Senapan Serbu QBZ - 191: Upaya Modernisasi Militer China

Farhan Setyo
Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Mulawarman Part Time Videographer, Photographer, and DJ.
Konten dari Pengguna
7 November 2022 11:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farhan Setyo tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
QBZ-191 menjadi senapan serbu standar PLA China yang baru (FOTO: Farhan Setyo)
zoom-in-whitePerbesar
QBZ-191 menjadi senapan serbu standar PLA China yang baru (FOTO: Farhan Setyo)

Beberapa tahun yang lalu muncul desas-desus tentang senapan serbu modular baru yang dikembangkan untuk Tentara Pembebasan Rakyat (PLA). Dalam upaya memodernisasi militernya, Senapan serbu modern pertama yang dirancang dan diproduksi secara lokal adalah QBZ-95, yang saat ini menjadi senapan standar di People’s Liberation Army and China’s internal security force dan the People’s Armed Police.

ADVERTISEMENT
Senjata ini pertama kali menjadi standar angkatan bersenjata China pada pertengahan 1990-an. QBZ-95 adalah apa yang disebut senapan "bullpup", yang berarti posisi pelatuk dan kelompok kontrol tembakan ditempatkan di depan magasin, yang dimasukkan ke dalam popor senapan. Ciri khas dari senapan bullpup, QBZ memiliki laras dua puluh inci tetapi panjang keseluruhannya hanya di bawah tiga puluh inci. Ini memberikan laras yang lebih panjang, dan jangkauan serta kecepatan yang sedikit lebih panjang terhadap carbine M4 Amerika, sementara pada saat yang sama memiliki panjang keseluruhan tiga inci lebih pendek dari senapan Amerika. Kelemahan dari desain bullpup adalah panjang tarikan tetap yang tidak dapat disesuaikan dengan panjang lengan unik pengguna dan fitur yang tidak ramah dengan pengguna tangan kiri.
ADVERTISEMENT
Dengan seiring berjalannya waktu Tentara Pembebasan Rakyat China mungkin mengganti bullpup QBZ-95-1 dengan senapan model konvensional dalam waktu dekat ini. Senapan ini terungkap pada 1 Oktober dalam Parade Militer yang didedikasikan untuk peringatan 70 tahun Republik Rakyat Tiongkok. Parade militer megah yang melewati Lapangan Tiananmen untuk merayakan HUT Ketujuh Puluh Republik Rakyat Tiongkok, di tengah prosesi yang menampilkan lusinan rudal balistik antarbenua yang menghancurkan kota, pesawat tempur siluman supersonik, kapal selam robot, drone siluman dan rudal jelajah hipersonik, hasil pengembangan senapan serbu baru PLA tampak tidak disebutkan.
Petunjuk pertama PLA sedang mempertimbangkan untuk mengganti senapan standar QBZ-95 muncul pada 2016-2017 melalui dua gambar yang dibagikan di blog China. Posting awal itu kemudian dielaborasi oleh media AS, terutama oleh Popular Science dan The Firearms Blog. Hanya beberapa hari sebelum parade ulang tahun, beberapa gambar bocor. Foto-foto ini mengungkapkan desain yang sangat mirip dengan foto 2016-2017 sebelumnya. Akhirnya pada 1 Oktober 2019, ribuan senjata disiarkan di televisi di hadapan publik global, yang mengisyaratkan niat PLA untuk mengadopsinya sebagai senapan standar baru. Penamaan senjata baru ini masih belum dikonfirmasi. Televisi pemerintah China hanya berkomentar, “Senapan serbu baru ini memiliki tata letak yang nyaman dan konsep desain modular, yang memiliki keunggulan daya tinggi, keandalan tinggi, dan keserbagunaan.” Namun, menurut informasi yang didapatkan oleh The Firearms Blog oleh Anthony J., penamaannya mungkin adalah QBZ-191. Beberapa pihak berspekulasi itu mungkin disebut QBZ-17 atau QBZ-19 yaitu setelah tahun masuknya dalam penggunaan.
ADVERTISEMENT
Sehingga hal ini menimbulkan pertanyaan baru, yaitu mengapa Tentara Pembebasan Rakyat China ingin mengganti senapan serbu utama mereka? Belakangan ini, semakin banyak negara pengguna senapan bullpup yang meninggalkan mereka demi model senapan serbu yang lebih konvensional terutama Prancis yang baru-baru ini mengganti senapan FAMAS yang khas menjadi senapan serbu HK416.
Setelah beberapa hal yang telah dikemukakan di atas bahwa sebelumnya Tentara Pembebasan Rakyat China menggunakan senapan QBZ-95 yang merupakan senapan "bullpup" yang kemudian memutuskan untuk mengadopsi senapan baru QBZ-191 dengan model konvensional serta pengembangan bidikan teleskop baru yang memiliki kapabilitas pengukur jarak laser, maka untuk menjawabnya kita perlu melihat proyeksi militer China belakangan ini yang mulai aktif membangun pangkalan militer di luar China itu sendiri antara lain di wilayah Laut Natuna Utara yang tidak lain merupakan peningkatan tensi dengan ada-nya AUKUS, di sisi lain juga terdapat eskalasi tensi antara China dan Taiwan dengan kedatangan Nancy Pelosi beberapa waktu lalu, Beijing mengeluarkan peringatan keras tentang eskalasi militer.
ADVERTISEMENT
Sehingga dengan ini mungkin terdapat korelasi bahwa China saat ini sedang bersiap-siap dalam menghadapi kemungkinan invasi mendatang terhadap Taiwan beserta konsekuensinya yaitu kemungkinan menghadapi Amerika Serikat beserta sekutunya di Pasifik. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Amerika Serikat sendiri telah lebih dulu mengembangkan senapan model baru yang terdiri dari senapan serbu dan senapan mesin baru yang menggunakan kaliber baru pula yaitu kaliber 6.8mm serta bidikan teleskop baru yang memiliki fitur pengukur jarak laser, optik tampilan langsung, overlay digital, dan sistem perhitungan balistik.
Dengan ini dapat kita simpulkan bahwa China juga melakukan langkah yang sama seperti yang dilakukan oleh Amerika Serikat dalam upaya memodernisasi militer, sampai saat ini banyak kemungkinan yang dapat terjadi dan banyak pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab. Mungkin hanya waktu yang dapat menjawabnya.
ADVERTISEMENT