Edy Rahmayadi, Pemimpin Kharismatik yang Anti Pencitraan

Konten dari Pengguna
25 Mei 2018 16:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari farul singkong tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Edy Rahmayadi, Pemimpin Kharismatik yang Anti Pencitraan
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tampil apa adanya di depan publik, tanpa sorotan media berlebihan dan tanpa polesan ala merakyat yang dibuat - buat, itulah gambaran kepribadian Edy Rahmayadi didepan masyarakat. Walaupun sudah beberapa kali berbuat untuk Sumatera Utara, namun pencapaiannya tersebut sangat jarang diliput media, karena memang bukan pencitraan lah yang ingin dikejar, tapi pengabdian.
ADVERTISEMENT
Beberapa masyarakat yang sudah dekat dengan sosoknya, sepakat bahwa Edy Rahmayadi adalah sosok yang memang tulus pengabdiannya pada Sumut. Meskipun memiliki sikap yang tegas dan terlihat keras didepan, namun dibalik itu, Edy sebenarnya sangat lembut kepada masyarakat dan sering menolong sesama tanpa pamrih.
"Saya sudah ikut Ayah Edy sejak di Batam dulu saat beliau masih aktif sebagai tentara. Di balik sosoknya yang keras, hati Ayah sangat mudah tersentuh untuk menolong sesama. Kalau membantu ayah tak liat apa agama orang itu, apa sukunya. Kalau dia senang pasti dibantunya. Dan saat memberikan bantuan ayah Edy tidak pernah mengharapkan pamrih," Ujar Cornel, pria yang setia mendampingi Edy sebagai pemain Keyboard, pada Kamis (24/05/2018).
ADVERTISEMENT
Cornel juga salut dengan kepedulian Edy kepada masyarakat tanpa melihat latar belakang suku dan agamanya. Kedekatan Edy dengan masyarakat itu bukanlah suatu bentuk sandiwara dan pencitraan belaka, nyatanya memang dirinya dikenal sangat bersahabat dan dekat dengan masyarakat sejak lama.
“Awalnya kesal juga (dengan sikap tegasnya) tapi lama kelamaan aku melihat sebuah kejujuran dari Ayah Edy. Meskipun saat ini beliau jadi bagian dunia politik tapi beliau sebisa mungkin tampil apa adanya, jujur, menghindari rekayasa atau pencitraan yang berlebihan yang mengarah kepada sifat riya," terang Masda, Fotografer yang selama ini mendampingi Edy Rahmayadi.
Bagi Edy Rahmayadi, memimpin Sumut membutuhkan kejujuran dan ketulusan, bukan kepura - puraan. Permasalahan di Sumut tidak akan pernah selesai jika diselesaikan dengan pencitraan, itulah yang menjadi prinsip utama Edy Rahmayadi kenapa akhirnya beliau memutuskan untuk maju sebagai calon Gubernur Sumut.
ADVERTISEMENT
"Beliau hanya menyampaikan kalau Sumut mau maju maka yang dibutuhkan sebuah kejujuran. Kalau sekedar menyampaikan janji-janji kepada masyarakat menurut Ayah Edy bukan hal yang sulit. Tapi Rakyat Sumut ini sudah terlalu banyak mendapat janji-janji. Janganlah kita jadi Raul (Raja Ulok)," ujar Irvan, salah seorang pendukung Edy Rahmayadi, ketika mengulang kalimat yang pernah diucapkan Edy Rahmayadi saat bersilaturahmi dengan masyarakat.