B-ICON 2024: Membuka Cakrawala Pengetahuan dan Kolaborasi dalam Menghadapi PTM

Tari Tabot dalam Pembukaan B-ICON 2024

Bengkulu, 24 September 2024 - Auditorium Poltekkes Kemenkes Bengkulu hari ini dipenuhi oleh aura semangat dan antusiasme. Sebagai salah satu dari 167 peserta yang hadir, saya merasakan getaran energi positif yang terpancar dari setiap sudut ruangan. B-ICON ke-4, dengan tema "Building Health Resilience; Innovative Approaches to Non-Communicable Disease", telah berhasil menyatukan kami, para profesional kesehatan dan akademisi, dalam satu tujuan bersama: mencari solusi inovatif untuk mengatasi tantangan kesehatan yang semakin kompleks.

Pembukaan konferensi ini sungguh memukau. Alunan musik dol yang khas dan gerakan dinamis Tari Tabot, yang dibawakan dengan penuh semangat oleh Poltekkes Kemenkes Bengkulu Art Club, menciptakan atmosfer yang meriah dan penuh keakraban. Saya merasa bangga menjadi bagian dari komunitas kesehatan yang begitu kaya akan budaya dan tradisi.

Sambutan dari Dirjen Nakes Kemenkes RI, Ibu Drg. Arianti Anaya, MKM, melalui zoom meeting, semakin menambah semangat kami. Beliau tidak hanya menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan B-ICON, tetapi juga memberikan gambaran yang jelas tentang urgensi penanganan penyakit tidak menular di Indonesia. Saya sangat terkesan dengan komitmen beliau dalam mendorong inovasi dan kolaborasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

Ns. Idramsyah, dalam sambutannya, mengingatkan kita akan kenyataan bahwa penyakit tidak menular seperti kanker, diabetes, dan hipertensi masih menjadi ancaman serius di Bengkulu. Namun, beliau juga memberikan harapan dengan menekankan pentingnya gaya hidup sehat dan berpikir positif. Pesan "Stay Healthy, and Stay Happy" akan saya bawa pulang dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kehadiran para narasumber internasional semakin memperkaya pengalaman saya di B-ICON 2024. Saya sangat antusias untuk mendengarkan presentasi dari Prof. Syed Mohamed Aljunid tentang peran teknologi digital dalam pencegahan penyakit tidak menular. Saya juga berharap bisa belajar banyak dari Elenita C Manrique Arreglo tentang bagaimana perawat dapat berkontribusi lebih besar dalam pengelolaan pasien dengan penyakit tidak menular. Dan tentu saja, saya tidak sabar untuk mengetahui inovasi-inovasi terbaru dalam diagnosis dan terapi penyakit tidak menular dari Prof. Vinot Kumar Ponnusamy.

Saya yakin B-ICON 2024 ini akan menjadi platform yang luar biasa untuk memperluas wawasan, bertukar ide, dan menjalin kolaborasi dengan sesama profesional kesehatan. Saya berharap dapat terlibat aktif dalam diskusi-diskusi panel, workshop, dan sesi presentasi, serta membangun jaringan yang bermanfaat untuk pengembangan karir dan kontribusi saya di bidang kesehatan.

Saya juga berharap konferensi ini akan menghasilkan rekomendasi dan solusi konkret yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi penyakit tidak menular. Saya percaya bahwa dengan kolaborasi dan inovasi, kita dapat menciptakan masa depan kesehatan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Bengkulu dan Indonesia.

B-ICON 2024 telah dimulai dengan penuh semangat dan harapan. Saya siap untuk menyerap ilmu sebanyak-banyaknya, berbagi pengalaman, dan berkontribusi dalam upaya bersama untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sehat dan bahagia.