Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Grosir Sembako Menuju Era Digital
22 Oktober 2021 12:51 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Ana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pembatasan PPKM sudah mulai turun ke level 1, pemerintah mulai membuka kegiatan masyarakat termasuk sejumlah bisnis seperti toko kelontong, pedagang, hingga usaha kecil sejenis.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini tentu mendorong pelaku Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) untuk kembali mempersiapkan persediaan stok dagangan.
Pandemi COVID-19 membuat sistem perdagangan baik kecil maupun menengah berubah, dan berbagai cara dilakukan untuk membuat usaha tetap bertahan. Dahulu pedagang kecil seperti grosir sembako, pedagang sayur di pasar, grosir beras di pasar induk, melakukan sistem pemasaran konvensional di mana pembeli datang ke tempat usaha mereka. Namun, memasuki masa pandemi di mana ruang gerak masyarakat semakin terbatas, usaha kecil ini mulai beralih pada sistem teknologi digital.
Meski di tengah keterbatasan ruang gerak, kini UMKM dapat lebih mudah menjangkau toko grosir melalui teknologi digital. Tak heran jika saat ini kita bisa membeli sayuran dan buah-buahan melalui situs online dan bahkan membeli kebutuhan sehari-hari di grosir sembako pun melalui belanja online.
ADVERTISEMENT
Lalu bagaimana dengan nasib grosir sembako yang masih konvensional? Selama masa pandemi ini banyak dari umkm kecil ini yang mengalami kendala pemasaran karena keterbatasan mereka akan ilmu teknologi digital. Meskipun pemerintah sudah mencanangkan untuk mengembangkan program usaha digital bagi pelaku umkm, namun pada kenyataannya masih banyak pelaku umkm yang tidak memiliki keterampilan pemasaran teknologi digital.
Saya memiliki toko grosir sembako langganan di dekat rumah Toko Sembako Ubena. Toko ini belum melakukan sistem marketing secara digital online. Tempat usaha grosir sembako ini hanya mengandalkan pembeli yang datang langsung, tidak heran jika pendapatannya selama pandemi cukup turun secara signifikan.
Di masa menurunnya daya beli masyarakat saat ini, pemerintah meyakini pemasaran digital menjadi jalan keluar bagi para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terdampak COVID-19 maupun kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kumparan memahami masalah yang terjadi di masyarakat, Festival Kumparan Usaha Milik Kaum Milenial (UMKM) 2021 hadir sebagai bentuk dukungan kepada produk lokal dan ekonomi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Festival ini akan diselenggarakan dari tanggal 26 Oktober sampai 28 Oktober 2021, akan banyak kegiatan yang ditampilkan. Saya tidak sabar untuk menyaksikan webminar: Digital Marketing, Strategi Agar Usaha Kamu Dekat dengan Konsumen bersama Decky Sastra (Founder Rawtype Riot), Niko Julius (Digital Marketing Expert), dan Ardi Kemara Pradipta (Head of Growth & Business Kuncie). Selain itu beberapa talkshow dari tokoh milenial inspiratif juga saya nantikan untuk berbagi ilmu dan tips berbisnisnya.
Festival virtual ini penuh dengan ilmu dan dapat memperkaya wawasan bagi semua pebisnis yang sedang merintis usaha. Ayo, segera daftar di Festival UMKM Kumparan 2021 sebelum ketinggalan!
Live Update
Mantan Menteri Perdagangan RI Tom Lembong menjalani sidang putusan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/11). Gugatan praperadilan ini merupakan bentuk perlawanan Tom Lembong usai ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung.
Updated 26 November 2024, 10:01 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini