Konten dari Pengguna

Menghidupkan Paduan Suara Di Kala Pandemi melalui Cara Virtual

Fasya Azani
Student of Bina Nusantara University
24 Desember 2020 20:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fasya Azani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
<a href='https://www.freepik.com/vectors/home'>Home vector created by freepik - www.freepik.com</a>
zoom-in-whitePerbesar
<a href='https://www.freepik.com/vectors/home'>Home vector created by freepik - www.freepik.com</a>
ADVERTISEMENT
Sejak awal 2020, dunia dihadapkan dengan pandemi COVID-19 yang menerjang keras kehidupan masyarakat global tanpa pandang bulu. Sebagai salah satu komunitas di masyarakat, paduan suara juga tidak dapat melepaskan diri dari cengkraman COVID-19 yang begitu kuat. Banyak paduan suara terpaksa menunda dan memberhentikan sementara seluruh kegiatan dan rencana mereka hingga waktu yang belum ditentukan karena kondisi yang tidak memungkinkan mereka untuk berlatih secara tatap muka. Hal ini pun mendorong para praktisi paduan suara untuk mencari cara agar paduan suara tetap dapat berjalan selama pandemi. Salah satu cara yang dinilai dapat mencapai tujuan tersebut adalah dengan melakukan paduan suara secara virtual (virtual choir).
ADVERTISEMENT

Tren Paduan Suara Virtual

Sumber: https://ericwhitacre.com/wp-content/uploads/Virtual-Choir-1-Lux-Aurumque-c-1000x566.jpg
Inovasi paduan suara virtual awalnya dipelopori oleh Eric Whitacre, seorang komposer dan konduktor pemenang Grammy Award. Ia memulai proyek paduan suara virtual pertamanya yang bernama "Virtual Choir 1: Lux Aurumque" di 2010 sebagai sebuah eksperimen dalam media sosial dan teknologi digital dengan menampilkan 185 penyanyi dari 12 negara. Lalu, di 2020, Eric Whitacre kembali mengadakan paduan suara virtual bertajuk "Virtual Choir 6: Sing Gently" yang ditulis khusus untuk paduan suara virtual selama pandemi dengan menampilkan 17.562 penyanyi dari 129 negara.
Dalam pelaksanaan paduan suara virtual, para penyanyi tidak perlu berkumpul dan bertemu langsung di satu tempat secara tatap muka. Mereka dapat merekam dan mengunggah video mereka yang sedang bernyanyi dari berbagai lokasi di seluruh belahan dunia. Masing-masing video kemudian digabungkan dan disinkronkan menjadi satu pertunjukan tunggal untuk membuat sebuah paduan suara virtual. Selain itu, penampilan video juga diedit agar visualnya menarik dan tidak monoton sehingga para penonton tidak akan bosan ketika menyaksikannya.
ADVERTISEMENT
Berbagai paduan suara di seluruh dunia yang telah mengadopsi tren paduan suara virtual ini sebagai medium mereka dalam menyajikan musik selama pandemi berlangsung. Di Indonesia sendiri, juga sudah banyak paduan suara yang turut melakukan paduan suara virtual dan bahkan menggelar konser paduan suara virtual. Beberapa di antara paduan suara Indonesia yang telah menggelar konser paduan suara virtual adalah PARAMABIRA (Virtual Ring of Songs 2020), PSM Voca Erudita UNS (Konser Virtual Anvaya: Syukur dan Harapan), Maranata Christian University Choir (Rhythm of Hope), dan masih banyak lainnya.
Seluruh proses dari paduan suara virtual, mulai dari persiapan hingga penyelenggaraan, dilakukan secara daring. Latihan pun juga dilakukan melalui aplikasi yang memungkinkan untuk melakukan panggilan suara serta video seperti Zoom, Google Meet, dan Microsoft Teams. Dalam latihan daring, para anggota paduan suara tidak bernyanyi secara bersamaan, tetapi setiap anggota akan bergiliran melakukan latihan secara satu per satu dengan pelatihnya. Hal ini dilakukan agar suara masing-masing orang dapat terdengar dengan jernih karena aplikasi panggilan video tidak dapat mendukung banyak orang berbicara secara bersamaan di satu waktu.
ADVERTISEMENT

Paduan Suara Virtual: Iya atau Tidak?

Memang berat bagi komunitas paduan suara untuk tetap menjalankan kegiatannya selama pandemi ini. Adanya inovasi paduan suara virtual, di satu sisi, melahirkan harapan baru bagi paduan suara untuk tetap hidup dan terus berkarya di masa pandemi. Namun, di sisi lain, juga memunculkan berbagai tantangan baru yang harus dihadapi oleh para praktisi dan penyanyi paduan suara, mulai dari masalah koneksi internet yang mungkin terhambat ketika latihan daring hingga komitmen dari diri anggota paduan suara untuk tetap semangat mengikuti alur kegiatan paduan suaranya di masa pandemi.
Meskipun demikian, paduan suara virtual diharapkan bisa menjadi salah satu cara untuk mempertahankan eksistensi paduan suara di masa pandemi agar tidak menghilang kedepannya. Mungkin tren paduan suara virtual bisa menjadi "new normal" bagi komunitas paduan suara di seluruh dunia. Tak lupa juga, semoga pandemi bisa segera berakhir agar masyarakat dapat kembali menjalankan aktivitasnya seperti sebelum pandemi, termasuk komunitas paduan suara bisa kembali menggaungkan nada-nada indahnya secara langsung ke hadapan para penikmatnya.
ADVERTISEMENT

Referensi

Whitacre, E. (n.d.). ABOUT THE VIRTUAL CHOIR. Retrieved from ericwhitacre.com: https://ericwhitacre.com/the-virtual-choir/about