Konten dari Pengguna

PKM IE 2024: Pengembangan Desa Wisata Berbasis Ekonomi Kreatif di Desa Jenggolo

FARIDA ZULVANY WAILISAHALONG
Mahasiswa Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya
13 Agustus 2024 10:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari FARIDA ZULVANY WAILISAHALONG tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
PKM IE 2024: Pengembangan Desa Wisata Berbasis Ekonomi Kreatif di Desa Jenggolo
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Jenggolo, 16 Juli 2024 – Desa Jenggolo terus berupaya mengembangkan potensi wisatanya melalui pendekatan ekonomi kreatif. Dalam upaya ini, Bapak Muhammad Irfan Islami, SE., M.S.E., dosen pembimbing mahasiswa, menyampaikan pentingnya menggali dan memanfaatkan potensi desa secara optimal. Beliau menekankan bahwa desa wisata harus memiliki daya tarik yang unik dan menarik agar dapat bertahan lama.
ADVERTISEMENT
Menurut Bapak Irfan, potensi desa dapat dibagi menjadi dua kategori: fisik dan non-fisik. Potensi fisik mencakup sumber daya alam seperti tanah, air, perikanan, peternakan, dan manusia. Sementara itu, potensi non-fisik meliputi aspek sosial, budaya, lembaga sosial, dan kreativitas masyarakat. Beliau juga menegaskan bahwa wisata yang terlalu buatan dan tidak terkait erat dengan masyarakat sekitar cenderung tidak akan bertahan lama.
Salah satu potensi utama Desa Jenggolo adalah Sumber Songo, yang memiliki situs religi yang menarik. Selain itu, penting untuk memperhatikan pengelolaan berbasis kemitraan yang saling menguntungkan. Studi kasus pengelolaan wisata Sumber Maron yang disampaikan oleh perwakilan mahasiswa menjadi contoh nyata bagaimana pengelolaan wisata yang baik dapat meningkatkan daya tarik dan keberlanjutan wisata desa.
ADVERTISEMENT
Dalam sesi Focus Group Discussion (FGD), berbagai permasalahan dan tantangan dalam pengelolaan pariwisata di Desa Jenggolo diidentifikasi. Salah satu permasalahan utama adalah dampak pandemi COVID-19 yang mengakibatkan penurunan jumlah pengunjung dan berhentinya kegiatan wisata di Sumber Songo. Masyarakat desa berharap agar Sumber Songo dapat kembali dikelola dengan baik dan berjalan seperti sebelumnya.
Bapak Irfan menekankan pentingnya peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dalam pengelolaan wisata desa. BUMDes perlu menyelaraskan kerjasama dengan paguyuban setempat untuk memastikan dana yang dialokasikan digunakan secara bijak. Beliau juga menyarankan mahasiswa untuk membantu dalam pembuatan model bisnis dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, terutama dalam hal pembuatan laporan keuangan.
Selain itu, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Desa Jenggolo juga terdampak oleh pandemi. Beberapa usaha yang sebelumnya lancar menjadi terhenti. Salah satu daya tarik Sumber Songo adalah kesenian lokal seperti pembuatan patung. Perangkat desa berharap dapat menerima bantuan dalam hal pemasaran dan alat produksi agar perekonomian masyarakat desa dapat terus maju.
ADVERTISEMENT
Dengan berbagai potensi dan tantangan yang ada, Desa Jenggolo memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi desa wisata berbasis ekonomi kreatif yang sukses. Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah desa, dan pihak-pihak terkait diharapkan dapat mewujudkan visi tersebut, sehingga Desa Jenggolo dapat menjadi destinasi wisata yang menarik dan berkelanjutan.