Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Tantangan Pengangguran Fresh Graduate di Tengah Visi Indonesia Emas 2045
29 September 2024 13:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menitTulisan dari Fatichananda Vitalia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Indonesia Emas 2045 adalah visi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera. Namun, pencapaian visi ini dihadapkan pada tantangan besar, salah satunya adalah tingginya angka pengangguran di kalangan generasi muda, khususnya lulusan baru (fresh graduate). Pengangguran di kalangan fresh graduate telah menjadi isu utama dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), sebanyak 13,33% lulusan perguruan tinggi masih menganggur, dan jumlah ini terus meningkat setiap tahun. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah lulusan dan lapangan kerja yang tersedia.
ADVERTISEMENT
Ironisnya,meskipun riset International Institute for Management Development (IMD) World Talent Ranking (WTR) 2024 menunjukkan bahwa kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia naik ke peringkat 46 dunia,masalah pengangguran di kalangan fresh graduate masih sangat lazim terjadi. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan,apakah Indonesia dapat mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dengan sedikitnya lowongan pekerjaan seperti sekarang?
Sebagian besar pengangguran di Indonesia berasal dari kalangan lulusan terdidik, yaitu mereka yang telah meraih gelar sarjana atau pascasarjana.Meskipun memiliki keterampilan akademik yang baik, banyak di antara mereka yang belum memiliki pengalaman praktis yang memadai. Selain itu, mereka seringkali belum menguasai soft skills dan hard skills yang diperlukan di dunia kerja, seperti kemampuan komunikasi, kepemimpinan, pemecahan masalah, serta kerja sama tim. Akibatnya, banyak fresh graduate tidak siap menghadapi tantangan di dunia kerja. Tak jarang, mereka lebih memilih menunggu pekerjaan dengan gaji tinggi daripada menerima pekerjaan dengan upah yang lebih rendah, yang juga menjadi penyebab meningkatnya angka pengangguran di kalangan fresh graduate.
ADVERTISEMENT
Masalah pengangguran fresh graduate ini sangat erat kaitannya dengan pencapaian visi Indonesia Emas 2045. Ketidaksesuaian antara keterampilan lulusan dan kebutuhan industri menghambat inovasi dan produktivitas, yang pada akhirnya dapat menghambat kemajuan ekonomi negara. Namun, masalah ini dapat diatasi dengan meningkatkan keterampilan dan pelatihan, seperti pelatihan soft skills, hard skills, program magang, dan konseling karier. Dengan pendekatan ini, diharapkan angka pengangguran, khususnya di kalangan fresh graduate, dapat berkurang, sehingga produktivitas meningkat dan visi Indonesia Emas 2045 dapat tercapai.