Mindfulness Dalam Menghadapi Ujian

sumber foto : Penulis

Ujian Akhir Semester Semakin Dekat, Yuk! Bahas Manfaat Mindfulness Dalam Persiapan Menghadapui Ujian Akhir Semester!

Kita sudah berada di penghujung tahun yang artinya bahwa ujian akhir semester atau disingkat UAS akan segera dilkukan. UAS menjadi rangkaian ujian terakhir sebagai penilaian mengenai pembelajaran yang sudah kita dapat setelah ujian tengah semester atau UTS dilakukan. UAS menjadi momok yang menakutkan bagi siswa hingga mahasiswa karena penilaian dengan bobot yang besar. Ketika masa sekolah berlangsung, biasanya kalau nilai kita masih kurang dari kriteria ketuntasan nilai atau KKM maka guru akan dilakukan remedial atau menggantinya dengan tugas tambahan. Berbeda dengan masa kuliah, ketika UAS ini dilakukan maka nilai yang kita dapat itulah yang akan menjadi nilai akhir kita. Sehingga dosen memasukan nilai kehadiran, keaktifan hingga nilai diskusi untuk mengakumulasikan nilai mahasiswa.

Sehingga UAS bisa disyaratkan sebagai “nyawa terakhir" siswa dan mahasiswa untuk mendapatkan nilai yang bagus untuk di rapot atau IPK. Sehingga beberapa siswa dan mahasiswa akan belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan nilai yang bagus. pressure yang dialami siswa dan mahasiswa untuk mendapatkan nilai bagus akan membawa siswa dan mahasiswa mengalami stress, sulit berkonstrentasi dan kelelahan fisik akibat belajar yang berlebih. Sehingga mindfulness hadir sebagai kesadaran penuh terhadap momen saat ini, tanpa penilaian atau reaksi berlebih. Oke! mari kita bahas lebih lanjut mengenai mindfulness dan latihannya selama masa persiapan UAS.

Mindfulness menurut Kabat-Zinn yaitu kesadaran penuh pada apa yang kita rasakan dan pikiran tanpa menghakimi emosi dan pikiran tersebut. Dengan Kata lainnya Mindfulness Hadir sebagai kondisi di mana seseorang hadir di momen saat ini, sadar akan pengalaman internal maupun eksternal, dan tidak menilai pengalaman-pengalaman tersebut dan juga sebagai praktik akan kesadaran penuh yang berfokus pada pengalaman saat ini yang melibatkan perhatian yang berfokus pada pikiran , perasaan serta lingkungan sekitar. Dengan berfokus pada pengalaman saat ini, dapat menghindari distraksi dari masa lalu ataupun masa depan serta menerima pengalaman tanpa menilai atau mengkritik, yang membantu mengurangi reaksi emosional yang berlebih. Mindfulness Banyak memiliki manfaat, Banyak peneliti empiris telah menemukan bahwa praktik perhatian penuh meningkatkan kesehatan mental orang-orang yang menderita kelelahan, kecemasan, depresi atau stres, dan meningkatkan kesejahteraan positif mereka (Jiwattanasuk dkk., 2024). Dengan demikian pengaplikasian mindfulness dapat diaplikasikan terhadap pembahasan yang akan kita bahas. Persiapan untuk UAS memang akan membuat lelah siswa maupun mahasiswa, sehingga mindfulness hadir untuk lebih sadar dan membantu mengurangi reaksi emosional berlebih.

sumber foto : penulis

Dalam persiapan untuk siswa dan mahasiswa sebelum UAS dilakukan, penerapan mindfulness bisa menjadi solusi untuk mengatasi stress, meningkatkan fokus pembelajaran dan menjaga kesehatan yang seimbang dari fisik hingga mental. Stress, Stress dan kecemasan menjadi hal yang sering terjadi pada pelajar di indonesia, survei kesehatan mental nasional pertama yang mengukur angka kejadian gangguan mental pada remaja 10 – 17 tahun di Indonesia, menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental sementara satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental dalam beberapa bulan terakhir (gloriabarus, 2022) berbagai faktor - faktor menjadi alasan mengapa tingkat stress pada remaja di indonesia rentan terjadi, Salah satu faktornya adalah tekanan belajar. Penerapan mindfulness dapat memusatkan pehatian pada proses pembelajaran tanpa khawatir berlebih terhadap ujian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah mempraktikkan mindfulness, para peserta telah mengembangkan lebih banyak kesadaran yang diperlukan untuk mengatasi kecemasan, depresi, dan stres (Jiwattanasuk dkk., 2024). Penelitian lainnya yang dilakukan oleh (Hearn & Stocker, 2022) bahwa intervensi dengan menggunakan mindfulness terbukti dalam mengurangi rasa stress pada mahasiswa, selain itu dengan tidak menghakimi terhadap situasi stress dapat meningkatkan kinerja akademik.

Meningkatkan fokus belajar, fokus kadang menjadi sebuah kesulitan karena berbagai hal, makan tidak cukup, suasana hati yang tidak bagus dan gangguan tidur. Tidur yang cukup menjadi suatu hal yang penting untuk manusia. Dengan tidur yang cukup dapat meningkatkan kinerja otak, Tidur yang cukup dan berkualitas tidak hanya mengembalikan kesegaran kepada tubuh, namun juga dapat memperkuat kognitif, meningkatkan daya tahan terhadap stres dan dapat memberikan dukungan terhadap fungsi kekebalan tubuh (Kemenkes, 2024) penelitian lainnya mengatakan bahwa orang yang menderita insomnia membawa semua pikiran negatif mereka ke tempat tidur dan segera mulai khawatir apakah mereka akan bisa tidur (Black dkk., 2015) sehingga tidur yang berkualitas dapat mempengaruhi kinerja otak dan meningkatkan daya tahan terhadap stress. Dengan demikian menggunakan praktik mindfulness dapat mengamati pikiran-pikiran itu tanpa perlu lebih dalam untuk terlibat dengan pikiran tu karena hal tersebut membantu mereka untuk berada di saat ini tanpa berpikir lebih jauh tentang dari permasalahan mereka, sehingga siswa dan mahasiswa dapat fokus ke pembelajaran

Menggunakan praktek mindfulness untuk persiapan sebelum UAS dapat menggunakan praktik pernafasan. Format klasik mindfulness deep breath dalam penelitian ini dilaksanakan selama 10-15 menit sebelum pelaksanaan pembelajaran matematika mata pelajaran, hal ini berdampak pada siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yaitu dengan aktif melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang diikuti (Kurnaedi dkk., 2024). Penelitian tersebut menunjukan dengan menggunakan praktek pernafasan dapat mengelola perasaan cemas, dan meningkatkan rasa tenang dan dengan menggunakan latihan mindfulness bukan hanya sebagai alat untuk mengatasi stress, tetapi juga strategi praktis untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian dengan mental yang lebih tenang dan percaya diri.

Dengan demikian, tekanan besar bagi siswa dan mahasiswa dapat menyebabkan stress, kelelahan fisik hingga kesulitan fokus akan pembelajaran. Dalam menghadapi tantangan tersebut, penerapan mindfulness hadir sebagai solusi untuk fokus secara sadar akan momen ini dan tidak menghakimi yang dirasakan. Latihan dengan mindfulness deep breathing yang dilakukan sebelum mulai belajar dapat meningkatkan konsentrasi, mengelola kecemasan, meningkatkan rasa tenang, dan memberikan kepercayaan diri untuk menghadapi ujian.

DAFTAR PUSTAKA

Black, D. S., O’Reilly, G. A., Olmstead, R., Breen, E. C., & Irwin, M. R. (2015). Mindfulness Meditation and Improvement in Sleep Quality and Daytime Impairment Among Older Adults With Sleep Disturbances: A Randomized Clinical Trial. JAMA Internal Medicine, 175(4), 494–501.

gloriabarus. (2022, Oktober 24). Hasil Survei I-NAMHS: Satu dari Tiga Remaja Indonesia Memiliki Masalah Kesehatan Mental. Universitas Gadjah Mada. https://ugm.ac.id/id/berita/23086-hasil-survei-i-namhs-satu-dari-tiga-remaja-indonesia-memiliki-masalah-kesehatan-mental/

Hearn, J., & Stocker, C. (2022). Mindfulness practice correlates with reduced exam-induced stress and improved exam performance in preclinical medical students with the “acting with awareness”, “non-judging” and “non-reacting” facets of mindfulness particularly associated with improved exam performance. BMC Psychology, 10.

Jiwattanasuk, N., Premsakul, P., Tanpoonkiat, P. W., & Deegalle, P. (2024). CULTIVATING MINDFULNESS ACTIVITIES TO DEVELOP PEACEFUL WELL-BEING. Korea Journal of Buddhist Studies, 15, 69–87.

Kemenkes.(2024). Manfaat Tidur yang Cukup: Lebih dari Sekadar Mengembalikan Energi - Penyakit Tidak Menular Indonesia. (t.t.). Diambil 6 Desember 2024, dari https://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/manfaat-tidur-yang-cukup-lebih-dari-sekadar-mengembalikan-energi

Kurnaedi, N., Mutaqin, M., & Pajriani, L. (2024). THE EFFECTIVENESS OF MINDFULNESS DEEP BREATHING TO INCREASE STUDENTS’ ACADEMIC WELL-BEING. Counsenesia Indonesian Journal Of Guidance and Counseling, 5, 40–45.