffafah yang cukup dengan memercikkan air ke bagian yang terkena najis hingga bersih. Dilanjutkan najis Mutawassitah yang cara membersihkannya dengan membasuh bagian yang terkena najis dengan air hingga najis benar-benar hilang. Jika masih ada bau atau warna yang tertinggal setelah dibasuh, proses pembersihan harus dilanjutkan sampai benar-benar bersih. Dan terakhir dan paling berat yaitu najis Mughallazah yang cara membersihkannya adalah dengan membasuh bagian yang terkena najis sebanyak tujuh kali, salah satunya harus menggunakan air yang dicampur tanah. Metode ini dianjurkan untuk memastikan najis berat benar-benar hilang.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya penting untuk ibadah tapi thaharah juga memiliki hubungan dengan kesehatan diri, contohnya jika selesai BAK tapi tidak membersihkan dengan baik itu bisa menyebabkan kotoran, keringat, dan bakteri yang menumpuk di area sensitif ini dapat memicu infeksi seperti kandidiasis (infeksi jamur), dermatitis, hingga infeksi saluran kemih (ISK). Pada pria, kebersihan yang buruk juga bisa menyebabkan kondisi seperti balanitis, yakni peradangan pada ujung penis. Selain itu, area kelamin yang tidak bersih dapat menimbulkan bau tak sedap dan ketidaknyamanan, yang bisa berdampak negatif pada kepercayaan diri dan kesehatan secara keseluruhan. Oleh karena itu penting bagi kita untuk melakukan thaharah/bersuci dengan baik tidak hanya bagi kewajiban ibadah tapi juga untuk menjaga kesehatan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Penulis: Farhan Ramdani
Status: Mahasiswa Kedokteran Universitas Islam Indonesia