Konten dari Pengguna

Positivisme, Aliran Filsafat yang Dapat Meng-upgrade Kehidupan

Fatimah Azky Aulia
Mahasiswi S1 Psikologi Universitas Brawijaya yang senang menulis dan antusias terhadap hal-hal baru.
2 Juni 2024 9:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fatimah Azky Aulia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Filsafat. Foto: Shutterstock/JosepPerianes
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Filsafat. Foto: Shutterstock/JosepPerianes
ADVERTISEMENT
Sebagian besar manusia sudah tidak asing lagi dengan kata 'filsafat'. Masing-masing dari mereka memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam menafsirkannya. Beberapa di antaranya bahkan menafsirkan filsafat sebagai sesuatu yang buruk. Meskipun begitu, pada hakikatnya, berdasarkan asal bahasanya yakni "philosophia" yang berartikan keinginan untuk mencapai cita dan kebijakan, filsafat dapat disimpulkan sebagai sesuatu yang baik dan tidak buruk.
ADVERTISEMENT
Dalam perkembangannya, filsafat ditekuni serta dikembangkan oleh banyak sekali ilmuwan dan ahli. Bahkan ia juga menjadi awal dari berbagai ilmu pengetahuan. Selain itu, filsafat juga jadi mempunyai aliran-aliran, seperti contohnya stoikisme, altruisme, dan lain-lain.
Setiap aliran filsafat memiliki makna yang berbeda-beda. Salah satu aliran yang memiliki makna dan pengamalan positif adalah positivisme.
Apa itu Positivisme?
Positivisme merupakan aliran filsafat yang menyatakan bahwa ilmu alam sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktivitas yang berkenaan dengan metafisik. Kehadiran positivisme mengubah banyak hal yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan.
Positivisme dan Perannya dalam Meng-upgrade Kehidupan
Ilustrasi Kehidupan yang Lebih Baik. Foto: Shutterstock/StockSmartStart
Meskipun begitu, dalam pengamalannya, positivisme juga dapat berperan dalam meng-upgrade kehidupan atau menjadikan hidup lebih baik lagi, seperti:
ADVERTISEMENT
1. Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah:
Positivisme mendorong manusia untuk menggunakan metode ilmiah dalam memecahkan masalah. Hal ini berarti mengidentifikasi masalah dengan jelas, mengumpulkan data yang relevan, menganalisis data secara objektif, dan mengembangkan solusi yang didasarkan pada bukti.
2. Meningkatkan Kualitas Keputusan:
Positivisme membantu manusia untuk membuat keputusan yang lebih tepat dengan mendasarkannya pada bukti dan informasi yang akurat.
Alih-alih hanya mengandalkan intuisi atau perasaan, manusia dapat menilai berbagai pilihan secara rasional dan memilih opsi yang paling mungkin membawa hasil yang positif.
3. Meningkatkan Objektivitas:
Positivisme menekankan pentingnya objektivitas dalam pemikiran dan tindakan. Hal ini berarti menghindari prasangka dan bias, dan melihat dunia apa adanya.
Dengan bersikap objektif, manusia dapat memahami realitas dengan lebih jelas, membuat penilaian yang lebih adil, dan berkomunikasi dengan lebih efektif.
ADVERTISEMENT
4. Meningkatkan Kemampuan Beradaptasi:
Dunia yang terus berubah menuntut manusia untuk mampu beradaptasi dengan cepat. Positivisme membantu manusia mengembangkan kemampuan ini dengan mendorong kita untuk terus belajar dan mencari informasi baru.
Dengan berpikiran terbuka dan siap menerima perubahan, manusia dapat mengatasi tantangan dan menemukan peluang baru.
5. Meningkatkan Kesejahteraan Mental:
Positivisme dapat membantu manusia meningkatkan kesejahteraan mental dengan mendorong kita untuk fokus pada apa yang dapat dikontrol oleh diri sendiri dan menerima apa yang tidak dapat dikontrol oleh diri sendiri.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip stoikisme, manusia dapat mengelola stres dan kecemasan, meningkatkan ketahanan mental, dan menjalani hidup yang lebih damai.
Berdasarkan hal-hal yang telah disampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa positivisme dapat meng-upgrade atau menjadikan hidup lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka
Mayadah, U. (2020). Positivisme Auguste Comte. Paradigma: Jurnal Kalam dan Filsafat, 2 (1), 2. https://doi.org/10.15408/paradigma.v2i01.26576