Konten dari Pengguna

Tanda Hormat Untukmu, Ayah

Farid Kurniawan
Mahasiswa program studi D3 Penerbitan (Jurnalistik) dari Politeknik Negeri Jakarta yang memiliki kemampuan serta pengetahuan pada bidang jurnalistik, mulai dari keterampilan dalam menulis naskah, melakukan riset, serta penyuntingan dan publikasi.
13 Juni 2024 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farid Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Illustrasi sosok ayah, Sumber foto: Stock Foto
zoom-in-whitePerbesar
Illustrasi sosok ayah, Sumber foto: Stock Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di balik keteguhan langkah seorang anak terdapat kehadiran seorang ayah yang dengan tegas mendukungnya. Ayah adalah sosok yang tak selalu menjadi sorotan, namun kehadirannya sangat nyata dan berharga.
ADVERTISEMENT
Dalam tulisan ini, saya ingin berbagi sedikit tentang apa yang saya pelajari dan rasakan dari seorang ayah, dengan penuh rasa hormat dan kagum, kepada Anda, para pembaca yang mungkin jauh lebih mengenal arti kehadirannya.
Ayah, bagi saya, adalah contoh nyata dari keteguhan hati. Mungkin kita sering melihat ayah sebagai pribadi yang jarang mengungkapkan perasaannya, berbeda dengan ibu yang lebih banyak mengungkapkan rasa cintanya.
Namun, di balik sikapnya yang tenang dan tegas, terdapat lautan cinta yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Setiap keringat yang jatuh, setiap malam yang dilalui dengan kerja keras, adalah bentuk kasih sayang yang nyata, meski tanpa kata.
Saya selalu merasa bahwa ayah adalah benteng yang kokoh, tempat saya berlindung dari kerasnya dunia. Meski mungkin saya tidak pernah benar-benar mengungkapkan rasa terima kasih saya secara langsung, saya tahu bahwa segala yang ia lakukan adalah demi kebaikan saya. Ada banyak hal yang saya pelajari dari sosok ayah, mulai dari tanggung jawab, kerja keras, hingga sikap pantang menyerah.
ADVERTISEMENT
Mungkin, sebagai anak, kita sering kali menganggap remeh kehadiran ayah. Kita menjadi begitu sibuk dengan dunia kita sendiri sehingga kita lupa bahwa ada orang yang selalu mengawasi dan mendukung kita dari belakang. Seseorang yang mungkin tidak meminta imbalan apa pun, tapi diam-diam berharap agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Saya menyadari bahwa banyak dari kalian memiliki kenangan dan pengalaman yang jauh lebih mendalam tentang seorang ayah. Tulisan ini bukan dimaksudkan untuk menggurui, melainkan sebagai refleksi pribadi yang mungkin juga dirasakan oleh banyak anak lainnya. Meskipun kita masing-masing memiliki cerita yang berbeda tentang ayah kita, satu hal yang pasti, ayah adalah bagian penting yang membentuk diri kita saat ini.
ADVERTISEMENT
Terakhir, izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada semua ayah di luar sana. Terima kasih atas segala pengorbanan, cinta, dan kerja keras yang mungkin sering kali tak terlihat. Kepada ayah saya, dan kepada ayah-ayah pembaca sekalian, Ayah adalah pahlawan dalam cerita hidup kami. Meskipun mungkin saya belum mampu membalas semua kebaikan dan pengorbanan itu, saya harap tulisan yang sederhana ini bisa menjadi wujud penghargaan dan rasa terima kasih yang tulus.