Konten dari Pengguna

Inovasi Pemberantasan DBD Menggunakan Obat Nyamuk Alami dari Kayu Manis

Fathia Rizki Amalia
Saya seorang mahasiswi Universitas Diponegoro dari Fakultas Sains dan Matematika, Prodi Biologi
13 Agustus 2024 12:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fathia Rizki Amalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pelaksanaan Program Kerja (2/8/2024)
zoom-in-whitePerbesar
Pelaksanaan Program Kerja (2/8/2024)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kulurejo, Nguntoronadi (10/8). Tim KKN II 2023/2024 diterjunkan oleh Universitas Diponegoro ke Desa Kulurejo Kecamatan Nguntoronadi sejak 11 Juli 2024 hingga 20 Agustus 2024. Mahasiswa KKN Undip diharapkan dapat menemukan potensi maupun kelemahan yang berada di Desa Kulurejo, kemudian dapat memanfaatkan potensi yang ada untuk mengatasi kelemahan sehingga warga Kulurejo dapat meningkatkan kualitas hidupnya
ADVERTISEMENT
Permasalahan yang terjadi di Desa Kulurejo akhir-akhir ini adalah maraknya kasus Demam BerDarah (DBD). Banyak warga yang terjangkit DBD. Hal tersebut menjadi fokus makasiswa KKN dari Program Studi Biologi. Setelah dilakukannya survey mandiri, Perangkat Desa Kulurejo mengatakan bahwa "DBD Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti. DBD menjadi salah satu masalah serius di desa ini" katanya, Kamis (27/6).
Demam Berdarah Dengue atau biasa disebut DBD merupakan penyakit yang disebabkan virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penderita biasanya mengalami demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, ruam, muntah, maupun mengeluarkan cairan darah dari tubuhnya seperti mimisan dan gusi berdarah. Terdapat beberapa pasien yang kehilangan nyawanya dikarenakan penyakit ini, sehingga diperlukannya penanganan khusus untuk mencegah lonjakan kasus DBD. Selain itu, banyak warga yang biasanya membuang minyak jelantah begitu saja, yang sebenarnya dapat dimanfaatkan kembali. Oleh karena itu, program ini tidak hanya bertujuan untuk memberantas DBD, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat tentang pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat. Penggunaan obat nyamuk alami dari kayu manis dipilih karena lebih ramah lingkungan, mudah dibuat, dan tidak mengandung bahan kimia berbahaya.
ADVERTISEMENT
Fathia (21), melakukan sosialisasi mengenai pencegahan DBD serta melakukan demonstrasi pembuatan obat nyamuk alami dari kayu manis kepada pengurus ibu-ibu PKK Desa Kulurejo. Kegiatan tersebut dilakukan di balai desa setempat pada tanggal 5 Agustus 2024. Kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja monodisiplin KKN Tim II Undip. Program kerja ini bertujuan untuk mengedukasi ibu-ibu PKK Desa Kulurejo mengenai pencegahan DBD menggunakan obat nyamuk alami dari kayu manis serta minyak yang telah dimurnikan.
Obat nyamuk alami dari kayu manis
Proses pembuatan obat nyamuk alami ini dimulai dari pemurnian minyak jelantah dengan metode sederhana menggunakan bahan alami seperti arang aktif dan tanah liat. Setelah minyak jelantah dimurnikan, minyak ini dicampur dengan ekstrak kayu manis dan air, lalu dituang ke botol spray. Produk jadi diuji efektivitasnya sebelum didistribusikan kepada warga.
ADVERTISEMENT
Sasaran program kerja ini yaitu ibu-ibu PKK Desa Kulurejo, kemudian dapat melanjutkan edukasi pemberantasan DBD dengan obat nyamuk alami kepada masyarakat desa setempat. Program ini diharapkan dapat menurunkan kasus DBD di Desa Kulurejo, sekaligus meningkatkan kesadaran warga mengenai pengolahan limbah dan pentingnya pencegahan DBD dengan cara lebih ramah lingkungan.