Konten dari Pengguna

Dua Negara Berkembang, Perbedaan Sistem Pelayanan Kesehatan Indonesia dan India

Fatima Nadlifa Rif'at
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
21 Desember 2024 16:30 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fatima Nadlifa Rif'at tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Presiden Prabowo Sempat Dikabarkan akan Membawa Profesor dan Dokter Spesialis dari India ke Indonesia, Bagaimana Perbedaan Sistem Pelayanan Kesehatan antara Kedua Negara Tersebut?

Gambar 1. Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Narendra Modi pada KTT G-20 di Rio de Janeiro, Brazil. Foto : ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Gambar 1. Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Narendra Modi pada KTT G-20 di Rio de Janeiro, Brazil. Foto : ANTARA
ADVERTISEMENT
Kesehatan merupakan hal yang esensial bagi kehidupan setiap umat manusia. Mendapatkan akses serta fasilitas pelayanan kesehatan yang terjangkau, memadai, dan merata sudah sepatutnya dirasakan oleh seluruh warga negara. Hal ini tertulis dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD NRI) Tahun 1945, khususnya pada Pasal 28 H ayat (1) dan Pasal 34 ayat (3).
ADVERTISEMENT
Di Indonesia sendiri, masalah kesehatan yang paling sering disoroti akhir-akhir ini adalah tentang kurangnya tenaga medis. Permasalahan ini juga diungkapkan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Republik India, Narendra Modi, di sela-sela KTT G-20 di Rio de Janeiro Brazil. Pada pertemuan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan harapannya kepada Perdana Menteri Modi agar India dapat mengirimkan profesor dan dokter spesialis untuk mengajar di perguruan tinggi di Indonesia.
Dari sini, timbul pertanyaan, apakah tidak ada perbedaan sistem pelayanan kesehatan antara dua negara berkembang tersebut? Bukankah mengetahui tentang sistem pelayanan kesehatan di Indonesia merupakan hal yang penting untuk diketahui oleh profesor dan dokter spesialis asing yang akan mengajar di Indonesia? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, di bawah ini terdapat beberapa perbedaan sistem pelayanan kesehatan antara Indonesia dan India :
ADVERTISEMENT

1. Struktur Sistem Pelayanan Kesehatan

Dalam memberikan pelayanan kesehatan, Indonesia menerapkan sistem rujukan berjenjang yang terdiri atas tiga tingkat, primer, sekunder, dan tersier. Tingkat primer merupakan pelayanan kesehatan dasar yang diberikan dokter umum di fasilitas kesehatan tingkat pertama, seperti puskesmas, posyandu, atau klinik praktik mandiri. Tingkat sekunder dan tersier merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh dokter spesialis atau subspesialis. Pelayanan tingkat sekunder dan tersier hanya bisa diberikan jika pasien mendapat rujukan dari fasilitas tingkat primer. Namun, sistem rujukan ini dirasakan masih tidak efektif dan efisien karena pemahaman masyarakat tentang alur rujukan masih rendah sehingga pasien langsung merujuk dirinya sendiri untuk mendapatkan pelayanan sekunder atau tersier.
India memiliki sistem pelayanan kesehatan campuran yang terbagi menjadi dua sektor, yakni publik dan swasta. Kurangnya kapasitas sistem kesehatan publik untuk menyediakan akses ke perawatan berkualitas mengakibatkan evolusi sistem perawatan kesehatan swasta secara konstan dan bertahap. Sektor swasta memainkan peran besar dalam penyediaan layanan kesehatan di India. Banyak rumah sakit swasta menawarkan layanan berkualitas tinggi tetapi dengan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan sektor publik. Selain itu, sebagian besar sektor pelayanan kesehatan swasta terkonsentrasi di wilayah perkotaan India. Hal ini menyebabkan ketimpangan dalam akses dan kualitas terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat berpenghasilan rendah dan tinggi.
ADVERTISEMENT

2. Program Jaminan Kesehatan

Indonesia memiliki program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang bertujuan untuk memberikan perlindungan kesehatan yang universal bagi seluruh rakyat Indonesia. Program yang diluncurkan pada 2014 inilah yang mengatur alur rujukan yang dijelaskan pada struktur sistem pelayanan kesehatan dan memfasilitasi masyarakat ke berbagai tingkatan layanan. Di sisi lain, India memiliki program jaminan kesehatan yang bernama Ayushman Bharat yang diluncurkan pada 2018. Ayushman Bharat yang merupakan salah satu program jaminan kesehatan terbesar di dunia ini memberikan jaminan kesehatan bagi 500 juta rakyat dengan cara menyediakan layanan kesehatan gratis di rumah sakit publik maupun swasta.

3. Sistem Pembiayaan Kesehatan

Sistem pembiayaan kesehatan di Indonesia sendiri melibatkan beberapa kombinasi seperti pembiayaan oleh pemerintah, asuransi kesehatan seperti BPJS (Badan Pengelola Jaminan Sosial) Kesehatan yang merupakan badan penyelenggara program JKN, dan pembayaran langsung oleh pasien atau pembiayaan secara pribadi. BPJS Kesehatan merupakan sistem pembiayaan yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Namun, implementasi lapangan sistem ini masih jauh dari kata sempurna karena kurangnya sosialisasi dan perubahan struktur di dalam BPJS sendiri.
ADVERTISEMENT
Di India, sistem pembiayaan yang mendominasi adalah pembiayaan secara pribadi meskipun terdapat program jaminan kesehatan, seperti Ayushman Bharat. Hal ini disebabkan cakupan dari program-program ini masih rendah sehingga banyak masyarakat berpenghasilan rendah terpaksa mengeluarkan biaya pribadi untuk perawatan kesehatan. Selain itu, program jaminan kesehatan hanya berfokus pada upaya penyembuhan yang merupakan tindakan reaktif daripada proaktif. Dengan populasi besar yang tidak memiliki akses perawatan kesehatan rutin atau fokus pada pendidikan kesehatan, skema reaktif berarti lebih banyak biaya dikeluarkan.

4. Tantangan Sistem Pelayanan Kesehatan

Meskipun ada kemajuan dalam struktur sistem pelayanan kesehatan, tantangan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia seperti kesenjangan akses antara daerah perkotaan dan pedesaan serta pemerataan kualitas layanan tetap menjadi perhatian utama yang harus dimonitoring dan dievaluasi agar efektivitas dalam sistem pelayanan kesehatan dapat meningkat. Persebaran tenaga kesehatan yang berfokus pada perkotaan juga merupakan hal yang harus dievaluasi dan harus dibarengi dengan pemerataan infrastruktur di daerah-daerah terpencil. Di India, ketidaksetaraan kualitas pelayanan antara fasilitas kesehatan sektor publik satu dengan yang lain dan juga antara sektor publik dengan swasta perlu menjadi perhatian khusus. Selain itu, beban ganda penyakit menular seperti malaria dan HIV & AIDS dan tidak menular seperti diabetes dan penyakit yang meningkat, memerlukan perhatian lebih dalam pengelolaan sumber daya kesehatan, baik tenaga kesehatan maupun infrastruktur, yang ada di India.
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa perbedaan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia dan India. Di bawah ini merupakan ringkasan yang berupa tabel dari uraian di atas.
Gambar 2. Ringkasan perbedaan sistem pelayanan kesehatan Indonesia dan India. Foto : Pribadi
Harapannya, dengan mengetahui perbedaan-perbedaan di atas, masyarakat, tenaga pendidik, tenaga medis, dan pemerintah dari kedua negara dapat bertukar ide serta pikiran yang menghasilkan suatu sistem pelayanan kesehatan yang dapat meningkatkan taraf kehidupan masing-masing negara bahkan dunia.
Sumber :
Aurora, WID. (2019). Perbandingan Sistem Kesehatan di Negara Maju dan Berkembang. Jambi Medical Journal. 7 (2) : 206 - 2014
Buwono, PW., et al. (2016). Penataan Sistem Pelayanan Kesehatan Rujukan. Jakarta : Ikatan Dokter Indonesia.
Grewal, H., et al. (2023). Universal Health Case System in India: An In-Depth Examination of the Ayushman Bharat Initiative. Cureus 15(6): e40733. doi:10.7759/cureus.40733
ADVERTISEMENT