Konten dari Pengguna

Pengaruh Perkembangan Fashion Pada Kesehatan Mental Generasi Muda

Farras Luthfi
Saya seorang mahasiswa angkatan 2024 program studi Pendidikan Tata Busana dari Universitas Negeri Yogyakarta
27 Oktober 2024 2:17 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farras Luthfi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Seiring berkembangnya zaman, tentunya semakin beragam pula fashion yang muncul saat ini. Perkembangan fashion juga telah mengalami transformasi yang signifikan. Perkembangan ini datang dari segala macam faktor, mulai dari teknologi, media sosial, hingga faktor globalisasi. Memadukan warna yang kontras antara pakaian atasan dan bawahan sudah tidak dipandang aneh lagi. Bahkan hal tersebut menjadi tren fashion saat ini, dan banyak diterapkan oleh masyarakat luas terutama pada generasi muda. Tidak hanya artis, selebritis, maupun publik figure saja yang perlu memperhatikan gaya berpakaian mereka. Kini, masyarakat khususnya generasi muda semakin peduli terhadap gaya berpakaian mereka.
ADVERTISEMENT
pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
pixabay.com
Menurut seorang ahli, Malcolm Barnard menyatakan bahwa fashion adalah bentuk komunikasi non-verbal yang menyampaikan pesan tentang status sosial, nilai, dan preferensi individu dalam masyarakat. Fashion adalah bagian dari sistem simbolik yang digunakan untuk mengekspresikan diri. Fashion bukan hanya tentang mengikuti tren saja dan tidak hanya sekedar berpakaian saja, tetapi fashion telah menjadi alat untuk mengekspresikan diri, menjadi cerminan kepribadian dan menjadi identitas seseorang baik itu terkait gender, budaya maupun minat pribadi. Namun, apakah hanya dengan tren fashion yang terus berubah - ubah dapat mempengaruhi kesehatan mental kita?. Kesehatan mental sangat penting untuk bagi kesejahteraan kita, karena kesehatan mental yang baik mempengaruhi cara kita berpikir, merasa, dan bertindak dalam menghadapi tantangan hidup sehari-hari, tentunya tren fashion yang semakin berkembang tidak hanya berdampak untuk sosial dan ekonomi saja, namun juga memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan mental baik berdampak positif maupun berdampak negatif. Bebas dalam bergaya atau memadukan hal - hal yang berkaitan dengan fashion mulai dari pemakaian outfit hingga aksesoris yang digunakan memberikan pengaruh positif pada generasi muda, mereka menjadi semakin kreatif dan berani menunjukkan jati diri. Fashion sering digunakan sebagai sarana untuk mengekspresikan kepribadian dan suasana hati, sehingga membantu meningkatkan kepercayaan diri dan kepuasan terhadap diri sendiri. Tren fashion yang muncul kini banyak menawarkan gaya yang terlihat modern tetapi juga memberikan kenyamanan yang lebih. Seperti oversized fashion yang merupakan tren fashion dimana banyak orang memadukan pakaian oversized dengan aksesoris minimalis yang memberikan tampilan seimbang. Contoh lainnya seperti ada tahun 2000-an, pakaian yang digunakan memiliki pemilihan warna yang didominasi dengan warna-warna terang dan neon yang mencolok dan menonjolkan kesan berani yang ekspresif. Rasa nyaman dan juga keberanian yang ditimbulkan ketika menerapkan suatu gaya berpakaian atau tren fashion ini yang dapat memberikan dorongan positif terhadap kesehatan mental. Generasi muda saat ini mengharapkan lebih banyak inklusivitas dan keanekaragaman terhadap industri fashion sehingga banyak merek - merek fashion yang menghadirkan lebih banyak variasi dalam memadukan padankan fashion. Tren fashion yang inklusif menawarkan keramahan terhadap berbagai ukuran tubuh, gender, warna kulit maupun identitas budaya. Hal ini yang membantu generasi muda lebih diterima, diwakilkan dalam dunia fashion dan mendapat dukungan terhadap bentuk identitas diri yang ditampilkan. Rasa diterima dan dihargai oleh masyarakat inilah yang dapat mengurangi tekanan untuk menyesuaikan diri terhadap standar kecantikan yang sempit dan ideal. Selain berdampak positif, tren fashion juga memberikan dampak negatif terhadap kesehatan mental yang seringkali terjadi karena peran media sosial yang menuntut untuk selalu terlihat up-to-date dan memperlihatkan bahwa kita dapat mix and match pakaian beserta aksesorisnya. Tekanan sosial untuk selalu terlihat mengikuti mode terbaru inilah yang dapat menimbulkan rasa tidak pernah cukup atau tertinggal sehingga dapat meningkatkan stres dan mempengaruhi kesehatan mental. Dampak negatif tren fashion yang paling menonjol saat ini ditimbulkan karena adanya fast fashion. Fast fashion yang hanya berfokus pada produksi pakaian yang cepat dengan harga murah mengakibatkan rendahnya daya tahan dan kualitas pakaian sehingga pakaian menjadi mudah rusak. Karena fast fashion diciptakan untuk memenuhi kebutuhan tren mode dan banyak berganti koleksi menyebabkan muncul nya pola komsumsi berlebih pada masyarakat. Hal inilah yang menjadi dorongan untuk membeli lebih banyak supaya dapat memenuhi tren fashion terkini. Timbulnya perasaan tidak pernah cukup ini yang nantinya akan berdampak pada kesehatan dan kesejahteraan mental. Fashion memiliki dampak yang begitu besar pada generasi saat ini. Di sisi positif fashion dapat menjadi platform untuk personal branding, dan untuk menunjukkan kreativitas seseorang. Namun sisi negatif nya fashion menjadi tekanan untuk tampil sempurna sehingga dapat mempengaruhi kesehatan mental dan konsumsi berlebih yang merugikan lingkungan. Oleh karena itu sadar akan dampak konsumsi berlebih dan juga keinginan untuk terlihat sempurna di mata publik sangat penting untuk kesehatan mental. Maka membentuk sikap yang realistis dan juga selektif dalam mengelola paparan media sosial sangat dibutuhkan sehingga kita dapat menjaga kesehatan mental.
ADVERTISEMENT