Konten dari Pengguna

JANTRA 69 Mengajar: Sigap Bencana dan Donasi Buku di MI Al-Amin Desa Sumbersuko

6 September 2024 12:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari faricha amalia maulida14 tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dokumentasi Program Kerja Jantra 69 Mengajar
zoom-in-whitePerbesar
Dokumentasi Program Kerja Jantra 69 Mengajar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
[Sumbersuko, Kabupaten Malang], [22/07/2024] — JANTRA MENGAJAR, salah satu program kerja dari FBD JANTRA Kelompok 69 telah berhasil membawa dua inisiatif penting: program Sigap Bencana dan Donasi Buku di SD/MI. Inisiatif ini tidak hanya memperkuat pendidikan di tingkat dasar tetapi juga meningkatkan kesadaran akan kesiapsiagaan terhadap bencana di kalangan siswa dan masyarakat setempat, mengingat Malang sering mengalami gempa bumi karena posisinya yang terletak di wilayah seismik aktif.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya mitigasi bencana, mahasiswa KKN FBD JANTRA Kelompok 69 menyelenggarakan program kerja mengajar Sigap Bencana di MI Al-Amin . Program ini meliputi pengetahuan umum terkait bencana, simulasi evakuasi, dan penyuluhan tentang tindakan yang harus diambil selama bencana.
Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi JANTRA Sigap Bencana : Gempa Bumi, lalu dilanjut dengan pemutaran video materi mengenai bencana tanah longsor. Acara ini diakhiri dengan sesi permainan berupa kuis berhadiah, di mana siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar berkesempatan mendapatkan hadiah. Segmen ini berhasil menarik perhatian siswa dan menambah semangat mereka, terlihat dari antusiasme tinggi yang mereka tunjukkan dalam menjawab pertanyaan.
Salah satu upaya kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan literasi di sekolah adalah dengan meluncurkan program donasi buku untuk dijadikan pojok baca. Program ini bertujuan untuk memperkaya fasilitas literasi di sekolah sehingga dapat meningkatkan minat baca para siswa.
ADVERTISEMENT
Donasi buku dimulai dengan penggalangan buku dari berbagai pihak, termasuk mahasiswa, dosen, dan masyarakat. Buku-buku ini kemudian disortir, dibersihkan, dan disiapkan untuk diserahkan ke sekolah untuk mendukung fasilitas pojok baca di sekolah yang sudah ada namun masih kurang terfasilitasi. Dengan adanya pojok baca ini, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung dan memotivasi siswa untuk membaca lebih banyak.