Konten dari Pengguna

Menjaga Kesehatan Mental Generasi Z: Antara Hidup Online dan 'Me Time'

Fathiyah Rafa
Saya adalah mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
27 Desember 2023 12:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fathiyah Rafa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Generasi Z, kelompok muda yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, tumbuh di era teknologi yang berkembang pesat. Kesehatan mental mereka, seperti berjalan di atas tali sepanjang jaringan sosial. Mari kita kupas bersama bagaimana generasi ini menjaga keseimbangan kesehatan mental mereka.
ADVERTISEMENT
1. Hidup Online Tanpa Batas
Generasi Z tumbuh bersama internet dan media sosial. Dengan segala keuntungan teknologi, mereka bisa terhubung dengan teman-teman di seluruh dunia. Namun, kehidupan online yang terlalu intens dapat menciptakan tekanan. Pemikiran "FOMO" (Fear of Missing Out) seringkali merajai, membuat mereka merasa perlu untuk selalu terhubung. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk menyadari pentingnya 'me time', untuk merenung dan melepaskan diri dari sorotan layar.
2. Self-Care dan Kreativitas sebagai Terapi
Dalam kehidupan yang serba cepat, generasi Z menemukan kebahagiaan dalam aktivitas self-care. Mereka merayakan kreativitas sebagai bentuk terapi untuk mengatasi stres sehari-hari. Melukis, menulis, atau bahkan membuat meme lucu dapat menjadi pelarian yang efektif. Oleh karena itu, bagi generasi ini, merawat kesehatan mental tidak hanya tentang menenangkan pikiran, tetapi juga mengekspresikan diri.
ADVERTISEMENT
3. Mendekat pada Alam dan Olahraga Ringan
Ketika dunia digital begitu mendominasi, generasi Z menyadari pentingnya menjaga keseimbangan dengan alam. Kegiatan seperti berjalan-jalan di taman atau sekadar duduk di bawah pohon dapat membantu meredakan kecemasan. Olahraga ringan juga menjadi tren, bukan hanya untuk menjaga kebugaran fisik, tetapi juga untuk melepaskan endorfin yang meningkatkan suasana hati.
Ilustrasi Generasi Z saat mendekat pada alam dan olahraga ringan. Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi
4. "JOMO" - Joy of Missing Out
Seiring dengan FOMO, generasi Z semakin mengadopsi konsep "JOMO" - Joy of Missing Out. Mereka mulai menyadari bahwa tidak perlu selalu terlibat dalam segala sesuatu. Melewatkan momen atau acara tertentu bisa menjadi pilihan yang menyehatkan untuk diri mereka sendiri. Memberikan ruang bagi diri mereka untuk istirahat dan meresapi ketenangan.
ADVERTISEMENT
5. Berbicara Terbuka tentang Kesehatan Mental
Terakhir, penting bagi generasi Z untuk berbicara terbuka tentang kesehatan mental. Membangun komunitas di sekitar topik ini dapat memberikan dukungan yang diperlukan. Bukan rahasia lagi bahwa banyak dari mereka mengalami stres, kecemasan, atau bahkan depresi. Dengan berbagi pengalaman, mereka membantu menghilangkan stigma dan memberikan pemahaman bahwa kesehatan mental adalah hal yang perlu diperhatikan oleh semua orang.
Ilustrasi Generasi Z saat melakukan diskusi ringan. Sumber Gambar: Dokumentasi Pribadi
Dengan hidup santai, menjaga keseimbangan antara online dan offline, serta memprioritaskan kesehatan mental, generasi Z bisa memandang masa depan dengan lebih ceria. Itulah langkah-langkah sederhana yang bisa diambil untuk menghadapi tekanan dunia modern tanpa kehilangan senyum.