Konten dari Pengguna

Keuangan Sosial Islam: Membangkitkan Kelas Menengah di Indonesia

Fatkur Huda
lecturer at Muhammadiyah University Surabaya
18 September 2024 10:59 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fatkur Huda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
pixabay.com
ADVERTISEMENT
Penurunan kelas menengah di Indonesia belakangan ini menjadi salah satu perhatian penting dalam analisis sosial-ekonomi. Keberadaanya yang telah menjadi salah satu motor penggerak perekonomian di negara Indonesia yang pada tahun 2024 proporsinya mencapai 47,85 juta penduduk.
ADVERTISEMENT
Homi Kharas (2017) seorang pakar dari Brookings Institution, mendefinisikan kelas menengah secara global sebagai kelompok yang memiliki pendapatan antara $10 hingga $100 per hari berdasarkan Paritas Daya Beli (Purchasing Power Parity/PPP).
Mereka berperan besar dalam mendorong pertumbuhan konsumsi, usaha kecil menengah (UKM), serta memberikan stabilitas ekonomi nasional. Namun, kelas menengah juga rentan terhadap guncangan ekonomi, seperti yang terjadi selama pandemi COVID-19.
Dalam situasi seperti ini, keuangan sosial Islam bisa menjadi solusi penting dalam membantu membangkitkan dan memperkuat kelas menengah.
Apa Itu Keuangan Sosial Islam? Bahwa keuangan sosial Islam mencakup berbagai instrumen seperti zakat, infaq, sedekah, dan wakaf, yang semuanya bertujuan untuk menciptakan keadilan sosial dan membantu mereka yang membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Prinsip utama dari keuangan sosial Islam adalah distribusi kekayaan yang merata dan memberikan bantuan kepada kelompok-kelompok yang rentan, termasuk kelas menengah yang tengah menghadapi tekanan ekonomi.
Salah satu kekuatan keuangan sosial Islam terletak pada zakat bahwa Zakat sebagai kewajiban bagi setiap Muslim yang mampu untuk memberikan sebagian hartanya kepada yang lebih membutuhkan. Maka, dalam konteks kelas menengah, zakat bisa menjadi jaring pengaman yang penting.
Misalnya, ketika sebuah keluarga kelas menengah kehilangan sumber penghasilan atau mengalami kesulitan ekonomi sementara, zakat bisa membantu mereka mempertahankan kebutuhan dasar mereka, seperti makanan dan pendidikan.
Bayangkan sebuah keluarga kelas menengah yang biasanya hidup layak, namun tiba-tiba terkena dampak PHK. Maka dengan adanya bantuan dari zakat, mereka bisa mendapatkan dukungan sementara hingga mereka mampu bangkit kembali.
ADVERTISEMENT
Membantu Pemberdayaan Ekonomi Kelas Menengah
Kelas menengah di Indonesia merupakan motor penggerak pertumbuhan ekonomi, sehingga pemulihannya sangat penting bagi stabilitas dan perkembangan ekonomi secara keseluruhan.
Dengan mengembalikan daya beli kelas menengah, ekonomi domestik diharapkan bisa pulih lebih cepat, serta mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja. Instrumen keuangan sosial seperti zakat, infaq dan sedekah juga dapat memainkan peran penting dalam pemberdayaan ekonomi.
Dana dari zakat, infaq dan sedekah bisa digunakan untuk memberikan modal usaha kecil bagi masyarakat kelas menengah yang ingin memulai bisnis. Misalnya, jika seorang kepala keluarga yang kehilangan pekerjaan memutuskan untuk berwirausaha, bantuan modal dari dana sosial Islam dapat membantu mereka memulai usaha baru.
Bantuan ini tidak hanya mendorong wirausaha, tetapi juga membantu menciptakan lapangan kerja baru dan menggerakkan roda ekonomi lokal. Kemudian, ini bisa menjadi salah satu cara efektif untuk mencegah kelas menengah jatuh ke dalam kemiskinan.
ADVERTISEMENT
Peran Wakaf tak kalah penting, terutama wakaf produktif yang dapat menjadi instrumen keuangan Islam lainnya yang memiliki potensi besar. Wakaf produktif berarti aset yang diwakafkan seperti tanah atau bangunan yang kemudian dikelola dengan baik untuk menghasilkan manfaat jangka panjang.
Misalnya, sebuah tanah wakaf bisa digunakan untuk mendirikan sekolah atau klinik kesehatan yang biayanya terjangkau oleh kelas menengah.
Dengan adanya infrastruktur pendidikan dan kesehatan yang lebih terjangkau, kelas menengah bisa mengurangi beban pengeluaran mereka dan fokus pada pengembangan ekonomi keluarga.
Dengan kata lain, wakaf tidak hanya membantu masyarakat miskin, tetapi juga bisa mendukung stabilitas ekonomi kelas menengah.
Jaring Pengaman Sosial untuk Menghadapi Krisis
Keuangan sosial Islam juga berperan sebagai jaring pengaman sosial. Dalam situasi krisis, seperti saat pandemi maupun pada situasi ekonomi yang tidak menentu sebagaimana saat ini. Keuangan sosial Islam dapat memberikan bantuan langsung kepada keluarga kelas menengah yang tiba-tiba kehilangan sumber pendapatan.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya dukungan ini, mereka bisa mengatasi masa-masa sulit tanpa harus menjual aset penting atau berutang. Hal ini membantu mereka untuk mempertahankan kualitas hidup dan bangkit kembali ketika situasi ekonomi membaik.
Keuangan sosial Islam memiliki potensi besar dalam membantu membangkitkan kelas menengah di Indonesia. Dengan distribusi kekayaan yang lebih merata melalui zakat, infaq, dan sedekah, serta dukungan dari wakaf produktif dan pembiayaan syariah, kelas menengah bisa mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan untuk tetap bertahan dan berkembang.
Selain itu, keuangan sosial Islam juga berperan dalam menyediakan infrastruktur sosial, seperti pendidikan dan kesehatan, yang sangat penting bagi kestabilan ekonomi kelas menengah. Dengan pengelolaan yang baik, instrumen-instrumen keuangan sosial Islam ini dapat menjadi solusi yang efektif dalam mendukung kelas menengah untuk tetap tumbuh di tengah tekanan ekonomi yang semakin kompleks.
ADVERTISEMENT
Melalui pendekatan keuangan sosial Islam, bukan hanya kemiskinan yang bisa dikurangi, tetapi juga kelas menengah bisa lebih kokoh, menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia yang lebih kuat.