Konten dari Pengguna

Problematika Layanan Pendidikan di Indonesia

Siti Fatikhatus Sya'adah
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
10 November 2022 7:15 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Siti Fatikhatus Sya'adah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Layanan Pendidikan di Perpustakaan PPG UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
zoom-in-whitePerbesar
Layanan Pendidikan di Perpustakaan PPG UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sumber: Dokumentasi Pribadi.
ADVERTISEMENT
Pendidikan sangatlah penting bagi anak-anak maupun remaja. Karena, akan berpengaruh terhadap perkembangan bangsa dan negara di masa yang akan datang. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945, adapun pengertian pendidikan di sekolah dasar merupakan upaya untuk mencerdaskan dan mencetak kehidupan bangsa yang bertakwa, cinta dan bangga terhadap negara, terampil, kreatif, berbudi pekerti dan juga santun, serta mampu menyelesaikan permasalahan di lingkungannya.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, problematika pendidikan Indonesia terletak pada pelayanannya. Kita bisa melihat, masih banyaknya saudara kita yang berada di berbagai daerah di pelosok negeri ini, mereka tidak mendapatkan pendidikan yang layak. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF) terdapat sekitar 4,3 juta anak di Indonesia yang berusia 7 sampai 18 tahun masih tidak bersekolah. Hal ini terjadi karena kurangnya pelayanan pendidikan di Indonesia. Seperti kurangnya penyaluran dana untuk pendidikan, lantas mengakibatkan mahalnya biaya pendidikan dan membuat masyarakat tidak mampu merasa terbebani untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Sehingga, anak-anak tersebut lebih memilih untuk membantu kedua orang tua mereka bekerja demi menjalankan kehidupan sehari-hari. Layanan pendidikan di Indonesia menjadi penyebab banyaknya anak-anak yang tidak mendapatkan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Mahalnya biaya pendidikan yang berkualitas mengakibatkan tidak semua orang bisa mendapatkannya. Hal ini juga memicu adanya diskriminasi dalam pendidikan itu sendiri. Dimana tidak semua kalangan bisa mendapatkannya. Bagi masyarakat yang berada di kalangan ekonomi menengah ke bawah, mahalnya biaya pendidikan membuat para orang tua harus berpikir ulang untuk melanjutkan anaknya ke jenjang yang lebih tinggi. Beberapa dari mereka bahkan harus putus sekolah dengan alasan tersebut. Padahal pendidikan merupakan hak asasi dasar dimana seharusnya semua warga negara Indonesia tanpa terkecuali bisa merasakannya. Padahal menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat (1) menegaskan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pendidikan yang artinya Negara mempunyai kewajiban untuk memenuhi hak atas pendidikan warga negaranya tanpa terkecuali. Beberapa hal yang menjadi penyebab mahalnya biaya pendidikan di Indonesia ialah kurangnya dukungan dan subsidi pemerintah, tidak ada standarisasi biaya operasional sekolah serta lemahnya pengawasaan dan pengontrolan pungutan biaya sekolah dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
Sarana dan Prasarana juga menjadi penghalang bagi anak-anak untuk menempuh pendidikan. Sarana pendidikan yang rusak, kurangnya alat untuk melakukan praktikum terutama di daerah pedesaan dan daerah yang terisolir. Prasarana yang kurang memadai seperti kurangnya guru yang ahli di bidangnya Hal ini merupakan penyebab penurunan mutu dan kualitas pendidikan yang ada di Indonesia. Karena pada dasarnya guru merupakan komponen pendidikan terpenting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Bagaimana Indonesia akan menghasilkan murid yang berkualitas jika sang guru tidak mempunyai integritas. Untuk menjadi seorang guru profesional yang melaksanakan tugasnya sebagai pendidik yang baik tidaklah mudah, karena sasaran dari apa yang dilakukan oleh seorang guru adalah bukan saja sekedar seseorang itu mengetahui akan tetapi juga harus memahami apa yang ia ketahui dan selanjutnya secara sadar ia mampu berbuat dan dapat bertanggung jawab atas apa yang telah ia lakukan itu baik terhadap dirinya, masyarakat, bangsa dan negara, bahkan lebih jauh lagi ia mampu mempertanggung jawabkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
ADVERTISEMENT
Pada era globalisasi ini pemanfaatan teknologi menjadi hal yang penting terutama pada bidang pendidikan. Dampak positif dari penerapan teknologi dalam pendidikan ialah mampu memperluas wawasan guru dan murid akan materi pembelajaran, memudahkan peserta didik dalam memahami konsep yang sulit dijelaskan. Namun, kurangnya pemanfaatan teknologi bagi sekolah sekolah menjadi hambatan bagi siswa untuk berkembang, jika teknologi bisa diseimbangakan dalam pendidikan tentu akan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Akan tetapi penerapan teknologi dalam pendidikan di Indonesia memiliki beberapa hambatan seperti tidak adanya akses laboratorium komputer, kurang lengkapnya fasilitas sarana TIK, kurangnya guru yang ahli dibidang pengembangan teknologi serta guru tidak mengetahui tentang pemanfaatan TIK. Karena kita sudah berada dalam masa globalisasi yang tentunya membutuhkan teknologi dan informasi.
ADVERTISEMENT
Meningkatkan minat baca pada peserta didik merupakan hal penting yang harus dilaksanakan bagi setiap instansi pendidikan. Dengan menyediakan perpustakaan di setiap sekolah menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan minat baca peserta didik. Sesuai dengan UU Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007, Perpustakaan merupakan salah satu sumber belajar yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Perpustakaan merupakan institusi mengelola karya tulis, karya cetak dan karya rekam secara profesional, sehingga memiliki fungsi yang baku untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi bagi para siswa sebagai pengguna perpustakaan. Adapun manfaat perpustakaan di sekolah menurut Bafadal (2009) antara lain :
ADVERTISEMENT
Namun, kurangnya perpustakaan di sekolah Indonesia menyebabkan siswa kurang memiliki wawasan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan mengakibatkan kurangnya kelengkapan buku yang tersedia bagi murid menjadi penghambat proses pembelajaran. Oleh sebab itu, perpustakaan sekolah memiliki pengaruh penting dalam pelayanan pendidikan di Indonesia.
Demikian beberapa problematika pelayanan pendidikan di Indonesia. Solusi terhadap problematika pelayanan pendidikan yang terjadi di Indonesia diantaranya :
ADVERTISEMENT
Dengan problematika dan solusi tersebut diharapkan dapat membantu pemerintah dalam memperbaiki pelayanan pendidikan di Indonesia yang masih jauh dari kata sempurna. Demikianlah artikel tentang problematika layanan pendidikan di Indonesia. "Pengetahuan adalah kekuatan. Informasi membebaskan. Pendidikan adalah premis kemajuan, di setiap masyarakat, di setiap keluarga." - Kofi Annan