Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Mencari Makna dan Tujuan Hidup
27 Juni 2024 15:25 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Fathiya Nurul Khaira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
"Tiga Kartu Pos" merupakan puisi karya Sapardi Joko Damono, seorang penyair kenamaan Indonesia yang terkenal dengan berbagai puisinya yang sangat populer dengan menggunakan kata-kata yang sederhana. Puisi ini ditulis pada tahun 1975 dengan tema ketuhanan dan termasuk dalam manuskrip kumpulan puisi "Hujan Bulan Juni". Dapat dilakukan analisis dengan memahami tema, struktur, dan gaya bahasa penyair.
ADVERTISEMENT
Tiga Lembar Kartu Pos
soalnya kau tak pernah tegas menjelaskan keadaanmu,
tak pernah tegas mengakui bahwa harus menyelesaikan
perkaramu dengan-Ku
suratmu dulu itu entah dimana, tidak di antara
bintang-bintang, tidak di celah awan, tidak di sela-sela sayap
malaikat
Masih Kuingat benar: alamat-Ku kau tulis dengan sangat
tergesa, Kubayangkan tanganmu gemetar tanda bahwa ada
yang ingin lekas-lekas kau sampaikan pada-Ku
Lembar Kartu Pos (2)
kau dimana kini? Sebenarnya saja: pernahkah kau tulis
surat itu? Pernahkah sekujur tubuhmu mendadak dingin
ketika kau lihat bayang-bayang-Ku yang tertinggal di
kamarmu?
Mungkin Aku keliru, mungkin selama ini kau tak pernah
merasa memelihara hubungan dengan-Ku, tak pernah ingat
akan percakapan Kita yang panjang perihal topeng
ADVERTISEMENT
yang tergantung di dinding itu
Bagaimanapun Aku ingin tahu dimana kau kini
Lembar Kartu Pos (3)
anakmu yang tinggal itu menulis surat, katanya antara
lain, “...alamat-Mu kudapati di tong sampah, di antara
surat-surat yang dibuang Ayah; hanya sekali ia pernah
menyebut-nyebut nama-Mu, yakni ketika aku meraung
karena dihalanginya mengenakan topeng yang ...”
rupanya ia ingin mengajak-Ku bercakap tentang mengapa
Aku sengaja memberimu hadiah topeng di hari ulang
tahunmu dulu itu
siasatnya pasti siasatmu juga; menatap tajam sambil
menuduh bahwa kunfayakun-Ku sia-sia belaka
Puisi “Tiga Kartu Pos” dapat dipahami sebagai gambaran seseorang yang hidupnya penuh dengan perubahan dan kehilangan. Puisi ini menggambarkan seseorang yang mengalami perubahan dan kehilangan dalam hidup serta berusaha menemukan makna dan tujuan hidup.
ADVERTISEMENT
Puisi ini terdiri atas tiga bagian yang masing-masing bagian memuat tiga baris puisi. Struktur ini menunjukkan bagaimana puisi menggunakan pola yang konsisten dan teratur untuk menyampaikan tema dan gagasan yang ingin diungkapkan penyair. Sama halnya dengan gaya bahasa yang digunakan dalam puisi ini, penyair juga menggunakan bahasa yang indah dan kreatif untuk mengungkapkan tema dan gagasan yang ingin diungkapkannya.
Dalam puisi ini juga, kita melihat penggunaan metafora dan simbolisme untuk mewakili tema dan ide yang diungkapkan. Puisi ini juga mempunyai struktur yang konsisten dan teratur untuk menyampaikan tema dan gagasan yang disampaikan. Gaya bahasa yang digunakan dalam puisi ini menunjukkan bagaimana penyair menggunakan bahasa yang indah dan kreatif dalam mengungkapkan tema dan gagasan yang diungkapkan.
ADVERTISEMENT