Konten dari Pengguna

Perjuangan Ibrahim Menggapai Mimpi

Fathiya Nurul Khaira
Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
7 Juli 2024 16:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fathiya Nurul Khaira tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Foto Novel Jenderal Kambing (Sumber: Dokumen Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Novel Jenderal Kambing (Sumber: Dokumen Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Novel dengan judul "Jenderal Kambing" karya Khrisna Pabichara ini menceritakan tentang kisah tokoh Ibrahim, seorang pemuda dari kampung Tanatea yang sedang menimba ilmu di Makasar. Diceritakan mengenai kisah perjalanan hidup Ibrahim setelah ia mendapatkan penolakan cinta dari gadis pujaan hatinya karena kemiskinannya.
ADVERTISEMENT
Sehari-hari Ibrahim bekerja untuk memenuhi kebutuhannya dengan mengantar koran sebelum berangkat sekolah dan menggembala kambing bersama saudara-saudaranya sepulang sekolah. Ibrahim berasal dari keluarga yang pas-pasan dengan ayahnya yang bekerja sebagai guru dan ibunya yang bekerja di rumah serta memiliki banyak saudara yang bercita-cita untuk menjadi guru juga. Setelah mendapat penolakan tersebut ia pun bertekad untuk mengangkat derajatnya.
Dengan bermodalkan ajakan temannya dan fisik yang sehat hasil dari pekerjaannya yang mengharuskan Ibrahim bayak melakukan aktivitas seperti berlari dan mendaki, ia pun bertekad setelah lulus SMA untuk mendaftar AMN (Akademi Militer Nasional). Tetapi sebelumnya Ibrahim harus mendapat persetujuan dari kedua orang tuanya. Meskipun awalnya ia merasa ragu dan tidak yakin akan diberi izin, tetapi ia tetap bertekad dan berusaha agar dapat menjadi tentara.
ADVERTISEMENT
Dengan bantuan dari saudara-saudaranya ia menjual kambing-kambing miliknya dan mendapat persetujuan untuk dapat mengikuti seleksi di Makasar. Ibrahim pergi tanpa sepengetahuan orang tuanya dan hanya meninggalkan sepucuk surat perpisahan untuk menunggunya selama 4 tahun. Dengan tekadnya yang kuat Ibrahim mengikuti seleksi AMN bersama kedua temannya, tetapi hanya dua orang yang lolos.
Perjalanan Ibrahim di AMN dimulai dengan tahun pertamanya yang penuh dengan tantangan yang melatih mental. Kemudian pada tahun ketiganya ia harus dihadapkan kembali dengan masalah percintaan setelah teman sekamarnya, Wayan, mengajaknya ikut pesiar ke rumahnya. Di sana ia bertemu dengan Intan, perempuan yang sudah mencintainya sejak masa SMA. Tetapi Ibrahim juga sempat menaruh perasaan kepada adik perempuan Wayan yang bernama Ayu.
ADVERTISEMENT
Dengan seluruh permasalahan perasaan yang ia hadapi tersebut, Ibrahim masih menepati janjinya kepada Salma, cinta pertamanya saat duduk di bangku SMA, walaupun ia sudah ditolak. Tetapi penolakan tersebut membuat Ibrahim bertekad untuk membuktikan bahwa dirinya dapat menjadi orang yang berada, seperti menjadi abdi negara. Setelah 4 tahun menimba ilmu di AMN, Ibrahim pulang ke kampung halamannya tanpa memberi kabar terlebih dahulu. Ibrahim disambut dengan tangis haru dan bangga dari seluruh anggota keluarganya serta seluruh tetangganya. Tetapi setelah 4 tahun tersebut, Salma sudah menikah dengan pria yang dijodohkan dengannya.
Dengan perasaan patah hati tersebut, Ibrahim pasrah dan lebih pasrah lagi setelah Intan memberi surat yang berisi bahwa ia sudah menyerah untuk mencintai Ibrahim. Ibrahim pun bercerita kepada ibunya dan ibunya segera mengajukan lamaran kepada seorang wanita yang ternyata adalah Intan. Cerita ditutup dengan Ibrahim dan Intan yang sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang putra dan hidup bahagia.​
ADVERTISEMENT