Konten dari Pengguna

Manajemen Sekolah yang Baik Tidak Hanya Fokus pada Siswa, Tapi Juga Guru

Faris Syahrul Ramadhan
Saya adalah mahasiswa jurusan Manajemen Universitas Islam Negri Jakarta dengan minat pada bidang bisnis. Aktif dalam kegiatan organisasi kampus.
11 Mei 2025 12:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Faris Syahrul Ramadhan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/photos/teacher-property-plant-and-teaching-3765909/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/photos/teacher-property-plant-and-teaching-3765909/
ADVERTISEMENT
Pendidikan di Indonesia sering dianggap sebagai faktor utama untuk menciptakan perubahan sosial dan ekonomi. Namun, meskipun perhatian publik lebih sering terfokus pada prestasi akademik siswa, kualitas pendidikan yang sesungguhnya tidak hanya ditentukan oleh siswa. Salah satu elemen yang paling sering diabaikan adalah manajemen sekolah, khususnya dalam hal pengelolaan guru sebagai faktor utama keberhasilan pendidikan.
ADVERTISEMENT

Manajemen Sekolah Perlu Fokus pada Guru, Bukan Hanya Siswa

Di banyak sekolah, perhatian terhadap pengembangan siswa sering kali lebih besar daripada perhatian terhadap guru. Padahal, tidak ada yang lebih penting dalam dunia pendidikan selain kualitas pengajaran itu sendiri. Guru yang berkualitas, yang merasa dihargai dan diberdayakan, akan menghasilkan siswa yang lebih siap untuk menghadapi tantangan. Namun, kenyataannya, banyak sekolah yang masih terjebak dalam peraturan birokrasi yang membebani guru dan kurangnya pengembangan diri bagi para pendidik.
Hal ini sering kali terjadi karena banyak kepala sekolah lebih fokus pada prestasi akademik jangka pendek dan lebih sedikit memberikan perhatian pada pengembangan kualitas tenaga pengajarnya. Dengan kata lain, manajemen yang buruk sering kali mengarah pada penurunan motivasi dan kreativitas guru. Padahal, tanpa guru yang memadai, tidak ada yang bisa diharapkan dari siswa.
ADVERTISEMENT
Birokrasi yang Membebani Guru
Salah satu masalah utama dalam manajemen sekolah yang buruk adalah tingginya beban administratif yang harus ditanggung oleh guru. Dari pembuatan laporan, pengisian absen, hingga memenuhi kewajiban administratif lainnya, banyak waktu guru yang seharusnya digunakan untuk mengajar, justru habis untuk urusan administrasi. Ini adalah masalah besar, karena waktu mengajar yang terbatas berdampak langsung pada kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa.
Birokrasi yang kaku sering kali membuat guru terjebak dalam rutinitas yang tidak produktif dan tidak mendukung pengembangan profesional mereka. Jika manajemen sekolah tidak mampu menyederhanakan dan mengefisiensikan proses administratif, hal ini akan terus membebani guru dan mengurangi waktu serta energi mereka untuk mengajar.
Kesejahteraan Guru: Isu yang Tak Pernah Usai
ADVERTISEMENT
Tantangan berikutnya adalah kesejahteraan guru. Walaupun saat ini pemerintah sudah memberikan perhatian lebih pada kesejahteraan guru, kenyataannya masih banyak guru yang menerima gaji rendah dan tidak mendapat dukungan profesional yang cukup. Hal ini jelas menunjukkan bahwa banyak sekolah, khususnya yang berada di daerah terpencil, belum memiliki sistem manajerial yang mendukung kebutuhan guru secara holistik.
Siswa mungkin akan memperoleh nilai yang baik dalam ujian, tetapi kualitas pendidikan akan tetap terhambat jika guru tidak merasa dihargai. Guru yang merasa tertekan dan kurang dihargai akan lebih sulit untuk menginspirasi dan memberikan yang terbaik kepada siswa. Oleh karena itu, kesejahteraan guru—baik dalam bentuk gaji yang layak, pelatihan yang cukup, dan dukungan psikologis—harus menjadi prioritas utama dalam manajemen sekolah yang baik.
ADVERTISEMENT
Keberanian Kepala Sekolah untuk Memimpin dengan Visi
Banyak kepala sekolah yang terjebak dalam zona nyaman, mengikuti kebijakan pemerintah tanpa berani untuk berpikir kritis atau memperkenalkan inovasi baru. Banyak yang hanya fokus pada kewajiban administratif dan menghindari risiko untuk mencoba cara-cara baru yang lebih efektif dalam mengelola sekolah. Pemimpin sekolah yang seperti ini mengabaikan kenyataan bahwa dunia pendidikan terus berkembang, dan perubahan dalam manajemen sangat diperlukan.
Kepala sekolah yang baik harus memiliki visi yang jelas untuk pengelolaan pendidikan yang lebih baik, dan bukan sekadar menjadi pengelola administrasi. Seorang kepala sekolah perlu berani mengambil risiko, mencari cara-cara kreatif dalam mengatasi masalah, dan lebih menekankan pada pengembangan guru sebagai aset utama. Pemimpin sekolah harus mampu mendorong perubahan, bukan hanya mengikuti alur yang ada.
ADVERTISEMENT
Dampak Manajemen yang Buruk pada Kualitas Pendidikan
Manajemen yang buruk dalam sebuah sekolah tidak hanya berdampak pada kesejahteraan guru, tetapi juga pada kualitas pendidikan secara keseluruhan. Sebuah sekolah yang dikelola dengan buruk akan mengalami tingkat perputaran guru yang tinggi, ketidakpuasan siswa, dan rendahnya kualitas pengajaran. Penurunan motivasi di kalangan guru dapat menyebabkan mereka menjadi kurang efektif, yang akhirnya mengurangi kualitas pendidikan yang diterima siswa.
Sebuah riset yang dilakukan oleh beberapa lembaga pendidikan menunjukkan bahwa sekolah dengan manajemen yang baik cenderung memiliki tingkat keberhasilan siswa yang lebih tinggi. Sebaliknya, sekolah yang manajemennya buruk sering kali berakhir dengan prestasi siswa yang rendah, meskipun mereka memiliki fasilitas dan kurikulum yang baik. Hal ini menggarisbawahi betapa pentingnya peran kepala sekolah dalam memimpin dan mengelola sumber daya manusia yang ada di sekolah.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan: Menata Ulang Manajemen Sekolah untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Manajemen sekolah yang efektif harus mengutamakan kesejahteraan dan pengembangan guru. Tanpa dukungan yang tepat untuk para pendidik, kualitas pendidikan tidak akan pernah bisa optimal. Kepala sekolah yang efektif harus mampu menciptakan lingkungan yang mendukung kreativitas, mengurangi beban administratif, dan mendorong guru untuk terus berkembang.
Pendidikan yang berkualitas tidak hanya lahir dari kualitas siswa, tetapi juga dari kualitas pengajaran yang diberikan oleh guru. Oleh karena itu, untuk mencapai pendidikan yang lebih baik, kita harus memperhatikan manajemen yang tidak hanya berfokus pada siswa, tetapi juga pada guru, yang sejatinya adalah kunci utama kesuksesan pendidikan.