Konten dari Pengguna

Konsumerisme : Tantangan Utama Masa Depan Berkelanjutan

Farrel Anandra Nathaniel
Farrel, Siswa SMA Citra Berkat Citra Raya.
8 Januari 2025 14:47 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Farrel Anandra Nathaniel tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : Pixabay.com
ADVERTISEMENT

Dampak konsumeris

Dikutip dari lifestyle.kompas, "Gaya hidup yang konsumtif dapat meningkatkan jumlah sampah dan menyebabkan kerusakan ekosistem akibat praktik produksi yang tidak bertanggung jawab dan eksploitatif." Adapula potensi meningkatkan emisi gas rumah kaca dari proses produksi. Tanpa kita sadari dampaknya, perilaku konsumtif kita secara tidak langsung telah memberikan kerusakan pada bumi mulai dari eksploitasi demi memenuhi kebutuhan produksi.
ADVERTISEMENT

Segi lingkungan

Pola hidup konsumtif juga menyebabkan peningkatan yang signifikan terhadap jumlah limbah. Barang yang dibeli secara berlebihan cenderung lebih cepat usang dan akhirnya menjadi sampah. Terutama plastik yang susah diurai dan mencemari tanah, air, dan bahkan udara. Limbah ini dapat meresap ke sumber air minum, dan bila dibakar pun dapat merusak kualitas udara, berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Oleh karena itu, kita perlu mengadopsi pola konsumsi yang berkelanjutan.

Segi ekonomi

Dari segi ekonomi, pola hidup konsumtif juga memberi tekanan finansial bagi kelompok yang kondisi ekonominya rentan. Sebuah penelitian dari e-jurnal.uingusdur.ac.id menyebutkan, "antara media online shop dengan perubahan gaya hidup serta konsumerisme pada masyarakat terutama kalangan remaja saling berkaitan." Hal ini tentu berpengaruh terhadap peningkatan tingkat konsumtivitas mereka terhadap produk-produk yang belum tentu mereka butuhkan. Hal ini mempertegas perlunya pertimbangan secara bijak sebelum membeli suatu hal, sebab dapat memberikan dampak di kemudian hari.
ADVERTISEMENT

Benahi pola pikir

Dilain sisi, pendidikan memegang peranan penting dalam mengubah pola pikir dan perilaku konsumtif masyarakat. Melalui pendidikan, individu diajarkan cara berpikir kritis termasuk mengelola finansial secara bijak. Proses belajar mengajar memberikan wawasan tentang dampak jangka panjang pola hidup konsumtif, baik terhadap ekonomi maupun lingkungan. Dengan pemahaman yang lebih luas, individu dapat membuat keputusan yang bijaksana sehingga membedakan mana kebutuhan dan keinginan.
Penitian di media.neliti menyebutkan, bahwa "selama masa pandemi Covid-19, masyarakat sebagai konsumen mengalami perubahan perilaku terutama dalam menggunakan internet terkait pembelian barang dan jasa yang cenderung meningkat. Atas kemajuan teknologi yang semakin berkembang, mempermudah akses masyarakat terhadap jejaring internet yang memiliki ketersediaan akses atas produk-produk e-commerce.
Sumber : Pixabay.com
Konsumerisme, kerap dipicu oleh tren media sosial dan teknologi, telah menjadi tren yang perlu diatasi karena memiliki dampak yang serius terhadap perekonomian dan lingkungan. Pola hidup konsumtif mengakibatkan peningkatan sampah dan limbah yang dapat merusak kesehatan masyarakat dan lingkungan. Dilihat dari kacamata ekonomi, pola hidup konsumtif ini dapat memberikan tekanan finansial kepada individu. Dalam mengatasinya, penting bagi kita untuk mengadopsi gaya hidup berkelanjutan dan mengelola konsumsi secara bijak. Pendidikan punya peran penting dalam mengubah pola pikir masyarakat yang masih cenderung sempit dan konsumtif, dengan mengajarkan berpikir kritis dan pengelolaan finansial yang bijak. Mari kita bertindak untuk mencapai gaya hidup yang berkelanjutan demi masa depan yang lebih baik.
ADVERTISEMENT