Mengenal Masjid Jogokariyan Yogyakarta: Masjid Kampung Pelayan Umat

Farih Mufti
pengamat polugri yang suka sepeda #sesdilu75
Konten dari Pengguna
20 November 2023 8:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farih Mufti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sudah sejak lama saya ingin sekali menjejakkan kaki di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta. Selama ini, sebagai orang yang berdomisili di Jakarta, saya hanya mengenal Masjid Jogokariyan dari media sosial, terutama mengenai bagaimana keberadaan masjid ini bisa dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar.
Masjid Jogokariyan. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Pekan lalu, kesempatan untuk berkunjung ke Masjid Jogokariyan pun tiba. Kebetulan kantor tempat saya bekerja sedang mengadakan kegiatan di Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Sore itu, kumandang adzan Maghrib dari Masjid Jogokariyan terdengar syahdu. Memanggil warga muslim di sekitar kampung untuk rehat sejenak dan beribadah menunaikan shalat.
Masjid Jogokariyan tampak malam hari. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Saya agak terkejut melihat banyaknya jamaah yang ikut melaksanakan shalat Maghrib. Bahkan, bagian dalam masjid hingga selasar luar penuh oleh jamaah. Anak-anak melaksanakan shalat secara tertib.
Suarana shalat Maghrib berjamaah di Masjid Jogokariiyan. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Salah satu hal yang membuat saya kagum, yakni imam masjid yang mempersilakan para musafir untuk shalat jama’ secara berjamaah di bagian depan. Hal tersebut menggambarkan besarnya penghormatan kepada para musafir. Sesuatu yang tidak pernah saya alami sebelumnya di masjid-masjid lain.
Kawan saya menyarankan untuk melaksanakan shalat Jumat di Masjid Jogokariyan guna semakin mengenal masjid ini. Sebagaimana pelaksanaan shalat Jumat pada umumnya, masjid dipenuhi oleh jamaah. Perbedaannya, Masjid Jogokariyan menyiapkan setidaknya 500 paket berkat Jumat untuk para jamaah.
Susasan jamaah shalat Jumat beserta paket berkat yang telah disiapkan Masjid Jogokariyan. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Masjid Jogokariyan memang dikenal dengan kegiatan sedekahnya yang luar biasa. Bahkan, masjid ini memiliki program saldo nol rupiah di rekening kasnya di mana setiap uang sedekah yang disampaikan para jamaah kepada masjid segera disalurkan ke pihak yang membutuhkan. Hal tersebut bertujuan agar uang yang disedekahkan dapat segera dirasakan manfaatnya.
Salah satu program unggulan Masjid Jogokariyan, Kampoeng Ramadhan. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Selain itu, Masjid Jogokariyan juga memiliki beberapa program unggulan, antara lain Peta Dakwah, Mensholatkan Orang Hidup, Infaq Nol Rupiah, Kampoeng Ramadhan, Shodaqah ATM Beras, dan Gerakan Jamaah Mandiri.
Tiga bahasa digunakan pada logo Masjid Jogokariyan, yakni Bahasa Jawa, Bahasa Arab, dan Bahasa Indonesia. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Masjid Jogokariyan dibangun sejak tahun 1966 dan terletak di Jalan Jogokariyan No.36, Kecamatan Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Masjid ini memiliki bangunan tiga lantai, termasuk sejumlah ruangan yang difungsikan sebagai tempat menginap para musafir.
Gapura Kampung Jogokariyan. (Sumber: Dokumentasi pribadi)
Selain itu, di area sekitar masjid juga terdapat beberapa toko yang menjual berbagai keperluan jamaah, dari mulai aneka makanan, buku, hingga pakaian muslim.
ADVERTISEMENT