Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.3
Konten dari Pengguna
5 Teknologi Baru yang Akan Mengubah Dunia Kelistrikan
18 Maret 2025 15:25 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Mochammad Farros Fatchur Roji tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perkembangan teknologi terus mendorong inovasi dalam sektor kelistrikan, menciptakan sistem yang lebih efisien, andal, dan ramah lingkungan. Berikut adalah 5 teknologi baru yang diperkirakan akan mengubah wajah dunia kelistrikan:
ADVERTISEMENT
1. Jaringan Listrik Pintar (Smart Grid)
Jaringan listrik pintar adalah sistem kelistrikan yang menggunakan teknologi informasi untuk mengelola produksi, distribusi, dan konsumsi listrik secara efisien. Dengan sensor dan perangkat komunikasi, smart grid dapat mendeteksi dan menanggapi perubahan permintaan energi secara real-time, meningkatkan keandalan pasokan listrik dan mengurangi pemborosan energi.
Contoh: Penerapan smart grid di beberapa kota besar telah memungkinkan pengendalian beban secara otomatis, mengurangi pemadaman listrik, dan memfasilitasi integrasi sumber energi terbarukan ke dalam jaringan.
2. Penyimpanan Energi Berbasis Baterai
Teknologi penyimpanan energi, terutama baterai, memainkan peran kunci dalam menyeimbangkan pasokan dan permintaan listrik, terutama dengan meningkatnya penggunaan sumber energi terbarukan yang bersifat fluktuatif seperti matahari dan angin.
Contoh: International Renewable Energy Agency (IRENA) melaporkan bahwa teknologi penyimpanan energi seperti baterai dapat digunakan untuk berbagai aplikasi di sektor ketenagalistrikan, membantu menyimpan daya listrik yang dihasilkan dari pembangkit listrik ramah lingkungan.
ADVERTISEMENT
3. Kendaraan Listrik dan Infrastruktur Pengisian Daya
Kendaraan listrik (EV) tidak hanya mengurangi emisi gas rumah kaca tetapi juga dapat berfungsi sebagai penyimpan energi bergerak. Pengembangan infrastruktur pengisian daya yang luas dan cepat mendukung adopsi massal kendaraan listrik.
Contoh: Pemerintah Indonesia telah mengembangkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai wilayah, termasuk Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, untuk mendukung penggunaan kendaraan listrik dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Terbarukan (PLTT)
Investasi dalam teknologi pembangkit listrik tenaga surya, angin, hidro, dan biomassa terus meningkat. Inovasi dalam efisiensi panel surya, turbin angin, dan teknologi hidrokinetik membuat energi terbarukan semakin kompetitif secara ekonomi.
Contoh: Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) skala besar di daerah dengan intensitas sinar matahari tinggi telah berhasil meningkatkan kapasitas energi terbarukan nasional dan menyediakan listrik bagi daerah yang sebelumnya tidak terjangkau jaringan listrik konvensional.
ADVERTISEMENT
5. Internet of Things (IoT) dalam Manajemen Energi
IoT memungkinkan perangkat listrik saling terhubung dan berkomunikasi, memungkinkan pengelolaan konsumsi energi yang lebih cerdas dan responsif. Sensor pintar dapat mengidentifikasi pola penggunaan energi dan memberikan data untuk analisis lebih lanjut.
Contoh: Penerapan IoT dalam sistem manajemen gedung komersial telah memungkinkan pengurangan konsumsi energi hingga 30%, melalui pengendalian otomatis pencahayaan, HVAC, dan peralatan lainnya berdasarkan data real-time.
Integrasi teknologi-teknologi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi dan keandalan sistem kelistrikan tetapi juga mendukung transisi menuju sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Sumber
https://kumparan.com/ragam-info/5-peran-listrik-dalam-perkembangan-teknologi-di-kehidupan-manusia-21gq2sAhiDC
https://www.versusengineering.com/blog/electromotor%3A-inovasi-dan-perkembangan-terbaru-dalam-dunia-listrik
https://lampung.idntimes.com/tech/trend/silviana-4/5-teknologi-yang-akan-mengubah-cara-hidup-di-2025
Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS). Hal ini dipicu oleh penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5,02% ke 6.146.