Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten dari Pengguna
Mari Bahas Novel bersama Terry Eagleton
14 Desember 2020 18:15 WIB
Tulisan dari farrazreannisa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak bisa dipungkiri bahwa novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang sangat digandrungi masyarakat. Maraknya situs dan media publikasi cerita-cerita pendek maupun panjang mendukung novel menjadi semakin berkembang. Novel umumnya berupa cerita berbentuk prosa fiksi ataupun non-fiksi dengan tema-tema yang menarik, contohnya percintaan.
ADVERTISEMENT
Tulisan ini akan membahas lebih lanjut tentang novel dan definisinya, serta bagaimana pengaruhnya bagi masyarakat dan budaya bersama sastrawan, Terry Eagleton.
Sekilas Info Tentang Terry Eagleton
Terry Eagleton adalah seorang pakar dan kritikus sastra asal Britania Raya yang lahir pada tanggal 22 Februari 1943. Sebagai salah satu pakar sastra terkemuka, buku-buku karya Eagleton sangat dikenal di kalangan sastrawan dan mahasiswa jurusan sastra, salah satunya berjudul "Literary Theory: An Introduction" (1983). Sejak 2001, Eagleton menjabat sebagai profes0r "Cultural Theory" di University of Manchester.
Definisi Novel menurut Terry Eagleton
Menurut Terry Eagleton, didalam bukunya yang berjudul "The English Novel: An Introduction" (1946), novel adalah sebuah prosa fiksi. Tetapi definisi ini terlalu sempit untuk menggambarkan bagaimana novel sebenarnya bekerja untuk manusia. “Novel adalah genre yang menolak definisi yang tepat dan pasti”, ungkap Eagleton.
ADVERTISEMENT
Eagleton menambahkan, “Tidak semua novel ditulis dalam bentuk prosa. Ada novel dalam bentuk syair. Perbedaan antara fiksi dan fakta pada novel pun tidak selalu jelas. Seperti apa cara mengukur ‘panjang’-nya sebuah novel? Dan kapan tepatnya sebuah cerita panjang dikategorikan sebagai novel? Poin penting pada novel bukanlah definisinya, tetapi bagaimana perspektif dan ekspresi diungkapkan”.
Novel bagi penulisnya adalah salah satu cara untuk mengekspresikan diri yang kompleks dan unik. Sedangkan bagi pembaca, novel memberikan pengetahuan dan bahkan pengalaman 'tidak langsung' yang bisa dirasakan ketika memasuki dunia baru di dalamnya. Bagi sastrawan sendiri, novel adalah bahan kajian, produk, pekerjaan, dan bahkan kehidupan mereka.
“Terkadang, manusia merasa terasing di dunia ini. Kita sulit membedakan antara objektivitas dan subjektivitas dunia. Novel bertindak sebagai alternatif dari kondisi ini. Karena pandangan objektif dari sebuah novel berdasar pada subjektivitas penulisnya, dengan menulis ataupun membaca novel, kita bisa menyeberangi batas antara objektivitas dan subjektivitas dunia. Novel adalah salah satu dari sekian banyak cara untuk membuat detail yang objektif sekaligus dalam kebebasan yang subjektif. Dengan kehadiran novel, solusi yang imajinatif mampu kita aplikasikan pada permasalahan yang ada”, papar Eagleton.
ADVERTISEMENT
Kaitan Novel dengan Budaya
Di dalam bukunya yang berjudul "Exiles and Emigres: Studies in Modern Literature" (1970), Eagleton mengatakan bahwa para novelis mampu memahami masyarakat sebagai sebuah totalitas dan menarik energi kreatif dan ekspresif dari tindakan-tindakan mereka. Hal ini memungkinkan mereka untuk memiliki wawasan yang lebih mendalam pada setiap individu. Para novelis yang merupakan seorang individu pun juga sedikit banyak terinspirasi dari kisah-kisah yang ada di sekitar mereka. Sehingga, novel bukan hanya sebuah karya dari seorang individu tetapi juga produk budaya yang autentik pada masanya.
Oleh karena cerita-cerita yang bersifat "relatable" inilah novel memiliki banyak peminat dari semua kalangan usia. Cerita-cerita yang disuguhkan oleh para novelis selalu berkembang setiap waktunya, dan umumnya sangat dekat dengan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Budaya adalah salah satu aspek besar yang mempengaruhi tindakan manusia. Budaya adalah masa lalu, kini, dan masa depan. Kita mampu memahami seorang individu dengan mendalami budayanya. Novel membantu kita mendalami budaya dan sisi sosial yang baru dari kehidupan kita sebelumnya ataupun sekarang. Oleh karenanya, novel mampu membuka pikiran serta hati kita terhadap situasi dan kondisi yang baru dan bagaimana kiranya kita bisa menyelesaikan permasalahan yang ada. Novel adalah jembatan untuk memasuki dunia dengan cara pandang yang baru pada setiap kata yang diungkapkannya.