Konten dari Pengguna

Khitan Bagi Perempuan?

10 Agustus 2017 18:08 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari fauzi fauzi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apa yang ada di pikiran kalian saat mendengar “khitan bagi perempuan”? Saya sebagai laki-laki yang pernah dikhitan pun lantas membayangkan yang tidak-tidak. Setidaknya saya pernah belajar anatomi bagian vital perempuan tersebut kala saya di bangku sekolah dulu. Kalau yang dialami pada lelaki dan memang secara harfiah khitan memang berati “dipotong” , dan memang saya mengalami hal tersebut, ada yang dipotong pada bagian vital saya dahulu, namun itu hanya sekedar memotong kulit saja. Agar saya tidak membayangkan yang tidak-tidak lagi terhadap apanya yang di potong kalau pada wanita? Hmmmm mungkin saja ada bagian tertentu yang memang dapat dihilangkan, mungkin cuma secuil. Entah secuilnya itu seberapa saya juga kurang tau. Secuilnya tiap orang kan beda-beda.
ADVERTISEMENT
Karena masih penasaran, saya lalu bertanya pada teman wanita sayang yang barangkali pernah juga di khitan. Namun sayangnya sampai saat ini saya belum menemukan siapa teman perempuan saya yang pernah di khitan. Tapi ada salah seorang teman saya yang dulu pernah tinggal di lingkungan masyarakat yang menjalankan kegiatan tersebut. Menurut apa yang dia ceritakan, khitan bagi perempuan hanyalah sekedar adat belaka. Memang banyak yang beranggapan bahwa khitan bagi perempuan itu merupakan ajaran agama Islam. Mungkin juga karena memang mayoritas penduduk Indonesia juga muslim. Tapi apakah penduduk Indonesia selain muslim tidak melakukannya? Saya rasa tidak juga. Dan apakah kegiatan tersebut tidak terlaksana juga di negara lain? Jawabannya ya kegiatan tersebut terlaksana di negara lain, bahkan praktek kegiatan ini telah berlangsung di seluruh dunia beratus taun bahkan beribu taun yang lalu. Lalu apakah pelaksananya itu pasti muslim? Tidak juga. Hal ini berarti memang khitan bagi perempuan tidak sepenuhnya ajaran agama, namun lebih bersifat adat. Namun bagaimana bisa kegiatan tersebut dapat berlangsung di berbagai belahan dunia? hal tersebut pasti ada yang mendasari. Namun hal tersebut yang belum dapat saya jawab karena kejelasan asal muasal khitan bagi perempuan pastinya bagaimana hingga saat ini memang belum dapat saya temukan.
ADVERTISEMENT