Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menjaga Hak Adalah Kewajiban
14 April 2024 9:00 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Fathin Robbani Sukmana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu saya sempat berkunjung ke sebuah pusat perbelanjaan untuk memenuhi belanja bulanan Kanjeng Ratu atau Istri saya, saya melihat di ramainya supermarket itu terdapat Playground yang juga ramai dengan anak-anak.
ADVERTISEMENT
Ternyata dekat Playground tersebut ada kursi untuk menunggu yang dipenuhi oleh bapak-bapak, mungkin mereka menunggu istrinya berbelanja sambil momong anaknya. Tak lama karena istri saya ingin mengeksplor toko tersebut, akhirnya saya bergabung ke sana, duduk bersama sekelompok bapak-bapak yang mungkin usianya di bawah 40 tahun.
Sedang asyik menunggu dalam kantuk sambil berselancar di media sosial, saya dan bapak-bapak di sana tiba-tiba dikagetkan dengan tangis seorang anak yang cukup kencang, cukup menggelegar.
Sigap sang ayah dan ibunya menghampiri anak tersebut, saya diam-diam memerhatikan mereka, ternyata sang anak bertengkar dengan anak lainnya memperbutkan mainan yang sama, kedua orang tua tersebut menenangkan sang anak.
Uniknya, mereka tidak saling menyalahkan, namun keduanya menasihati anaknya masing-masing, dan saya sedikit mendengar beberapa percakapan singkat namun sangat bermakna bagi saya yang melihat.
ADVERTISEMENT
Orang tua pertama, menasihati anaknya seperti orang tua pada umumnya, bahwa mereka jangan rebutan, bermain harus gantian karena di tempat umum serta jangan menangis lagi dan dianjurkan untuk bermaaf-an.
Orang tua lainnya memberikan wejangan yang hampir sama, namun ada titik berat yang membedakan. "Kalau di sini, kamu harus gantian, kalau di rumah, karena itu punya kamu, kamu boleh merebutnya. Ingat di tempat umum bersama, kalau di rumah itu hak kamu jadi boleh kamu mempertahankannya,"
Sejenak saya merenung, setelah drama itu berakhir dan berujung saling bermaaf-maafan saya tertegun melihat orang tua kedua yang mengajarkan bahwa mempertahankan hak anak sangat diperlukan, terlepas memang harus diajarkan seimbang ketika berada di luar.
Jarang sekali orang tua mengajarkan anak-anak untuk mempertahankan haknya sekaligus juga berbagi yang bukan haknya ketika di depan umum, kebanyakan orang tua mengajarkan berbagi saja tanpa adanya mempertahankan haknya.
ADVERTISEMENT
Mengapa Harus Mempertahankan Hak?
Indonesia, dinobatkan sebagai negara yang paling dermawan menurut World Giving Index, anak-anak selalu diajarkan untuk memberi, berbuat kebaikan namun terkadang lupa diajarkan untuk mempertahankan haknya.
Mempertahankan hak sekaligus ajaran memberi sama pentingnya apalagi ketika hidup di masyarakat. Ketika kita selalu memberi yang terbaik ada saja oknum yang memanfaatkan kebaikan kita untuk kepentingan diri sendiri.
Misalnya, kejadian ketika saya mudik dari Depok ke Bekasi menggunakan KRL, saya sempat duduk mendampingi istri saya yang termasuk prioritas di kursi biasa, setibanya di Stasiun Depok Baru penumpang mulai padat dan mulai berebut kursi.
Saya cukup malas melihatnya, sialnya apa yang saya khawatirkan terjadi, terdapat sekelompok ibu-ibu muda yang tidak masuk kategori prioritas menyenggol kaki saya dan kode-kode minta duduk.
ADVERTISEMENT
Walaupun saya sering menggunakan KRL, saya tidak pernah mau mengalah kepada penumpang yang bukan bagian dari prioritas apalagi notabenenya mereka masih berusia tiga puluhan. Karena ketika sudah diberikan duduk, mereka enggan memberikan kepada prioritas yang membutuhkan.
Itu sering terjadi di musim liburan atau weekend, bahkan kemarin sempat viral perempuan hamil sebagai prioritas harus teriak-teriak untuk meminta duduk kepada perempuan yang masih sangat muda, ironisnya mereka pura-pura tidak mendengarnya,
Saya yakin sikap apatis dan merebut hak orang lain itu bermula dari pengajaran orang tua serta lingkungan yang juga apatis terhadap lingkungan sekitar, dan mungkin saja mereka jarang menggunakan transportasi umum sehingga terlihat egois.
Memang, sudah saatnya mengajarkan anak-anak atau lingkungan mengenai pentingnya menjaga hak sehingga kedermawanan dalam memberi dan menjaga hak berjalanan secara seimbang.
ADVERTISEMENT
Dampak Panjang
Persoalan menjaga hak ini jika tidak dilakukan sejak dini akan membawa dampak panjang yang luar biasa, misalnya ketika kita dalam pekerjaan namun ada beberapa hak yang tidak diberikan sehingga diam saja karena takut dipecat, padahal bisa saja jika semua satu suara hak itu akan diberikan oleh perusahaan.
Atau dengan menjaga hak kita bisa peduli dengan lingkungan dan mencegah perilaku koruptif di kalangan masyarakat karena dengan adanya praktik korupsi tentu ada hak kita yang diambil, jika kita tidak berteriak maka sama saja membiarkan perilaku koruptif tersebut.
Terakhir tentunya, mengajarkan menjaga hak juga harus seimbang dengan mengajarkan kewajiban, jangan sampai berteriak mengenai Hak namun lupa akan kewajiban. Atau jangan-jangan teriak HAM padahal melanggarnya.
ADVERTISEMENT