Konten dari Pengguna

Ceritaku Lebaran di Swedia

Ida Farida
Pramugari PT. Garuda Indonesia (Persero) tbk.
3 Mei 2022 9:14 WIB
comment
466
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ida Farida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa tahun sebelum pandemi, saya mengunjungi seorang kerabat yang tinggal di Swedia. Kebetulan kunjungan saya saat Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Jadi saya bisa merasakan suasana puasa dan lebaran di Swedia.
Dokumen Pribadi, Farida
zoom-in-whitePerbesar
Dokumen Pribadi, Farida
Ramadan di Swedia lebih lama dari Indonesia, sekitar 18 jam. Apalagi saat itu musim panas, sehingga saya merasa sangat haus dan lapar. Suasana Ramadan di sana biasa saja, tidak ada yang istimewa. Komunitas Muslim sangat kecil, sekitar 500.000 orang atau 5% dari populasi Swedia. Hal ini juga didominasi oleh imigran dan pasangan kawin campur.
ADVERTISEMENT
Idul Fitri di Swedia, saya tidak mendengar suara takbir yang biasa saya dengar dari surau atau masjid di Indonesia. Namun, pelaksanaan salat Idul Fitri masih bisa ditemui di beberapa masjid di kota-kota besar di Swedia. Stockholm merupakan satu-satunya kota di mana KBRI berada dan biasanya warga negara Indonesia akan berkumpul merayakan Idul Fitri di sana. Ada banyak jenis makanan khas Idul Fitri di KBRI yang disediakan oleh warga negara Indonesia yang tinggal di sana.
Masjid Raya Stockholm atau Masjid Agung Stockholm merupakan salah satu masjid yang menyelenggarakan salat Idul Fitri secara berjamaah. Masjid terbesar di Stockholm ini terletak di Medborgsplatsen sekitar 10 menit dari pusat kota. Masjid ini biasanya akan dibanjiri komunitas Muslim dari berbagai suku dan bangsa yang ingin menunaikan salat Idul Fitri.
Masakan Khas Lebaran, Dokumen Pribadi Farida
Saya hanya mengalami salat Tarawih dan puasa Ramadan di Stockholm, tetapi selama perayaan Idul Fitri saya berada di sebuah desa kecil dekat Karlstad. Tidak ada masjid di kota yang saya kunjungi, jadi saya dan keluarga saya melakukan salat Idul Fitri sendirian di rumah. Usai salat, juga tidak ada ritual silaturahmi untuk mengunjungi tetangga atau sanak saudara. Paling tidak, sekadar makan bersama dengan hidangan khas Lebaran buatan tuan rumah.
ADVERTISEMENT
Setelah mengalami Idul Fitri di berbagai negara di dunia, saya merasa bersyukur bisa merayakan Idul Fitri di Indonesia. Suasananya semarak, dekat dengan keluarga, bisa salat Idul Fitri berjamaah dan yang terpenting bisa mendengar gema takbir dari toa di masjid-masjid. Suasana Lebaran sangat kental bisa dirasakan saat merayakan Idul Fitri di Indonesia. Itu adalah momen yang paling istimewa dari Lebaran.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah. Semoga semua amal ibadah Ramadan kita menjadi berkah, sukacita Idul Fitri selalu bersama keluarga kita.