Shah Rukh Khan dan Sikap Positif Orang Tua pada Anaknya yang Terjerat Narkoba

Fathurrohman
Analis Kejahatan Narkotika, Penulis Cerita Perjalanan, ASN di BNN.
Konten dari Pengguna
8 Oktober 2021 7:24 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fathurrohman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi foto depresi karena narkoba. Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi foto depresi karena narkoba. Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Bintang Bollywood Shah Rukh Khan harus memutar balik arah perjalanan pada hari Minggu lalu. Sedianya artis idola kaum hawa ini akan melakukan syuting di Spanyol. Begitu juga istrinya yang batal melakukan perjalanan ke luar negeri untuk proyek desain interior-nya.
ADVERTISEMENT
Apalah dinyana, anak laki-laki sepasang selebriti tersebut ditangkap polisi saat berpesta narkoba di kapal pesiar mewah bersama tujuh rekan sejawatnya. Nasibnya kini menunggu persidangan di Mumbai.
Hati aktor kenamaan tersebut tampak remuk. Begitu juga istrinya, Ghauri, seperti yang dilansir di laman IndiaToday. Mereka berdua masih membisu dan tampak sedih atas perilaku memalukan anak laki-lakinya, Aryan Khan.
Apa yang dialami oleh aktor kawakan tersebut juga pernah dialami oleh profesor dangdut Bang Haji Roma karena anak kesayangannya, Ridho Rhoma, terjerat narkoba. Bukan satu kali, namun dua kali. Pelantun nada dan dakwah tersebut merasakan dada yang sesak. Mungkin karena merasa mengkhianati lagunya sendiri, Mirasantika.
Saya cukup mengapresiasi dengan sikap dua orang idola tersebut, memberikan perhatian sepenuhnya terhadap anak-anaknya yang terjerat hukum kasus narkoba. Shah Rukh Khan dan istrinya langsung kembali ke Mumbai dengan mengabaikan pekerjaannya, menyewa pengacara, dan memberikan perhatian kepada anaknya.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan sikap Haji Rhoma saat anaknya terjerat narkoba. Aktor dan penyanyi ini tetap menunjukkan sikap sayang dan perhatian tulus kepada anaknya. Menemui anaknya, memintanya agar menerima kenyataan dan berjanji untuk menjauhi narkoba.
Ilustrasi narkoba. freepik.com
Sikap orang tua saat anaknya terjerat narkoba memang menentukan berhasil atau tidaknya sang anak bebas dari narkoba atau semakin dalam terjebak narkoba. Sejak 2009, badan PBB untuk urusan narkoba dan kejahatan (UNODC) telah mendorong program peningkatan kemampuan orang tua dalam menghadapi anak atau keluarga yang terlibat dalam persoalan narkoba.
Jika orang tua salah dalam bersikap terhadap anaknya yang menjadi penyalahguna narkoba, maka persoalan akan semakin dalam. Banyak orang tua dengan emosional mengusir anaknya yang terjerat masalah narkoba, atau berupaya menutupi aib tersebut dengan mengasingkan anaknya, atau bahkan melakukan kekerasan terhadap anaknya.
ADVERTISEMENT
Beberapa hari lalu, saya terlibat dalam upaya membantu seorang teman yang terjerat kasus narkoba. Kakaknya yang menghubungi saya dan lalu kita sepakat untuk melakukan pendampingan dan rehabilitasi yang tuntas terhadap adik teman saya tersebut.
Satu hal yang patut diapresiasi adalah sikap keluarga teman saya tersebut. Soal malu terhadap tetangga adalah risiko yang tidak dapat dielakkan. Pilihan terbaik dari situasi ini adalah bagaimana menuntaskan masalah narkoba yang menjerat adiknya.
Dalam satu sesi, saya bersama kedua kakak dan ibu dari teman saya yang pecandu narkoba sabu bertemu. Kita berdialog, mencoba menyentuh aspek emosional dan spiritual dari pecandu yang bersifat stimulan tersebut. Ada sisi ketakutan, ketidakpercayaan, dan sikap penuh curiga terhadap kami, khususya kepada saya.
ADVERTISEMENT
Dengan sabar, kita berupaya untuk memahamkan dia bahwa keluarga berada di pihaknya, bahwa ini adalah upaya untuk membantunya sembuh dari jeratan narkoba. Tiga komitmen dibangun pada pertemuan tersebut, mengikuti program rehabilitasi, tidak lagi berhubungan dengan lingkungan penyalahguna, dan sikap terbuka atas masalah keluarga termasuk masalah ekonomi yang menimpanya.
Pertemuan selesai dan kami semua menanti perubahan apa yang terjadi terhadapnya. Saya melihat raut muka ibunya yang penuh sayang terhadap anak laki-lakinya tersebut. Guratan tajam di wajah rentanya juga menunjukkan harapan terdalam agar anaknya yang telah lepas dari narkoba putaw ini juga sembuh dari narkoba sabu.
Proses rehabilitasi dimulai, sesi-sesi pertemuan dilakuan dengan konselor professional yang juga mantan pecandu. Perubahan tampak mulai mewujud. Ada senyum di keluarga dan ada sedikit kelegaan saat saya mendengar jika dia mulai beraktivitas wirausaha kembali.
Seorang dokter BNNP DKI Jakarta sedang melakukan asesmen terhadap pengguna narkoba. Dok. pribadi.
Sikap orang tua seperti yang ditunjukan aktor Shah Rukh Khan, Rhoma Irama, atau keluarga dari teman saya tersebut adalah model keluarga yang akan mendukung seseorang untuk bisa pulih. Paling tidak, kesempatan pulih menjadi lebih besar.
ADVERTISEMENT
Salah satu pertanyaan yang kerap saya tanyakan kepada klien pecandu yang diasesmen di kantor BNNP DKI Jakarta adalah bagaimana sikap keluarga terhadap dirinya. Saya cukup berlega jika jawabannya adalah mendapat perhatian atau dukungan atas musibah yang menimpanya.
Bahkan, artis Nia Ramadhani pun menyebutkan jika kini dia patut bersyukur karena merasakan perhatian dari keluarga besarnya selama mengikuti proses rehabilitasi. Katanya, itu adalah perhatian yang selama ini tidak didapatkan.
Bagi penyalahguna, perhatian dari keluarga adalah barang berharga. Yerry Pattinasarany atau dikenal Pendeta Yerry adalah salah satu contoh sempurna dari yang awalnya menjadi pesakitan pecandu narkoba menjadi aktivis yang mencoba untuk membantu pecandu keluar dari jeratan narkoba. Pendeta Yerry juga memberikan perhatian atas musibah yang dialami Coki Pardede.
ADVERTISEMENT
Pada kegiatan workshop program intervensi berbasis masyarakat yang diselenggarakan leh BNNK Jakarta Utara hari Senin kemaren, pendeta Yerry secara dramatis menceritakan bagaimana dahaga perhatian dari orang tuanya yang begitu dalam telah membuat dirinya dan kakaknya menjadi pecandu. Mulai dari diazepam, ganja, putaw hingga sabu pernah merasuki tubuhnya.
Tapi, sikap orang tuanya, Ronny Pattinasarany, mantan kapten Timnas dan pelatih sepakbola kenamaan tersebut, sungguh arif dan bijaksana saat tahu jika anaknya tersebut menjadi pecandu. Orang tuanya tidak membalas dengan kekerasan, tapi menunjukkan perhatian dan kasih sayang.
Sikap sabar orang tuanya itulah yang kini berbuah seorang Yerry menjadi pendeta dan menjadi penggiat program intervensi berbasis masyarakat (IBM). Maka, apa yang dilakukan oleh Shah Rukh Khan bersama istrinya semoga berbuah manis dengan menjadikan anaknya Aryan Khan terbebas dari jeratan penyalahgunaan narkoba seperti yang terjadi pada keluarga Ronny Pattinasarany.
ADVERTISEMENT