Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Peran Hak Asasi Manusia dalam Menjaga Keharmonisan Keluarga
10 November 2024 9:52 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Fathur Rohman Dahlan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hak asasi manusia (HAM) dalam keluarga semakin menjadi sorotan, terutama di tengah upaya pemerintah dan berbagai lembaga untuk memperkuat perlindungan bagi setiap individu di dalam keluarga. HAM tidak hanya berkaitan dengan hak-hak individu di ruang publik, tetapi juga menjangkau aspek privat, termasuk hak-hak yang melekat pada setiap anggota keluarga untuk hidup dengan aman, sejahtera, dan bebas dari diskriminasi atau kekerasan.
ADVERTISEMENT
Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), pelaksanaan hak asasi dalam keluarga adalah pondasi penting untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif. “Setiap individu, baik anak, orang tua, maupun pasangan, memiliki hak-hak dasar yang harus dihormati. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat, dan keharmonisan dalam keluarga menjadi dasar untuk terciptanya kehidupan sosial yang baik,” ungkap Menteri PPPA, Dr. Mira Yuni.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan ketidakadilan gender dalam keluarga yang mencuat ke publik. Pemerintah pun mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang lebih ketat untuk melindungi hak asasi manusia dalam keluarga, salah satunya dengan memperkuat Undang-Undang Perlindungan Anak dan perlindungan dari kekerasan terhadap perempuan.
Sementara itu, Komnas HAM menekankan bahwa setiap anggota keluarga berhak atas perlindungan dari berbagai bentuk kekerasan, hak untuk menentukan pilihan hidupnya secara mandiri, dan hak untuk mendapatkan kasih sayang serta perlindungan ekonomi. "Keluarga seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk setiap individu. Pelanggaran hak asasi di dalam keluarga akan berdampak luas pada kehidupan sosial seseorang," ujar Ketua Komnas HAM, Andi Wijaya.
ADVERTISEMENT
Masyarakat juga diimbau untuk lebih peka terhadap pelanggaran HAM di dalam keluarga, seperti pernikahan paksa, kekerasan, atau pengabaian terhadap hak anak. Pendidikan terkait HAM sejak usia dini dinilai penting agar generasi muda bisa memahami hak dan kewajiban mereka dalam kehidupan berkeluarga.
"Setiap anggota keluarga memiliki hak yang setara. Kita perlu menciptakan keluarga yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Dengan begitu, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan beradab," kata Dr. Mira Yuni menutup keterangannya.
Implementasi HAM dalam keluarga tidak hanya memberikan perlindungan tetapi juga menumbuhkan rasa saling menghormati, toleransi, dan kasih sayang.