Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rencana Tesla Investasi di Indonesia, Jangan Lupa dengan Inovasi Teknologi!
28 April 2022 15:16 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Farhan Qudratulloh Ginanjar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat yang salah satu agendanya adalah menemui CEO Tesla yaitu Elon Musk. Dalam pertemuan tersebut, Luhut didampingi oleh Stafnya yaitu Rachmat Kaimuddin, duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat Roesan Roeslani, dan Anindya Bakrie.
ADVERTISEMENT
Pada pertemuan tersebut, nikel dan baterai listrik menjadi fokus pembahasan antara Tesla dengan perwakilan Pemerintah Indonesia. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Jodi selaku Juru Bicara Menko Marves, bahwa pembicaraan tersebut berkisar antara processing nikel dan electric vehicle battery.
Tesla sebagai perusahaan otomotif yang menggunakan teknologi yang sangat canggih dan modern dalam produknya, tentu akan sangat bermanfaat bagi Indonesia tidak hanya dalam aspek ekonomi. Tetapi, sebagai langkah konkret bagi Indonesia untuk mengejar ketertinggalan secara teknologi dengan suatu kerja sama yang melahirkan inovasi teknologi.
Investasi yang Membawa Inovasi Teknologi
Hal yang perlu diperhatikan dari gencarnya investasi asing masuk ke Indonesia adalah bagaimana investasi masuk ke Indonesia dengan membawa inovasi untuk pembangunan yang berkelanjutan. Terutama berkaitan dengan investasi yang membawa inovasi berupa teknologi.
ADVERTISEMENT
Sebab, inovasi teknologi memberikan sebuah jaminan berupa kontribusi yang besar terhadap peningkatan efisiensi pengembangan dan pemanfaatan sumber daya melalui penggunaan teknologi unggulan, mutakhir, dan ramah lingkungan.
Masuknya modal asing ke Indonesia tidak hanya untuk membantu pendanaan dalam berbagai sektor yang kekurangan dana, namun investasi asing harus disertai dengan transfer teknologi. Sehingga, para investor yang datang, membawa pengetahuan mengenai teknologi terbarukan dan ramah lingkungan yang dapat dikembangkan di Indonesia.
Investasi perusahaan asing atau multinasional di Indonesia, dengan segala kemampuan, kapasitas modal, teknologi, dan keahlian manajerial yang tinggi mampu menjadi salah satu cara adanya transfer teknologi oleh perusahan multinasional tersebut.
Namun, walaupun sampai saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya menarik investor atau perusahaan asing ke Indonesia inovasi teknologi belum menunjukkan kemajuan. Hal itu terjadi karena adanya upaya dari investor untuk menjaga keunggulan teknologinya sehingga transfer teknologi yang seharusnya masuk ke Indonesia berproses secara lambat.
ADVERTISEMENT
Lambatnya transfer teknologi dapat kita lihat pada sektor otomotif. Industri otomotif di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat tetapi tanpa adanya proses perkembangan teknologi basic otomotif. Pihak asing yang menanamkan modalnya di Indonesia dalam sektor otomotif masih berorientasi kepada pasar, belum ada komitmen secara prinsipal untuk membangun industri otomotif nasional secara serius.
Sampai saat ini pabrik komponen yang ada di Indonesia masih di bawah angka 1000 jauh lebih kecil dibandingkan dengan negara asia tenggara seperti Thailand yang sudah mencapai lebih dari 2.500.
Didukung Melalui Riset atau Litbang
Adanya kondisi keterlambatan dalam kemajuan dibidang teknologi tersebut, memberikan sebuah pandangan kepada kita, bahwa upaya untuk menguasai teknologi tidak hanya mengandalkan transfer teknologi dari investor asing. Walaupun transfer teknologi terjadi secara lambat bahkan minim, justru dari situlah sebenarnya Indonesia harus memulai pengembangan melalui riset yang kuat dengan tujuan mengurangi ketergantungan teknologi.
ADVERTISEMENT
Sehingga, kita harus berpikir lebih jauh bahwa investasi saja tanpa adanya inovasi yang berbasis kepada riset dan iptek akan sangat riskan apalagi jika dikaitkan dengan sumber daya alam.
Inovasi yang berbasis kepada riset dan Iptek atau Litbang memegang peranan yang strategis sekaligus menjadi sumber kekuatan penguasaan teknologi di Indonesia. Penguasaan teknologi yang hanya bergantung kepada transfer teknologi pada akhirnya akan berakhir pada kedaluwarsa yang terencana.
Hal tersebut dapat terjadi ketika teknologi sudah dikuasai secara sempurna, kemudian teknologi tersebut kedaluwarsa sehingga harus didatangkan kembali teknologi yang terbarukan.
Berkaca kepada Korea Selatan, yang mampu menghasilkan produk-produk asli dalam negeri seperti Samsung, LG, Hyundai atau KIA yang pada awalnya Korea hanya meniru dan merakit produk-produk luar. Keberhasilan tersebut antara lain karena seiring dengan semakin canggihnya penguasaan terhadap teknologi, diiringi pula dengan kemampuan inovasi yang berbasis kepada riset atau litbang yang intensif.
ADVERTISEMENT
Seharusnya, investor yang datang ke Indonesia tidak hanya membawa teknologi canggih atau terbarukan, tetapi didukung pula dengan adanya inovasi yang berbasiskan kepada riset atau litbang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga, setiap investor yang masuk ke Indonesia dibarengi dengan adanya pengembangan riset yang hasilnya adalah inovasi. Tanpa adanya riset atau litbang yang dilibatkan sejak dini, maka sulit bagi Indonesia untuk mengurangi kesenjangan dalam hal teknologi.
Tentu, dengan masuknya Tesla sebagai perusahaan besar dibidang otomotif modern ke Indonesia tidak hanya membawa dana untuk berinvestasi dalam pengembangan energi baterai dan nikel. Tetapi menjadi momentum terhadap kemajuan teknologi di Indonesia melalui kewajiban untuk melakukan transfer teknologi yang didukung pula dengan adanya riset atau litbang yang menghasilkan inovasi teknologi.
ADVERTISEMENT