news-card-video
30 Ramadhan 1446 HMinggu, 30 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna

Hilangnya Jejak Kuburan Tionghoa Kebalen Wetan Malang

Fatih Allam
Mahasisiwa S1 Pendidikan Sejarah Universitas Negeri Malang (UM) Hobi Otomotif dan Sejarah dari berbagai aspek
27 Maret 2025 11:56 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fatih Allam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kuburan Tionghoa Kebalen Wetan (Chineesche Bergraafplaatsen Kebalen Wetan) merupakan kompleks kuburan yang berisi masyarakat tionghoa dan berlokasi di Kebalen Wetan, Kota Malang. Kuburan ini termasuk pada kompleks Kuburan Kutobedah berdekatan dengan Sungai Brantas (Kali Brantas). Kuburan tersebut dipisahkan dengan jalan raya Koethobedah Weg (Jl. Muharto) dan Kebalenwetan Straat (Jl. Kebalen Wetan). Kuburan Tionghoa Kebalen Wetan termasuk pada daerah Kutobedah karena berdekatan dengan pertemuan tiga sungai yaitu Sungai Brantas (Kali Brantas), Sungai Bango (Kali Bango) dan Sungai Amprong (Kali Amprong).
ADVERTISEMENT
Memasuki abad ke-20, Kutobedah (Kutharaja) beralihfungsi menjadi kompleks kuburan. Belum diketahui tahun berapa beralihfungsinya dan terdapat pada peta Stadsgemeente Malang (Kota Malang) tahun 1930an. Kuburan di Stadsgemeente Malang (Kota Malang) yang terkenal saat itu Begraafplaats Soekoen (TPU Nasrani Sukun), Europeesche Begraafplaats Klodjen (bekas Terminal Pattimura) dan Begraafplaats Koetobedah (Kuburan Kutobedah).
Terdapat sumber sejarah dari buku Stadsgemeente Malang tahun 1914-1938 yang diterbitkan oleh G. Kolff & Co. Soerabaia menyebutkan bahwa Kuburan Tionghoa (Chineesche Bergraafplaatsen) berlokasi di Kebalen Wetan dan Djodipan Wetan (sekitaran Jl. Ir. H. Juanda). Lokasi dari kuburan tersebut jauh di timur jalan Malang-Tumpang (Koetobedah Weg atau Jl. Muharto). Tidak dapat dipastikan kuburan ini berdiri pada tahun berapa. Luas dari Kuburan Tionghoa (Chineesche Bergraafplaatsen) yaitu 66, 3343 hektar. Tanah dibagi menjadi tujuh kelas yang berisi empat kelas diisi orang dewasa dari berbagai golongan kekayaan dan satu kelas untuk anak-anak. Sedangkan, terdapat kelas tersendiri untuk masyarakat proletar (kalangan kebawah) dapat dari orang dewasa maupun anak-anak. Pada tahun 1938, jumlah kuburan ini berjumlah 210 dengan 100 kuburan anak-anak, 42 perempuan dan 68 laki-laki. Jumlah keseluruhan di Kuburan Tionghoa pada akhir tahun 1938 sebanyak 1998 kuburan. Dari informasi tersebut, bahwa luas tanah dari Kuburan Tionghoa (Chineesche Bergraafplaatsen) besar dan mencakup Begraafplaats Koetobedah (Kuburan Kutobedah). Gambaran terkait Kuburan Kutobedah, dapat dilihat pada gambar bawah ini.
Kuburan Tionghoa Kebalen Wetan sekitar Sungai Brantas (Kali Brantas) pada peta Stadsgemeente Malang pada tahun 1930an. Sumber: Buku Toponim Kota Malang yang diterbitkan Dinas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2019
Chineesche Bergraafplaats (Kuburan Masyarakat Tionghoa) di Kebalen Wetan dekat dengan Sungai Brantas (Kali Brantas) pada tahun 1930an. Sumber: KITLV
Kuburan Tionghoa di sekitar Sungai Brantas (Kali Brantas) pada tahun 1947 yang dipotret melalui pantauan udara pesawat KNIL Belanda. Kawasan Makam Tionghoa saat ini menjadi pemukiman masyarakat sekitar Kedung Luncing (sekarang Muharto) dan Kebalen Wetan. Sumber: KITLV
Sebagian dari Kuburan Tionghoa Kebalen Wetan telah beralihfungsi menjadi pemukiman padat penduduk sekitar pertemuan tiga sungai. Di seberang Sungai Brantas (Kali Brantas) terdapat kuburan tionghoa yang termasuk pada Begraafplaats Koetobedah (Kuburan Kutobedah). Kompleks Kuburan Tionghoa dari daerah Kebalen Wetan (bersebalahan Perempatan Cukam, saat ini Perempatan Muharto) sampai Mergosono (bersebelahan dengan Rumah Sakit Panti Nirmala). Jarak antar Kuburan Tionghoa ini berjauhan dan menjadi pemandangan yang indah di sekitar pinggir Sungai Brantas (Kali Brantas). Sayangnya, Kuburan Tionghoa Kebalen Wetan telah beralihfungsi menjadi pemukiman padat penduduk sekitar. Belum diketahui tahun berapa beralihfungsinya tersebut.
ADVERTISEMENT
Kuburan Tionghoa Kebalen Wetan ini meninggalkan satu ornamen kuburan tionghoa. Satu ornamen kuburan tersebut berada di salah satu rumah masyarakat sekitar Kebalen Wetan yang letak posisinya difungsikan sebagai atap rumah. Untuk gambaran sisa peninggalan Kuburan Tionghoa Kebalen Wetan, dapat dilihat pada gambar bawah ini.
Ornamen kuburan tionghoa yang tersisa dari Kuburan Tionghoa di Kebalen Wetan. Nasibnya menjadi atap rumah masyarakat sekitar Kebalen Wetan. Sumber: Dokumentasi Ayodya Han di Instagram (IG) yang dipotret pada tahun 2021
Gambar-gambar diatas telah diizinkan oleh pemilik akun Instagram (IG) Ayodya Han. Beliau memberikan izin dokumentasinya tersebut dan memperbolehkan untuk direpost.
Kuburan Tionghoa Kebalen Wetan mempunyai hubungan dengan kawasan Pecinan yang menjadi pusat perekonomian Stadsgemeente Malang (Kota Malang) pada masa kolonial Belanda. Harapan dari salah satu peninggalan kolonial yaitu Kuburan Tionghoa Kebalen Wetan dianggap oleh tim BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya), pihak-pihak terkait dan Pemerintah Kota Malang. Peninggalan kolonial ini menjadi salah satu peninggalan sejarah yang awalnya telah berdiri namun lenyap termakan perkembangan zaman.
ADVERTISEMENT
Daftar Rujukan :
G. Colff & Co. Soerabaia. (1939). Stadsgemeente Malang 1914-1939. Leiden: Leiden University Libraries, Colonial Collection (KIT).