Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Mahasiswa Undip Abadikan Potensi Budaya Desa Malanggaten dalam Video Dokumenter
20 Agustus 2024 9:37 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Fathan Syarif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Desa Malanggaten, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar gelar acara budaya dengan tajuk “Pandhawa Mbangun Praja” pada 26 hingga 28 Juli 2024. Acara yang berlangsung tiga hari berturut-turut itu dibuka pada Jumat, 26 Juli diawali dengan kegiatan bazar Usaha Mikro, Kecil Menengah (UMKM) serta panggung rakyat. Dilanjutkan pada Sabtu, 27 Juli 2024 dengan acara hiburan reog. Keesokan harinya Ahad, 28 Juli 2024 dimulai dengan jalan sehat dan pembagian doorprize pada pagi hari, dilanjutkan pertunjukan wayang kulit oleh dalang bocah dari Desa Malanggaten binaan Sanggar Seni Krisna Budaya Gembong, Malanggaten. Lalu puncak acara di malam hari dibuka oleh penampilan karawitan anak dari Sanggar Seni Krisna Budaya dan ditutup pertunjukan wayang kulit semalam suntuk oleh dalang Ki Anggit Laras Prabowo dari Matesih, Karanganyar.
ADVERTISEMENT
Acara gelar budaya rutin digelar setiap tahun oleh pemerintahan Desa Malanggaten. Selain sebagai hiburan untuk masyarakat Desa Malanggaten, juga menjadi bentuk keseriusan pemerintah desa dalam mempromosikan potensi kesenian Desa Malanggaten sebagai desa wisata berbasis budaya. Desa Malanggaten sendiri masih banyak dijumpai kelompok kesenian yang masih aktif seperti kesenian Reog dan Karawitan. Tak hanya berkumpul sebagai komunitas kesenian, sanggar-sanggar kesenian di Desa Malanggaten turut mengenalkan nama Desa Malanggaten karena prestasi yang diperoleh. Pada tahun 2007 Sanggar Seni Krisna Budaya menjuarai Lomba Kreatifitas Garapan Tingkat Kabupaten Karanganyar. Sanggar Seni Krisna Budaya juga kerap menjadi Duta Seni mewakili Kabupaten Karanganyar pada acara-acara parade kesenian seperti Jateng Fair di Semarang tahun 2008, Parade Festival Keraton Nusantara di Surakarta pada tahun yang sama dan torehan prestasi lainnya.
ADVERTISEMENT
Melihat potensi Desa Malanggaten, Abid Fauzun Adhim (21), mahasiswa yang tergabung dalam TIM KKN II Universitas Diponegoro, memproduksi video dokumenter yang memuat potensi wisata budaya Desa Malanggaten.
Sumber Gambar : ZCreators/Mohamad Hidayah Al Fajri
Menurut Abid, potensi kesenian yang berkembang di Desa Malanggaten perlu terekam dalam sebuah media seperti video dokumenter sebagai upaya branding desa yang dapat menarik perhatian wisatawan.
“Kalau melihat (potensi) Desa Malanggaten, ini sudah ada modal (kesenian). Tinggal bagaimana kita membrandingnya.” tuturnya.
Dengan pembuatan video dokumenter, Abid berharap kelompok kesenian di Desa Malanggaten turut dikenal oleh penikmat seni tidak hanya di regional Kecamatan Kebakkramat, tetapi juga tingkat Kabupaten Karanganyar bahkan Provinsi Jawa Tengah.
Pembuatan Video Dokumenter yang menyorot tentang kesenian di Desa Malanggaten, mendapat respons positif dari Pemerintah Desa Malanggaten. Wahyu Tri Wibowo selaku Sekretaris Desa Malanggaten, berharap dengan adanya media seperti video dokumenter dapat menjadi bentuk promosi wisata berbasis kesenian Desa Malanggaten.
ADVERTISEMENT
“Tentu saya mewakili pemerintah Desa Malanggaten berterima kasih kepada Mas dan Mbak KKN (Undip). Harapannya video ini bisa menjadi media promosi wisata berbasis kesenian dan kebudayaan Desa Malanggaten. Ini juga menjadi evaluasi bagi pemerintah desa untuk mengupayakan media-media seperti ini untuk kepentingan promosi dan branding wisata Desa Malanggaten” ungkap Wahyu.
Pada era serba digital seperti ini, video dokumenter dinilai menjadi solusi yang cukup efektif untuk mempromosikan suatu potensi desa. Dengan mengunggah video dokumenter pada platform seperti YouTube atau Instagram, orang-orang akan mengetahui suatu keunikan atau potensi suatu daerah. Munculnya rasa ketertarikan ini lah yang diharapkan dapat berdampak positif bagi suatu daerah baik dari sisi budaya, sosial, bahkan ekonomi.
Penulis : Mohamad Hidayah Al Fajri
ADVERTISEMENT
Live Update