Konten dari Pengguna

Pengalaman Berpuasa 19 Jam

Ida Farida
Pramugari PT. Garuda Indonesia (Persero) tbk.
22 April 2022 17:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
465
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ida Farida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Oleh: Simon Infanger / Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Foto Oleh: Simon Infanger / Unsplash
ADVERTISEMENT
Selama bulan suci Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia merayakannya dengan berpuasa. Hampir tiga puluh tahun memiliki profesi sebagai seorang pramugari, pengalaman melaksanakan puasa Ramadan di berbagai negara memiliki kesan tersendiri.
ADVERTISEMENT
Pengalaman waktu berpuasa terlama saya alami ketika berada di Benua Eropa, Jerman tepatnya. Umat Muslim yang berada di Jerman mesti melaksanakan puasa hingga 19 jam. Tidak hanya waktu puasa yang lama, umat Muslim yang berada di Jerman pun mesti bergelut dengan teriknya cuaca di sana yang bisa mencapai sekitar 35 derajat Celcius. Tidak berbeda dengan di Belanda, waktu berpuasanya sekitar 17 jam. Cukup berat memang untuk dahaga, apalagi di tengah musim panas yang terik.
Yang saya rindukan ketika melakukan puasa Ramadan di luar negeri adalah tradisi membeli takjil. Tidak ada penjual takjil seperti kolak pisang dan biji salak, saya biasanya akan berkeliling sekitar hotel bersama teman-teman mencari makanan halal untuk berbuka.
ADVERTISEMENT
Belanda merupakan salah satu negara di Eropa yang cukup ramah terhadap minoritas muslim, sehingga mudah untuk menemukan toko atau restoran yang menyediakan makanan halal dengan harga yang terjangkau.
Kunci utama agar tahan puasa dalam jangka waktu lama adalah tidak melewatkan momen sahur, serta mengkonsumsi vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Ketika berbuka juga jangan lupa untuk minum air putih dua liter, karena itu akan menghindari tubuh dari dehidrasi cuaca musim panas yang terik.
Itulah pengalaman Ramadan saya ketika berada di Benua Eropa. Selamat menunaikan ibadah puasa bagi kamu yang menjalankan, tetap menjaga kesehatan selalu.