Sya'ir Sebagai Jejak Sejarah Sastra Melayu dalam Naskah Sha'ir Bunga Ayer Mawar

faridh wazdy
M. Faridh Wazdy lahir di Tangerang 16-05-1999. sekarang sedang kuliah di UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
11 Desember 2020 14:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari faridh wazdy tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber gambar: https://digital.soas.ac.uk/AA00001579/00001/9X
zoom-in-whitePerbesar
sumber gambar: https://digital.soas.ac.uk/AA00001579/00001/9X
ADVERTISEMENT
Puisi dan Karya Sastra
Sastra sebagai bagian dari rekam sejarah, merupakan pitu gerbang dari pengetahuan dan seni. menjadi sebuah gambaran perkembangan peradaan manusia.
ADVERTISEMENT
Sebuah karya sastra yang baik memiliki sifat-sifat yang abadi dengan memuat kebenaran-kebenaran hakiki yang selalu ada selama manusia masih ada. Hal ini, suatu karya lahir tidak lepas dari kondisi akan zamannya.
Sastra menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu kenyataan sosial. oleh Sebab itulah sastra bisa mengandung gagasan yang mungkin dimanfaatkan untuk menumbuhkan sikap sosial tertentu atau bahkan mencetuskan peristiwa sosial tertentu.
Melihat jejak sejarah sastra tidak lepas dari puisi. Sedangkan puisi sendiri merupakan bagian dari sastra, maka melihat jejak sejarah puisi merupakan bagian dari sejarah sastra itu sendiri.
Keindahan sebuah puisi disebabkan oleh diksi, majas, rima dan irama yang terkandung dalam puisi disebabkan oleh pemadatan segala unsur bahasa.
ADVERTISEMENT
Puisi sebagai salah satu karya sastra yang dapat dikaji dari berbagai macam-macam aspeknya. Puisi dapat dikaji struktur dan unsur-unsurnya, mengingat bahwa puisi itu adalah struktur yang tersusun dari bermacam-macam unsur dan sasaran kepuitisan.
Begitu juga, puisi dapat dikaji dari kesejarahannya, mengingat bahwa sepanjang sejarahnya dari waktu kewaktu puisi selalu ditulis dan selalu di baca. Maka melalui naskah ini kita dapat melihat bagaimana perkembangan puisi pada tahun 1870.
Naskah Sha’ir Bunga Ayer Mawar
Pada naskah lama tulisan tangan yang berjudul ‘Sha’ir Bunga Ayer Mawar’ yang memiliki 55 halaman dan judul seri Koleksi buku cetak melayu awal, pencipta Bunga Ayer Mawar, dipublikasi di Singapura pada 1870 dengan Bahasa Melayu dalam aksara Jawi yang beraliran Puisi.
ADVERTISEMENT
Lembaga sumber Universitas SOAS London, dengan lokasi penyimpanan di Arsip dan Koleksi Khusus. Pengidentifikasi Sumber Daya: 758050 (ALEPH), ER2055 / 37064 (tanda klasifikasi SOAS), 960206200 (OCLC).
Manuskrip ini menurut cacatan di bagian deskripsi merupakan sebuah puisi cinta yang berteks Melayu dalam Aksara Jawi. Bentuk naskah Sha’ir Bunga Ayer Mawar ini sangat menarik, di mana pada awal mula teks tersebut terdapat sebuah ukiran yang sangat indah dan rapih.
Seperti pada naskah Sha’ir Bunga Ayer Mawar halaman lima terdapat puisi sebagai berikut,
"sampailah nuri dengan seketika
cendrawasih hatinya suka
lalu berkata angkasa dewan
hati buta sangat rawan."
Puisi tersebut bersajak aa-bb menggambarkan puisi lama, berbeda dengan puisi modern saat ini yang bersajak bebas. Makna dari puisi di atas adalah janganlah jadi manusia yang memiliki penyakit hati atau tidak memiliki rasa empati terhadap sesama makhluk hidup.
ADVERTISEMENT
Puisi Sebagai Jejak Sejarah Sastra
Pada Naskah ini, kita dapat mengetahui indahnya puisi pada masa itu. Naskah tersebut juga sangat bermanfaat untuk kita melihat bagaimana sejarah sastra melayu kuno sejak ratusan tahun lalu.
Puisi yang terdapat pada nasakah ini mengambarkan bagaimana keindahan sebuah kata disusun sejak masa lalu sudah dilakukan. Dengan menggunakan tulisan tangan yang ditulis langsung oleh penyair nya sendiri. Membuktikan bahawa puisi merupakan arsip sejarah masa lalu.
Bagaimana sastra sudah digunakan dari ratusan tahun lalu sebagai karya yang sangat indah dengan tulisan tangan, sehingga sekarang menjadi bagian dari jejak sejarah yang harus dilestarikan dan dipelajari, agar peninggalan sejarah ini tidak punah dan dapat selalu bermanfaat sebagai rekam jejak sejarah sastra.
ADVERTISEMENT
Dibuat oleh M. Faridh Wazdy sebagai tugas pada mata kuliah Filologi di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tahun 2020 di bawah bimbingan dosen Muhammad Nida' Fadlan, M.Hum.