Konten dari Pengguna

Perangi Pikiran Negatif Pada Diri Sendiri

Fatwa Aliffia Hannif
Mahasiswa Psikologi Islam Uin Raden Mas Said Surakarta.
8 Oktober 2024 11:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Fatwa Aliffia Hannif tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Stop menjadi seorang overthinking,karna overthinking yang berlarut bisa membuat jiwamu hanyut. Gambar ini saya design sendiri.
zoom-in-whitePerbesar
Stop menjadi seorang overthinking,karna overthinking yang berlarut bisa membuat jiwamu hanyut. Gambar ini saya design sendiri.
ADVERTISEMENT
Ada pula teknik-teknik terapi kognitif untuk mengatasi pola pikir negatif antara lain adalah pemahaman pikiran negatif, rekam pikiran, evaluasi pemikiran apakah pikiran tersebut akan berdampak baik ataupun sebaliknya, restrukturisasi kognitif untuk merubah pemikiran negatif menjadi pemikiran yang lebih seimbang dan positif. Contoh: pertanyakan diri anda sendiri, "Apakah ada cara yang lebih realistis untuk melihat situasi ini?" atau "Apakah saya benar-benar memiliki bukti yang mendukung pemikiran negatif saya?", latihan berpikir positif secara teratur, melakukan teknik relaksasi seperti melakukan yoga untuk menenangkan diri, bantulah diri sendiri dari keterpurukkan dan bangunlah rasa percaya diri, dan yang terakhir adalah konsultasikan hal ini ke orang yang profesional seperti psikolog atau konselor agar pola pikir negatif tidak selalu menghantui diri kita. Mengubah pola pikir membutuhkan upaya yang berkelanjutan dan kemauan untuk bersabar. Terapi kognitif dengan bantuan seorang terapis yang berlisensi dapat menjadi cara yang efektif untuk menghadapi pemikiran negatif. Namun, banyak teknik dalam terapi kognitif juga bisa diterapkan sendiri dengan konsistensi dan kesadaran diri.
ADVERTISEMENT
Menurut teori Aaron T. Beck, perubahan keyakinan adalah kunci untuk mengatasi masalah. Jika keyakinan seseorang tetap tidak berubah, maka gejala masalah juga tidak akan berubah. Namun, jika seseorang berhasil mengubah keyakinan mereka, maka gejala masalah akan mengalami perubahan seiringnya. Beck menganggap pikiran dan keyakinan individu sebagai elemen-elemen kecil yang mengoperasikan perilaku dan tindakan mereka. Beck meyakini bahwa perilaku yang disfungsi berasal dari pola pikir yang disfungsi, dan bahwa pola pikir ini membentuk keyakinan kita. Keyakinan tersebut selanjutnya mempengaruhi cara kita bertindak. Beck percaya bahwa jika klien dapat belajar berpikir secara positif dan meninggalkan pemikiran negatifnya, maka hasil yang positif dapat dicapai (Bk, n.d.). Maka dari itu dengan merancang pemikiran yang lebih seimbang dan positif, seseorang dapat meredakan gejala-gejala masalah kesejahteraan mental seperti kecemasan dan depresi. Ini mengindikasikan bahwa pengaruh pola pikir dan keyakinan sangat kuat dalam membentuk respons individu terhadap situasi dan pengalaman mereka. Terapis kognitif, dengan dukungan dan panduan yang tepat, bertujuan untuk membantu klien merubah pola pikirnya untuk mencapai perubahan positif dalam perilaku dan kualitas hidup mereka.
ADVERTISEMENT
DAFTAR RUJUKAN
Adinda, R. (2021). Pikiran Negatif: Penyebab, Efek, dan Cara Mengatasinya. Gramedia.Com. https://www.gramedia.com/best-seller/pikiran-negatif/
Afrizan, R. (2015). Dewasa, Cinta, dan Bahagia. Elex Media Komputindo.
Bk, divisi ilmu pendidikan hmps. (n.d.). AARON T. BECK : (BAPAK COGNITIVE BEHAVIORAL THERAPY). Hmps.Bk.Uad.Ac.Id. http://hmps.bk.uad.ac.id/aaron-t-beck-bapak-cognitive-behavioral-therapy/
Haikal, M. (2022). Terapi kognitif perilaku untuk mengurangi gejala kecemasan. Procedia : Studi Kasus Dan Intervensi Psikologi, 10(2), 47–52. https://doi.org/10.22219/procedia.v10i2.19215
P, G. (2021). Perkembangan Kognitif: Pengertian, Teori dan Tahapannya. Gramedia.Com. https://www.gramedia.com/literasi/perkembangan-kognitif/
promkes.kemkes.go.id. (2018). Lupakan Depresi, Berikut 4 Masalah Kesehatan Akibat Pikiran Negatif. Promkes.Kemkes.Go.Id. https://promkes.kemkes.go.id/content/?p=8503
Utami, A. P., Asrori, & Purwanti. (2019). Studi Kasus Tentang Siswa Yang Berpikir Negatif. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 8(11), 1–8.
ADVERTISEMENT