Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Guru di Zaman Sekarang dan Tantangan Harga Diri yang Terinjak oleh Muridnya
22 November 2024 17:59 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Fariszal Amri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di zaman yang terus berkembang dengan cepat ini, peran guru sebagai pendidik dan pembimbing sangat penting dalam membentuk karakter dan pengetahuan generasi muda. Namun, tantangan besar yang dihadapi oleh guru adalah perlakuan tidak hormat dan penghinaan dari murid-murid mereka. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji fenomena di mana guru merasa harga dirinya diinjak-injak oleh siswa, menganalisis penyebabnya, serta dampaknya terhadap dunia pendidikan. Penelitian ini juga akan mengusulkan solusi untuk mengatasi masalah ini, demi terciptanya lingkungan belajar yang sehat dan produktif.
ADVERTISEMENT
Di Indonesia, profesi guru masih dihormati, tetapi dalam beberapa dekade terakhir, banyak kasus menunjukkan bahwa posisi guru sebagai figur otoritas di kelas semakin terancam. Beberapa siswa menunjukkan sikap tidak menghormati guru, bahkan merendahkan mereka secara verbal maupun fisik. Hal ini menyebabkan para guru merasa harga dirinya diinjak-injak, dan mempengaruhi kinerja serta kesehatan mental mereka. Fenomena ini bukan hanya terjadi di sekolah-sekolah tertentu, tetapi menjadi masalah yang berkembang luas di berbagai jenjang pendidikan, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Guru, yang seharusnya menjadi contoh teladan bagi murid, terkadang merasa diperlakukan tidak adil, tidak dihormati, dan sering kali menjadi sasaran kekerasan verbal maupun fisik. Dalam artikel ini, kami akan menganalisis faktor-faktor yang berkontribusi pada penurunan harga diri guru, serta dampaknya terhadap sistem pendidikan secara keseluruhan.
ADVERTISEMENT
Penyebab Perlakuan Tidak Hormat terhadap Guru
1. Perubahan Sosial dan Teknologi
Perubahan besar dalam masyarakat dan perkembangan teknologi, terutama media sosial, telah menyebabkan pergeseran pola pikir di kalangan siswa. Di satu sisi, kemajuan teknologi memberikan banyak manfaat bagi pendidikan, namun di sisi lain, teknologi juga memberikan ruang bagi siswa untuk dengan mudah mengakses informasi tanpa kontrol. Media sosial sering kali menjadi tempat siswa melontarkan komentar negatif atau menghina guru tanpa mempertimbangkan dampaknya. Hal ini memperburuk hubungan antara guru dan siswa.
2. Kurangnya Penghargaan terhadap Profesi Guru
Salah satu faktor yang menyebabkan penurunan harga diri guru adalah kurangnya penghargaan terhadap profesi guru itu sendiri. Meskipun guru memiliki peran yang sangat vital dalam pendidikan, mereka sering kali mendapatkan gaji yang rendah, kondisi kerja yang kurang mendukung, dan sering kali tidak dihargai sepenuhnya oleh masyarakat. Ketidakhormatan ini seringkali terinternalisasi dalam sikap siswa yang tidak menghormati guru.
ADVERTISEMENT
3. Krisis Moral dan Etika di Kalangan Siswa
Perubahan nilai dan norma dalam masyarakat juga mempengaruhi sikap siswa terhadap guru. Krisis moral di kalangan generasi muda, yang mungkin dipengaruhi oleh ketidakharmonisan dalam keluarga atau pengaruh lingkungan yang kurang mendukung, turut berkontribusi pada rendahnya rasa hormat terhadap otoritas, termasuk guru. Siswa yang tidak diajarkan untuk menghargai orang lain cenderung tidak menghargai guru.
Dampak Perlakuan Tidak Hormat terhadap Guru
1. Gangguan pada Kualitas Pengajaran
Ketika harga diri guru diinjak-injak, hal itu dapat memengaruhi kemampuannya dalam mengajar secara efektif. Guru yang merasa dihina atau tidak dihormati mungkin kehilangan motivasi untuk memberikan yang terbaik dalam mengajar, yang pada akhirnya berdampak buruk pada kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa.
ADVERTISEMENT
2. Kesehatan Mental Guru
Perlakuan tidak hormat dan penghinaan dapat mempengaruhi kesehatan mental guru. Stres, kecemasan, dan depresi adalah beberapa dampak psikologis yang dapat dialami oleh guru yang terus-menerus diperlakukan tidak adil. Hal ini tidak hanya mempengaruhi kesejahteraan pribadi guru, tetapi juga memengaruhi kinerja dan interaksi sosialnya di sekolah.
3. Menurunnya Respek terhadap Otoritas
Fenomena perlakuan tidak hormat terhadap guru juga menciptakan budaya yang buruk dalam pendidikan. Jika siswa tidak diajarkan untuk menghormati guru sebagai otoritas, hal ini dapat menyebar ke aspek kehidupan lainnya, seperti hubungan dengan orang tua, rekan, atau bahkan masyarakat luas. Menurunnya rasa hormat terhadap otoritas dapat berdampak negatif pada perkembangan sosial dan moral siswa.
Fenomena perlakuan tidak hormat terhadap guru merupakan tantangan besar yang dihadapi oleh dunia pendidikan Indonesia saat ini. Hal ini dapat merusak kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama antara pemerintah, sekolah, guru, dan orang tua untuk mengatasi masalah ini dengan mengedepankan pendidikan karakter, kesejahteraan guru, serta penegakan aturan yang tegas. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan guru dapat kembali dihargai dan dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh dedikasi, serta menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih positif bagi siswa.
ADVERTISEMENT