Konten dari Pengguna

Dampak Fenomena Cyberbullying di Era Digital dan Upaya Penanganannya

Fathika Azzahra
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
6 Juli 2022 15:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fathika Azzahra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perkembangan zaman kini seolah-olah menjadi tuntutan yang harus diikuti oleh manusia. Peralihan dari zaman tradisional ke zaman modern kini didominasi oleh teknologi yang menjadikan pekerjaan manusia terasa lebih ringan. Salah satu hasil dari perkembangan zaman di era digital adalah internet. Hasil dari perkembangan internet turut memunculkan beragam jenis media baru, salah satunya adalah media sosial. Beragam jenis media sosial muncul dan berkembang di tengah masyarakat seperti Instagram, Twitter, WhatsApp, TikTok, dan lainnya. Pengguna internet dapat dengan mudah mendapatkan informasi karena sifat media sosial yang bebas dan bisa diakses oleh siapa saja. Keberadaan internet dapat diilustrasikan seperti koin yang mempunyai dua sisi. Di satu sisi internet berdampak positif untuk membantu manusia dalam mencari informasi dan berinteraksi satu sama lain. Lantas, apa saja dampak negatif dari penggunaan internet?
ADVERTISEMENT
Ada banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan internet salah satunya adalah cyberbullying. Cyberbullying merupakan bentuk kejahatan siber berupa tindakan perundungan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang melalui internet. Tindakan cyberbullying biasanya berupa ejekan, intimidasi, pengucilan, fitnah, dan lainnya. Korbannya pun beragam mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa.
Lalu bagaimana dampak cyberbullying bagi kondisi psikologis korban?
Cyberbullying dapat mengakibatkan kondisi psikologis korban terganggu. Tekanan emosi akan muncul karena korban mendapatkan ejekan dan perkataan yang tidak menyenangkan dari pelaku cyberbullying. Korban akan menganggap dirinya sebagai pribadi yang buruk di mata orang lain. Jika tidak segera diatasi korban akan mengalami gangguan psikologis akibat kekerasan verbal oleh pelaku cyberbullying. Hal tersebut mengakibatkan korban mengalami depresi. Banyak di antara korban cyberbullying yang berniat untuk melukai dirinya sendiri akibat tekanan emosi yang tidak terkendali.
ADVERTISEMENT
Proses pemulihan kondisi psikologis pada korban cyberbullying membutuhkan waktu yang lama. Sebagian besar korban cyberbullying akan membatasi dirinya dalam berinteraksi dengan orang lain. Hal ini disebabkan karena korban cyberbullying mendapatkan trauma sebagai akibat dari kekerasan verbal yang dialaminya.
Ilustrasi cyberbullying. Foto: shutterstock
Bagaimana upaya penanganan cyberbullying?
Kasus cyberbullying di Indonesia semestinya menjadi perhatian bagi semua orang. Perlu adanya edukasi tentang bagaimana etika bermedia sosial bagi pengguna internet, sehingga kasus cyberbullying dapat diminimalisir. Berperilaku bijak dan berpikir sebelum berkomentar di media sosial bisa kita terapkan agar tidak menjadi pelaku cyberbullying. Tindakan bullying dan cyberbullying mungkin dirasa sedikit berbeda. Korban cyberbullying akan mendapatkan trauma akibat dari kekerasan verbal, sedangkan tindakan bullying yang dilakukan secara langsung akan menyebabkan trauma baik verbal dan non verbal (fisik) pada korbannya. Namun, tindakan cyberbullying tidak boleh dipandang sebelah mata karena kasus bullying dalam bentuk apa pun tidak bisa dibenarkan.
ADVERTISEMENT