Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Benarkah Merdeka Belajar Tidak Bermanfaat?
16 Maret 2024 22:44 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Fathin Robbani Sukmana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Merdeka Belajar, sudah berjalan sejak 2019 lalu, banyak manfaat yang sudah didapatkan oleh siswa sekolah yang sedang menjalani pembelajaran. Salah satunya ada cerita dari M. Syahroby Adi Putra siswa kelas 5 SDIT Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang menyampaikan kebermanfaatan penerapan kurikulum merdeka dalam video resmi SDIT Klakah yang diunggah ke Youtube.
ADVERTISEMENT
Ia menyampaikan bahwa pembelajaran menggunakan kurikulum merdeka tidaklah membosankan, bahkan Roby tak masalah jika berlama-lama di sekolah karena Kurikulum Merdeka memberikan ruang kepada siswa untuk berkreasi.
Orang tua wali murid dari Syahroby Adi Putra, Ibu Dian Puji Eka Pratiwi juga menyampaikan dalam kurikulum merdeka, murid menjadi lebih santai dan tidak dikekang oleh target-target nilai. Dan pembelajaran menyesuaikan dengan karakter anak-anak.
Tidak hanya itu, karena siswa tidak dibebani oleh nilai, sehingga anaknya belajar lebih mudah dan tidak perlu didorong untuk belajar, karena sudah menumbuhkan rasa ingin belajar dari siswa itu sendiri.
“Saya merasakan sekali dampak dari project penguatan profil pelajar Pancasila yang dilakukan oleh sekolah,” sehingga siswa menjadi mandiri, kreatif, dan mudah bersosialisasi sehingga karakter murid dapat terbentuk dengan baik.
ADVERTISEMENT
Meneropong Merdeka Belajar Secara Historis
Melihat cerita yang disampaikan orang tua wali murid di SDIT Klakah, Kabupaten Lumajang, saya dapat menilai bahwa diberlakukannya merdeka belajar memiliki dampak signifikan kepada peserta didik.
Awalnya saya bersikap skeptis terhadap program merdeka belajar yang dicanangkan oleh Menikbudristek Nadiem Makarim, dan pesimis akan implementasi merdeka belajar karena di Indonesia sudah sering terjadi perubahan kurikulum ketika pergantian kepemimpinan maupun menteri sehingga guru dan murid yang jadi korbannya. Namun merdeka belajar sudah membuktikan bahwa sudah banyak perubahan yang dilakukan.
Program Merdeka Belajar ini secara histori sesuai dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara dan Engku Mohammad Syafei (Pendiri Perguruan Ruang Pendidik INS) untuk melakukan pencerdasan dan pembebasan pembodohan.
Sumardiansyah, salah satu Ketua Departemen di PB PGRI, dalam opininya pada Mei 2023 lalu menyampaikan bahwa prinsip merdeka belajar selaras dengan pemikiran pendidikan yang dimiliki Engku Syafei.
ADVERTISEMENT
Pertama, guru harus memerhatikan minat, bakat serta kebutuhan siswa dari sudut pandang siswa bukan dari sudut pandang orang dewasa, sehingga guru perlu memiliki keahlian dalam mencari segala sesuatu tentang anak serta bijaksana menerima siswa berdasarkan karakteristik masing-masing.
Kedua, anak wajib dididik menjadi pribadi yang religius, naturalis, dan nasionalis. Ketiga kecerdasan yang dimiliki anak jangan sampai hanya menjadi pembicaraan saja namun bisa diwujudkan dengan karya yang berguna bagi kehidupan.
Saya pun akhirnya memaknai, bahwa pencetusan dan realisasi merdeka belajar merupakan langkah tepat dalam mewujudkan cita-cita tokoh pendidikan bangsa kita di masa lalu, dan ini menjadi bukti bahwa pemerintah melaksanakan amanat Undang-undang dasar 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.
Dampak Kebermanfaatan Merdeka Belajar
Dari beberapa artikel dan testimoni yang saya baca, Merdeka belajar memberikan manfaat dan dampak positif kepada siswa, sehingga mereka memiliki proses belajar yang tidak hanya transfer ilmu, melainkan juga berdasarkan pengalaman.
ADVERTISEMENT
Beberapa manfaat yang diterima siswa dalam proses belajar menggunakan kurikulum merdeka yang bagian dari merdeka belajar salah satunya adalah mereka menjadi lebih berani tampil dan berbicara di depan publik karena dibimbing oleh guru dan temannya.
Ada juga yang mampu menyelesaikan masalah dengan kreatif, karena dalam proses belajar mengajar dibuat alat peraga sehingga siswa dapat berpikir kritis dan menyelesaikan berbagai masalah dari sudut pandang yang berbeda.
Lalu, siswa lebih aktif dan bersemangat belajar karena metode pembelajaran kurikulum merdeka sangat variatif dan memberikan kesempatan belajar siswa di luar kelas sehingga dapat memotivasi siswa untuk meraih prestasi.
Terakhir, siswa menjadi tanggung jawab dan mandiri karena kurikulum merdeka mengharuskan siswa untuk ikut program belajar mandiri dan dampaknya siswa dapat disiplin dan mengatur waktu belajar dengan baik.
ADVERTISEMENT
Menurut saya, manfaat yang diberikan kurikulum merdeka, dapat menjadi modal siswa untuk melanjutkan kehidupan di pendidikan tinggi maupun kehidupan sosial di masyarakat, sehingga mereka dapat berperan aktif di masa yang akan datang untuk membangun bangsa.
Saya jadi sangat percaya, Indonesia di masa yang akan datang akan maju dan sejahtera, sesuai apa yang dikatakan Mahatma Gandhi:
“Pendidikanlah yang membentuk karakter manusia. Karakter yang baik adalah kunci untuk membangun bangsa yang maju dan sejahtera.”