Konten dari Pengguna

Pelajaran dari Kehilangan: Menghargai Kenangan Ibu

Farid Kurniawan
Mahasiswa program studi D3 Penerbitan (Jurnalistik) dari Politeknik Negeri Jakarta yang memiliki kemampuan serta pengetahuan pada bidang jurnalistik, mulai dari keterampilan dalam menulis naskah, melakukan riset, serta penyuntingan dan publikasi.
10 Juni 2024 12:53 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farid Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasti sosok ibu, Sumbef Foto: Stok Foto Farid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasti sosok ibu, Sumbef Foto: Stok Foto Farid Kurniawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kehilangan merupakan sebuah hal yang tidak bisa dihindari dalam perjalanan hidup yang panjang ini. Namun, tidak ada kehilangan yang meninggalkan bekas luka sedalam kehilangan sosok seorang ibu. Saya hanya bisa membayangkan betapa beratnya beban yang harus Anda pikul. Namun, izinkan saya untuk mencoba memahami dan menyelami rasa itu, meskipun saya tak sepenuhnya mampu.
ADVERTISEMENT
Bagi banyak dari kita ibu adalah sosok yang tak akan pernah tergantikan. Dia adalah cahaya dalam kegelapan, pelindung di tengah ketidakpastian, dan kasih sayang yang tak tertandingi. Saat ibu pergi, dunia seolah kehilangan salah satu pilarnya. Kehilangan ibu terasa seperti kehilangan arah, tempat kita selalu pulang dan berbagi segala cerita. Bagaimana rasanya hidup tanpa pelukan hangatnya? Tanpa senyumannya yang selalu menyejukkan hati?
Ketika ibu meninggal, dunia terasa runtuh. Kehilangan seorang ibu seperti kehilangan tempat berlindung, kehilangan sahabat, dan kehilangan seorang penasihat yang selalu ada di setiap langkah hidup. Anda, yang mungkin telah melalui atau sedang menghadapi hal ini, tentu memiliki kekuatan yang luar biasa. Yang hanya bisa saya lakukan hanyalah berusaha belajar dari pengalaman Anda.
ADVERTISEMENT
Setelah kehilangan ibu, setiap hari terasa seperti mimpi buruk yang tiada akhir. Setiap sudut rumah mengingatkanku padanya, senyumnya, suaranya yang menenangkan. Masih ingat betapa hangatnya pelukan ibuku dan betapa kata-katanya yang selalu menenangkanku. Saya yakin Anda pun merasakan rasa kehilangan yang mendalam dan mencari cara untuk bertahan hidup, meskipun rasa sakit itu terus menghantui.
Dalam menghadapi rasa kehilangan ini, setiap orang memiliki caranya sendiri untuk berdamai dengan kesedihan. Namun kita tahu bahwa proses ini sangat pribadi dan tidak ada cara yang benar maupun salah. Melihat Anda, yang mungkin lebih berpengalaman dalam menghadapi duka, membuat saya merasa rendah hati dan terinspirasi. Anda menunjukkan bahwa meskipun duka bisa begitu mendalam, masih ada untuk bangkit kembali dan melanjutkan hidup.
ADVERTISEMENT
Saya belajar bahwa penting untuk membiarkan diri saya untuk merasakan kesedihan. Membiarkan diri menangis, merasa kesepian, dan merasa kehilangan adalah bagian dari proses penyembuhan. Saya juga belajar dari orang-orang seperti Anda yang telah menunjukkan kepada saya bahwa ada pelajaran berharga yang bisa dipetik dari setiap kehilangan. Kehilangan seorang ibu mengajariku untuk menghargai setiap momen, untuk lebih mencintai, serta lebih bersyukur.
Mungkin kata-kata saya tidak cukup untuk meringankan beban yang Anda rasakan. Namun, saya berharap Anda tahu bahwa banyak orang, termasuk saya, sangat menghargai dan terinspirasi oleh keberanian Anda. Kehilangan ibu adalah ujian yang sangat berat, namun Anda telah menunjukkan kepadaku bahwa dengan ketangguhan, kita bisa menemukan cara untuk terus maju dan mempertahankan kenangan tentang ibu sebagai sumber kekuatan.
ADVERTISEMENT
Kehilangan seorang ibu adalah luka yang tidak akan pernah sembuh, tetapi saya percaya, Anda bisa menemukan cara untuk hidup dengan kenangan itu dan menjadikannya cahaya yang membimbing kita dalam kegelapan. Saya percaya itu, mesikpun ibu Anda tidak lagi hadir secara fisik, cintanya akan terus tetap hidup dalam setiap langkah yang Anda ambil.
Terima kasih telah menjadi inspirasi bagi saya dan banyak orang lainnya.