Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Pelatihan Calon Pelatih Pendidikan Keluarga : Sebuah Langkah Strategis
13 Agustus 2024 15:36 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari FATA AZMI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta - Memahami pentingnya peran guru sebagai pendamping utama dalam pendidikan dasar, Pusat Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan (P4) Kota Administrasi Jakarta Pusat bekerja sama dengan Keluarga Kita menggelar Pelatihan Calon Pelatih Pendidikan Keluarga pada 5-9 Agustus 2024. Kegiatan ini, dilaksanakan di Balai P4 Jl. Budi Utomo No. 3, Pasar Baru, Sawah Besar, dihadiri oleh perwakilan guru sekolah dasar dari berbagai sekolah di lingkungan Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Pelatihan ini dirancang untuk membekali para guru sebagai calon pelatih Pendidikan keluarga dengan kemampuan berpikir kritis dan keterampilan sosial yang penting dalam mendampingi anak-anak menghadapi tantangan dunia modern.
Sebagai salah satu peserta dari pelatihan ini saya berkesempatan bergabung di kelas C, saya mengikuti pelatihan ini di bawah bimbingan Ibu Chendany, seorang fasilitator dari Keluarga Kita yang selalu ceria dan penuh semangat dalam menyampaikan materi. Kehadirannya memberikan energi positif yang membuat suasana kelas menjadi hidup dan interaktif, sehingga peserta dapat menyerap materi dengan penuh antusias.
Mengenal Identitas Diri: Fondasi dalam Pengasuhan yang Efektif
Pelatihan ini diawali dengan sesi mengenai pentingnya mengenal identitas diri, yang menjadi landasan utama dalam mendidik anak-anak. Para peserta diajak untuk merenungkan pertanyaan mendasar seperti "Siapa saya?" dan "Apa yang membentuk saya menjadi seperti sekarang?" Pemahaman akan identitas diri ini sangat penting karena akan memengaruhi cara peserta berinteraksi dengan siswa di sekolah ataupun keluarga terutama anak di rumah dan bagaimana mereka menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada generasi muda.
ADVERTISEMENT
Dengan bimbingan Ibu Chendany, peserta diajak untuk memahami bahwa identitas diri merupakan cerminan dari nilai-nilai, budaya, dan pengalaman hidup yang selama ini kita jalani. Melalui pengenalan diri yang utuh, peserta diharapkan dapat menjadi teladan yang kuat bagi siswa, membantu mereka mengembangkan karakter dan prinsip hidup yang kokoh.
Kemampuan Berpikir Kritis: Bekal Utama di Era Informasi
Materi berikutnya yang dibahas adalah kemampuan berpikir kritis, yang menjadi salah satu keterampilan utama yang harus dimiliki oleh para peserta. Di tengah arus informasi yang semakin deras, peserta dituntut untuk tidak hanya bijak dalam menyaring informasi, tetapi juga mampu membimbing siswa maupun keluarganya dalam berpikir kritis dan rasional.
Ibu Chendany, memandu para peserta untuk mengidentifikasi berbagai hambatan dalam berpikir kritis, seperti asumsi, bias, prasangka, dan sesat pikir. Dengan memahami dan mengatasi hambatan-hambatan ini, peserta diharapkan dapat membantu dalam pembimbingan untuk melihat masalah secara jernih dan mengambil keputusan yang tepat dalam setiap persoalan yang terjadi.
ADVERTISEMENT
Keterampilan Sosial: Kunci Harmoni dalam Lingkungan Keluarga
Selain berpikir kritis, pelatihan ini juga menekankan pentingnya keterampilan sosial dalam mendidik keluarga. peserta bukan hanya sebagai pengajar akademis, tetapi juga sebagai pembimbing sosial yang membantu anak dalam berinteraksi dengan lingkungan mereka. Keterampilan sosial yang baik memungkinkan peserta untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan masyarakat.
Dalam sesi ini, peserta dilatih untuk menghargai perbedaan nilai dan prinsip, serta bagaimana mengomunikasikan ketidaksetujuan dengan cara yang baik. Diskusi yang interaktif dan penuh keakraban disertai juga dengan bermain peran membuat para peserta lebih mudah mengidentifikasi cara-cara praktis untuk menumbuhkan keterampilan sosial, baik pada diri mereka sendiri maupun pada siswa.
Menerapkan Prinsip CINTA dalam Pengasuhan dan Pendidikan
Dalam pelatihan ini setiap peserta diberikan buku "Keluarga Kita Mencintai dengan Baik" yang memperkenalkan prinsip CINTA (Cari Cara, Ingat Impian Tinggi, Nerima Tanpa Drama, Tidak Takut Salah, dan Asyik Main Bersama). Prinsip ini menjadi panduan bagi para guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang hangat dan mendukung serta sebagai materi terakhir dalam pelatihan ini.
ADVERTISEMENT
Kolaborasi strategis antara P4 dan Keluarga Kita dalam pelatihan ini menunjukkan komitmen bersama untuk mempersiapkan para peserta yang tidak hanya kompeten secara akademis, tetapi juga memiliki keterampilan sosial dan kemampuan berpikir kritis yang mumpuni. Dengan demikian, para peserta ini akan lebih siap untuk mendampingi dan membimbing siswa-siswa mereka ataupun keluarga mereka dalam membentuk generasi yang tangguh dan siap menghadapi tantangan.