Konten dari Pengguna

Pendampingan Mengenai Pentingnya K3 Terhadap Bengkel di Desa Kemiri Timur

Muhammad Farrel Apriliansyah
Mahasiswa S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
17 Agustus 2024 12:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Farrel Apriliansyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Batang (19/07/2024) - Pekerjaan pada bengkel seringkali melibatkan risiko tinggi terhadap kecelakaan kerja. Namun demikian, kesadaran akan pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan kerja seringkali diabaikan. Dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran tersebut, Muhammad Farrel Apriliansyah, seorang mahasiswa dari Jurusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro, yang turut serta dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 2 Universitas Diponegoro 2023/2024 di Desa Kemiri Timur, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang melaksanakan kegiatan penyuluhan mengenai pentingnya perlengkapan K3 kepada Bengkel di Dusun Sumurwatu Utara, Desa Kemiri Timur. Tujuan utama dari penyuluhan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran pekerja terhadap pentingnya penggunaan perlengkapan K3 saat bekerja. Peningkatan kesadaran ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Kemenkeu, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan sebuah upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja/penyakit akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan defisiensi produktivitas kerja.
Program ini dilaksanakan berdasarkan hasil survey langsung ke lokasi bengkel yang ada di Desa Kemiri Timur. Saat dilakukan survey langsung ke lokasi bengkel, para pekerja bengkel di Desa Kemiri Timur tidak menggunakan perlengkapan keselamatan kerja sama sekali. padahal resiko yang mungkin terjadi di sektor bengkel sangat berbahaya ketika kita tidak memakai perlengkapan keselamatan kerja.
Resiko yang dapat membahayakan pada pekerja bengkel, yaitu saat proses pengelasan berlangsung, maka bahaya seperti asap, cahaya pengelasan, panas dan bahaya listrik akan timbul serta saat proses penggerindaan. Oleh karena itu jika para pekerja bengkel tidak memakai alat keselamatan las maka akan membahayakan keselamatan diri saat melakukan pengelasan.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan warga akan pentingnya Kesehatan dan Keselamatan kerja (K3). Untuk itu perlu diadakan sosialisasi serta pendampingan mengenai pentingnya penerapan K3 pada bengkel di Desa Kemiri Timur.
Dalam melakukan sosialisasi, Mahasiswa KKN Undip mengidentifikasi berbagai bahaya potensial yang dapat terjadi, tertimpa benda, bahaya panas dan listrik saat pengelasan, dan lain sebagainya. Mereka memberikan penjelasan rinci mengenai risiko-risiko tersebut serta mengilustrasikan dampaknya dengan contoh kasus yang relevan. Selain itu, para pekerja juga diberikan informasi menggunakan poster mengenai jenis perlengkapan K3 yang harus digunakan sesuai dengan jenis pekerjaan yang mereka lakukan.
Selain mensosialisasikan mengenai K3. Mahasiswa KKN Undip juga memberikan pendampingan dan perlengkapan K3 kepada pekerja bengkel, Karena para pekerja bengkel tidak menggunakan alat keselamatan kerja, maka dari itu Muhammad Farrel Apriliansyah selaku mahasiswa Universitas Diponegoro juga memberikan perlengkapan K3 yang berguna untuk pekerja bengkel agar ketika melakukan pekerjaan menjadi lebih aman. Terdiri dari helm pengelasan agar tidak terkena bahaya seperti asap serta cahaya pengelasan dan sarung tangan pengelasan agar tidak terkena panas dan bahaya listrik saat proses pengelasan.
Pendampingan dan Pemberian Alat Kerja K3
Penerimaan terhadap program ini dari para pekerja bengkel sangat positif. Mereka menyatakan bahwa penyuluhan ini memberikan wawasan baru mengenai pentingnya K3 dan penggunaan perlengkapan yang tepat saat bekerja. Mereka juga mengapresiasi upaya tim KKN dalam menyediakan helm pengelasan dan sarung tangan pengelasan sebagai langkah awal dalam menerapkan praktik K3 yang lebih baik di tempat kerja mereka.
Sosialisasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)
Dengan demikian, melalui program ini. Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro telah berhasil meningkatkan kesadaran K3 pada bengkel di Desa Kemiri Timur. Harapannya, program ini dapat berdampak positif dalam mengurangi risiko kecelakaan kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan produktif bagi para pekerja bengkel dan masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
Penulis : Muhammad Farrel Apriliansyah, Mahasiswa S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing : Putri Rizka Citaningati, S.E., M.SEI.