Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten dari Pengguna
Hybrid PLTA (Angin) dengan PLTS: Solusi Terang untuk Pulau-Pulau di Indonesia
10 April 2025 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari FARIS ALI SIHAB tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia, negeri seribu pulau, punya potensi energi terbarukan yang luar biasa. Namun, akses listrik yang merata masih jadi tantangan, terutama di pulau-pulau kecil yang jauh dari jaringan utama.
ADVERTISEMENT
Di sinilah konsep hybrid energi terbarukan hadir sebagai solusi: gabungan antara PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Angin) dan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).
Kenapa Hybrid PLTA-PLTS?
Matahari dan angin adalah dua kekuatan alam yang melimpah di banyak daerah Indonesia, terutama pulau-pulau terpencil. Tapi masing-masing punya keterbatasan:
Dengan menggabungkan keduanya, kita bisa menciptakan sistem yang saling melengkapi. Ketika matahari tak bersinar, angin bisa jadi penyokong. Saat angin melemah, matahari bisa ambil alih.
Beberapa wilayah seperti Pulau Selayar, Pulau Sumba, dan Pulau Kei mulai memanfaatkan potensi hybrid ini. Angin laut dan sinar matahari di siang hari dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik bersih dan murah.
ADVERTISEMENT
Salah satu contoh inspiratif adalah desa di Pulau Lembata, NTT, yang kini menggunakan turbin angin kecil dan panel surya untuk menyuplai listrik ke sekolah dan klinik desa.
Apa Untungnya?
Tantangan yang Perlu Dijawab
Implementasi hybrid tidak mudah. Dibutuhkan:
Namun dengan kemajuan teknologi dan semangat kolaborasi, hambatan ini bisa diatasi.
ADVERTISEMENT
Listrik adalah jembatan menuju masa depan. Dengan memanfaatkan kekuatan alam—angin dan matahari—kita bisa membawa terang ke sudut-sudut Nusantara yang selama ini masih gelap. Sistem hybrid PLTA-PLTS adalah harapan baru untuk mewujudkan energi yang adil dan merata.